Persija Juara !! Walau sebenarnya hal ini memang sudah sejak lama tahu akan ada penggiringan opini bahwa anak papi akan menjadi juara liga, tapi semua desas desus itu belum terbukti ketika Persebaya menghancurkan Persija di kandangnya bajul ijo.



Namun di detik terakhir terlihat PSM Makasar yang makin perkasa, hingga di menit terakhir kembali lagi terkait 1 point dengan PSM, sang Macan pun mengaum bangga di GBK. Dengan kemenangan yang tak mencolok mata, bahkan seharusnya seri bila tendangan pinalti dari Mitra Kukar tak di tahan oleh sang kiper senior timnas, membawa drama Persija menjadi 2-1 apa masih ada desas desus bahwa anak papi juara settingan ? Entahlah yang jelas memang wasit kurang jeli ketika terjadinya gol kedua dimana ada pergerakan menahan wasit ketika ingin meloncat.



Apa salah si Wasit ? Tidak juga kejadian sepersekian detik tentu saja tak bisa di lihat oleh mata telanjang kecuali teknologi VAR di perbolehkan. Maklum saja Mitra Kukar harus terdegradasi karena kalah dari Persija, isu pengaturan skor pun sempat menyeruak dan inilah drama liga 1 dimana Persib sebagai juara paruh musim tersingkir ke posisi ke 4, akibat sanksi yang diberikan PSSI persib pun harus tersingkir dari persaingan diatas singgasana.



Namun mau apapun celoteh penikmat bola saat ini entah gol persija berbau diving dan pelanggaran, tetap hasil akhir tak merubah siapa juara liga 1 di Indonesia. Bahkan PSMS Medan pun harus tutup buku dengan kekalahan telak 5-1 di kandang PSM, hingga tiga terbawah terdapat tim kuat yang harus rela tergusur Mitra Kukar, Sriwijaya, dan PSMS Medan tahun depan harus rela turun kasta ke liga 2.



Persaingan panas pun sudah usai, tak ada lagi keributan di liga tertinggi Indonesia bahkan GBK menjadi saksi bisu ribuan suporter yang hadir untuk kemenangan Persija, the Jak bergembira nikmatilah kemenangan yang 17 tahun di nanti. Walau caranya sedikit kotor tapi namanya juara tetaplah juara, aksi di lapangan wasitlah yang menentukan.



Bahkan selamat datang PSS Sleman, Semen Padang, dan Kalteng Putra tahun depan di liga 1. Semoga saja tak ada lagi juara setingan yang berhembus di benak suporter Indonesia, walau persija Juara tetaplah Edy dan konco-konconya out karena sudah merusak mimpi anak muda yang ingin terbang tinggi di AFF 2018, dengan mengorbankan Bima Sakti yang memang tidak sakti.



Setidaknya dengan juaranya Persija tidak ada lagi kerusuhan suporter di masa yang akan datang, karena siapa kita ?? "Indonesia".

Serupuutt ahhh...



referensi