- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perlawanan Ketua DPW PAN Kalsel


TS
silents.
Perlawanan Ketua DPW PAN Kalsel
Jakarta - Ketua DPW PAN, Muhidin bersama jajarannya mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Diancam akan diberi sanksi DPP PAN karena tak mengikuti garis partai mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhidin memberikan perlawanan.
DPP PAN sudah mengetahui mengenai manuver Muhidin. Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan pihaknya tengah mengumpulkan informasi mengenai permasalahan ini akan siap menindak Muhidin.
"Kami sedang menghimpun fakta dan informasi yang akurat mengenai sikap Ketua DPW PAN Kalsel. Setelah itu kami baru akan bertindak," ungkap Sekjen PAN Eddy Soeparno dalam keterangan tertulis, Senin (10/12/2018).
Karena tak mengikuti kebijakan partai, PAN juga siap memberikan sanksi bagi Muhidin. "Tentu sanksi itu akan kami terapkan dan kami akan konsekuen dengan sanksi itu karena keputusan Rakernas 2018 itu sudah secara resmi mengusung pasangan Prabowo-Sandi dan harus diikuti oleh seluruh pengurus dan kader," lanjut Eddy saat berbicara di Makassar.
Muhidin tak mau ambil pusing dan mengaku siap dipecat dari posisinya saat ini. Ia merasa keputusannya mendukung Jokowi-Ma'ruf demi membesarkan PAN.
"Kalau memang DPP beri tindakan, nggak masalah. Aku tetap memperjuangkan PAN. Kalau aku dipecat, tidak dihubungi baik-baik, PAN akan terpuruk kembali," ucap Muhidin saat berbincang dengan detikcom, hari ini.
Dia lalu menjelaskan alasannya mengapa mendukung Jokowi-Ma'ruf ketimbang Prabowo-Sandiaga yang sesuai garis keputusan partai. Muhidin menyebut mendukung Jokowi-Ma'ruf lantaran tak ingin lagi berseberangan dengan elite-elite di Kalsel yang mayoritas menjadi pendukung pasangan nomor urut 01 itu. Sejumlah tokoh dan kepala daerah di Kalsel diketahui sudah mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf, termasuk sang gubernur, Sahbirin Noor, dan eks Gubernur Kalsel, Ruddy Ariffin.
"Karena aku ini tidak mau lagi berlawanan. Dulu aku cagub, saat ini yang jadi gubernur Pak Sahbirin Noor dari Golkar. Aku PAN, kalau aku berseberangan, tidak bersama-sama, aku musuh kembali, berlawanan kembali. Harus satu irama dengan teman-teman," ungkap Muhidin.
"Yang penting aku ini mesti membesarkan PAN, bukan untuk pilpres. Aku diminta kan kemarin untuk membesarkan PAN, karena PAN di Kalimantan terpuruk," lanjutnya.
Muhidin justru balik menggertak DPP PAN. Ia menyebut, kader-kader PAN di Kalsel siap ikut dirinya bila ada pemecatan karena manuvernya tersebut.
"Kalau kader aku, di Kalsel yang sudah terdata lebih dari 200 ribu orang. Mereka bersumpah ikut aku, mereka bilang 'demi Allah' ikut aku. Kalau aku diberhentikan, insyaallah dia ikut berhenti juga. Anggotaku ini lebih dari 200 ribu orang. Sudah pakai surat 'ikut Pak Haji Muhidin'," tutur Muhidin.
Selain Muhidin, Ketua DPD PAN Tanah Bumbu, Kalsel, yang juga Bupati Tanah Bumbu, Sudian Noor juga mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf. Alasannya karena pemerintahan Presiden Jokowi telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Sudian Noor juga mengaku tak takut apabila disanksi oleh DPP PAN atas keputusannya. Muhidin kembali memberi peringatan kepada DPP PAN.
"Iya, benar, Tanah Bumbu. Sayang DPP kalau menindak, itu kan bupati, dia juga siap membesarkan partai dengan saya, semoga kebijakan DPP bisa bijaksana," kata Muhidin.
https://news.detik.com/berita/d-4337459/perlawanan-ketua-dpw-pan-kalsel?tag_from=wp_nhl_judul_15&_ga=2.29257790.343409368.1544408026-1003649547.1519096890

Awas, kapal PAN sudah mulai tenggelam wakakakakakaka
DPP PAN sudah mengetahui mengenai manuver Muhidin. Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan pihaknya tengah mengumpulkan informasi mengenai permasalahan ini akan siap menindak Muhidin.
"Kami sedang menghimpun fakta dan informasi yang akurat mengenai sikap Ketua DPW PAN Kalsel. Setelah itu kami baru akan bertindak," ungkap Sekjen PAN Eddy Soeparno dalam keterangan tertulis, Senin (10/12/2018).
Karena tak mengikuti kebijakan partai, PAN juga siap memberikan sanksi bagi Muhidin. "Tentu sanksi itu akan kami terapkan dan kami akan konsekuen dengan sanksi itu karena keputusan Rakernas 2018 itu sudah secara resmi mengusung pasangan Prabowo-Sandi dan harus diikuti oleh seluruh pengurus dan kader," lanjut Eddy saat berbicara di Makassar.
Muhidin tak mau ambil pusing dan mengaku siap dipecat dari posisinya saat ini. Ia merasa keputusannya mendukung Jokowi-Ma'ruf demi membesarkan PAN.
"Kalau memang DPP beri tindakan, nggak masalah. Aku tetap memperjuangkan PAN. Kalau aku dipecat, tidak dihubungi baik-baik, PAN akan terpuruk kembali," ucap Muhidin saat berbincang dengan detikcom, hari ini.
Dia lalu menjelaskan alasannya mengapa mendukung Jokowi-Ma'ruf ketimbang Prabowo-Sandiaga yang sesuai garis keputusan partai. Muhidin menyebut mendukung Jokowi-Ma'ruf lantaran tak ingin lagi berseberangan dengan elite-elite di Kalsel yang mayoritas menjadi pendukung pasangan nomor urut 01 itu. Sejumlah tokoh dan kepala daerah di Kalsel diketahui sudah mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf, termasuk sang gubernur, Sahbirin Noor, dan eks Gubernur Kalsel, Ruddy Ariffin.
"Karena aku ini tidak mau lagi berlawanan. Dulu aku cagub, saat ini yang jadi gubernur Pak Sahbirin Noor dari Golkar. Aku PAN, kalau aku berseberangan, tidak bersama-sama, aku musuh kembali, berlawanan kembali. Harus satu irama dengan teman-teman," ungkap Muhidin.
"Yang penting aku ini mesti membesarkan PAN, bukan untuk pilpres. Aku diminta kan kemarin untuk membesarkan PAN, karena PAN di Kalimantan terpuruk," lanjutnya.
Muhidin justru balik menggertak DPP PAN. Ia menyebut, kader-kader PAN di Kalsel siap ikut dirinya bila ada pemecatan karena manuvernya tersebut.
"Kalau kader aku, di Kalsel yang sudah terdata lebih dari 200 ribu orang. Mereka bersumpah ikut aku, mereka bilang 'demi Allah' ikut aku. Kalau aku diberhentikan, insyaallah dia ikut berhenti juga. Anggotaku ini lebih dari 200 ribu orang. Sudah pakai surat 'ikut Pak Haji Muhidin'," tutur Muhidin.
Selain Muhidin, Ketua DPD PAN Tanah Bumbu, Kalsel, yang juga Bupati Tanah Bumbu, Sudian Noor juga mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf. Alasannya karena pemerintahan Presiden Jokowi telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Sudian Noor juga mengaku tak takut apabila disanksi oleh DPP PAN atas keputusannya. Muhidin kembali memberi peringatan kepada DPP PAN.
"Iya, benar, Tanah Bumbu. Sayang DPP kalau menindak, itu kan bupati, dia juga siap membesarkan partai dengan saya, semoga kebijakan DPP bisa bijaksana," kata Muhidin.
https://news.detik.com/berita/d-4337459/perlawanan-ketua-dpw-pan-kalsel?tag_from=wp_nhl_judul_15&_ga=2.29257790.343409368.1544408026-1003649547.1519096890

Awas, kapal PAN sudah mulai tenggelam wakakakakakaka
-1
2.9K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan