nataliupigai.Avatar border
TS
nataliupigai.
Soal OPM, BPN Singgung Pemberantasan Teroris Berlabel Islam


BPN Prabowo-Sandi, Suhud Alynudin menilai aksi keji kelompok OPM tersebut, menunjukkan selama ini pemerintah tidak tegas memberantas kelompok separatis.

Padahal, selama ini pemerintah melalui aparat kepolisian dielu-elukan soal kesuksesan memberantas jaringan teroris, yang selalu dilabelkan dengan 'kelompok Islam'. "Kami kira pemerintah dan aparat perlu meningkatkan ketegasannya memberantas kelompok ini, seperti menindak teroris berlabel 'Islam'," tegas Direktur Pencapresan DPP PKS ini kepada wartawan, Rabu (5/12).

Alih-alih pemerintah semangat memberantas kelompok teroris berlabel 'Islam', Suhud melihat, justru kelompok separatis seperti OPM inilah yang seharusnya juga masuk dalam kategori teroris. Pengkategorisasian kelompok separatis sebagai kelompok teroris tersebut merujuk pada UU Nomor 5/2018, tentang Perubahan UU Terorisme.

Dalam UU tersebut, menurut dia, sangat jelas bahwa aksi OPM masuk kategori terorisme. Di mana aksi tersebut telah berujung kekerasan dan pembunuhan, yang menimbulkan suasana teror dan menyerang objek strategis publik, dan bermuatan politik.

"Konsekuensinya aparat dalam penindakan harus memperlakukan OPM sebagai kejahatan luar biasa, bukan sekadar aksi kriminal," terang Suhud menambahkan.

Terkait aksi kesadisan yang ditunjukkan OPM tersebut, Suhud menyebut, atas nama BPN turut prihatin dan belasungkawa kepada para korban dan keluarga korban. BPN mengharapkan pemerintah melalui aparat yang berwenang memberikan kompensasi yang layak bagi keluarga korban, dan warga di berada di kawasan tersebut saat insiden kekerasan.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, menyebutkan, polisi maupun militer dapat mengejar pelaku pembunuhan puluhan pekerja di Nduga, Papua. Pelaku diduga merupakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).

"Ya kita kejar, namanya gerakan kriminal separatisme bersenjata, polisi maupun militer boleh kejar," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (5/12).

Dengan begitu, Wiranto menjelaskan, para pelaku pembunuhan pekerja PT Istaka Karya akan terus dikejar, ditangkap, dan dibersihkan. Menurutnya, kejadian pembunuhan itu merupakan sesuatu kejadian yang tidak disangka-sangka.

https://m.republika.co.id/berita/nas...berlabel-islam

Masih baper dengan istilah teroris...emoticon-Mewek
0
2.3K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan