Cerita & Berita dari dunia olahraga



Menjadi fakta kedua yang membuktikan Sgt. Slaughter memiliki simpati yang dalam dengan dunia Arab. Dulu bintang gulat ini pernah mendapat ancaman karena blak-blakan mendukung Irak saat Perang Teluk.



Legenda WWE Sgt. Slaughter mengatakan perusahaan hiburan ini 100% melakukan keputusan yang tepat untuk menggelar WWE di Arab Saudi, juga karena ia bilang WWE adalah hiburan, tak perlu politik.

WWE Crown Jewel diselenggarakan di Riyadh 2 November lalu - terlepas dari teguran politisi, pebisnis dan bahkan pegulat WWE sendiri untuk menunda pertandingannya usai peristiwa pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi.

Setelah acaranya, WWE mendulang kesuksesan, meski tetep dikritik dengan keras dari yang lain.

Sang "sersan" bilang kepada TMZ, kalo ia bahagia penyelenggara tetap terus dengan event-nya, mengatakan kalo mebuat keputusan politik bukanlah ranah WWE.

~ "We're an entertainment company. We're not anything to do with politics. We're basically there to entertain everybody. Not just the American people, but people all around the world. That's what we do for a living. That's what makes our company so great." ~

~ "Kita nih perusahaan hiburan. Gak ada urusannya dengan politik. Kita ada di sana untuk menghibur semua orang. Bukan cuma orang Amrik, tapi juga orang-orang di seluruh dunia. Itu yang kita lakukan untuk hidup. Itu yang bikin perusahaan kita mejadi sangat besar." ~

Dua yang kontra, dan bintang besar buat WWE adalah, John Cena & Daniel Bryant. Mereka menolak berpartisipasi. Tidak seperti Hulk Hogan, Randy Orton, yang senang untuk ikutan gelaran ini.

Info sampingan -- CIA memasukkan Pangeran Arab Saudi sebagai salah satu tersangka yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi, mungkin bakal menarik kalo 2019 nanti, WWE bakal balik lagi ke Arab.