- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lennys Kogoya: Jangan Dicap Semua Orang Papua Bermarga Kogoya Pemberontak


TS
l4d13put
Lennys Kogoya: Jangan Dicap Semua Orang Papua Bermarga Kogoya Pemberontak
Lennys Kogoya: Jangan Dicap Semua Orang Papua Bermarga Kogoya Pemberontak

Kompas.com - 10/12/2018, 21:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Lennys Kogoya meminta masyarakat tak melabeli warga Papua yang bermarga Kogoya sebagai bagian dari kelompok pemberontak bersenjata. Hal ini berkaitan dengan sepak terjang pimpinan kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua, yakni yang dipimpin oleh seseorang bermarga Kogoya, Egianus Kogoya.
"Jangan dicap semua (warga Papua bermarga) Kogoya itu adalah pemberontak. Karena gara-gara dia (Egianus Kogoya), semua warga marga Kogoya itu jadi terbawa-bawa," ujar Lennys ketika dijumpai di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Lennys mengatakan, tetua marga Kogoya ikut serta dalam mempertahankan NKRI. Bahkan, para tetua ikut mempelopori penyerahan senjata ke tentara. Demikain pula di era sekarang di mana bermunculan kelompok kriminal bersenjata, namun para warga marga Kogoya justru mengikrarkan diri menjadi warga negara Indonesia.
"Kogoya itu pernah menyerahkan senjata hampir 100 orang. Itu hanya Kogoya yang bisa bikin. Dari perbatasan semua senjata diserahkan. Lalu mereka menyatakan sikap (masuk ke NKRI)," ujar Lennys.
"Lalu di Puncak Jaya, OPM mau masuk, saya pendekatan ke mereka, lalu orang Kogoya membuat pernyataan sikap untuk masuk ke NKRI. Kami marga Kogoya kontribusi untuk negara ini sangat besar. Karena kami punya orangtua pejuang," lanjut dia.
Ia sekaligus mengecam perbuatan Egianus Kogoya yang telah menodai nama baik marga Kogoya dengan melancarkan aksi kekerasan. "Kalau mereka mengaku Kogoya, boleh-boleh saja. Tapi memang Kogoya itu di mana-mana, dan di gunung-gunung itu tersebar. Sudahlah, jangan bawa-bawa nama Kogoya terus di gunung sana," lanjut Lennys.
Diberitakan, kelompok bersenjata di Papua, Minggu (2/12/2018), pimpinan Egianus Kogoya membunuh 20 orang Kabupaten Nduga. Para korban terdiri dari 19 pekerja proyek Trans Papua, tepatnya jembatan Kali Yigi-Kali Aurak dan 1 orang personel TNI.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, pembunuhan berawal dari para pekerja yang memotret perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka. Aktivitas itu kemudian diketahui oleh kelompok bersenjata. Para pekerja tersebut pun dibunuh secara sadis di lereng bukit Puncak Kabo oleh kelompok kriminal bersenjata yang merasa marah.
Sumber Berita
=========
Komen TS
Gw jadi curiga nih, jangan-jangan ada hubungannya dengan rejim ini..
Kyaknya masuk akal sih kalo mereka bayaran rejim ini
Diduga sengaja membuat tragedi ini agar jadi sorotan rakyat , biar keliatan membangun Papua.. padahal ga ada yang dibangun..

Staf Khusus Presiden kelompok kerja Papua Lenis Kogoya(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Kompas.com - 10/12/2018, 21:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Lennys Kogoya meminta masyarakat tak melabeli warga Papua yang bermarga Kogoya sebagai bagian dari kelompok pemberontak bersenjata. Hal ini berkaitan dengan sepak terjang pimpinan kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua, yakni yang dipimpin oleh seseorang bermarga Kogoya, Egianus Kogoya.
"Jangan dicap semua (warga Papua bermarga) Kogoya itu adalah pemberontak. Karena gara-gara dia (Egianus Kogoya), semua warga marga Kogoya itu jadi terbawa-bawa," ujar Lennys ketika dijumpai di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Lennys mengatakan, tetua marga Kogoya ikut serta dalam mempertahankan NKRI. Bahkan, para tetua ikut mempelopori penyerahan senjata ke tentara. Demikain pula di era sekarang di mana bermunculan kelompok kriminal bersenjata, namun para warga marga Kogoya justru mengikrarkan diri menjadi warga negara Indonesia.
"Kogoya itu pernah menyerahkan senjata hampir 100 orang. Itu hanya Kogoya yang bisa bikin. Dari perbatasan semua senjata diserahkan. Lalu mereka menyatakan sikap (masuk ke NKRI)," ujar Lennys.
"Lalu di Puncak Jaya, OPM mau masuk, saya pendekatan ke mereka, lalu orang Kogoya membuat pernyataan sikap untuk masuk ke NKRI. Kami marga Kogoya kontribusi untuk negara ini sangat besar. Karena kami punya orangtua pejuang," lanjut dia.
Ia sekaligus mengecam perbuatan Egianus Kogoya yang telah menodai nama baik marga Kogoya dengan melancarkan aksi kekerasan. "Kalau mereka mengaku Kogoya, boleh-boleh saja. Tapi memang Kogoya itu di mana-mana, dan di gunung-gunung itu tersebar. Sudahlah, jangan bawa-bawa nama Kogoya terus di gunung sana," lanjut Lennys.
Diberitakan, kelompok bersenjata di Papua, Minggu (2/12/2018), pimpinan Egianus Kogoya membunuh 20 orang Kabupaten Nduga. Para korban terdiri dari 19 pekerja proyek Trans Papua, tepatnya jembatan Kali Yigi-Kali Aurak dan 1 orang personel TNI.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, pembunuhan berawal dari para pekerja yang memotret perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka. Aktivitas itu kemudian diketahui oleh kelompok bersenjata. Para pekerja tersebut pun dibunuh secara sadis di lereng bukit Puncak Kabo oleh kelompok kriminal bersenjata yang merasa marah.
Sumber Berita
=========
Komen TS
Gw jadi curiga nih, jangan-jangan ada hubungannya dengan rejim ini..
Kyaknya masuk akal sih kalo mereka bayaran rejim ini
Diduga sengaja membuat tragedi ini agar jadi sorotan rakyat , biar keliatan membangun Papua.. padahal ga ada yang dibangun..
2
3.4K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan