- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saat Ferdinand Hutahaean Tertawakan Kapitra


TS
bukan.salman
Saat Ferdinand Hutahaean Tertawakan Kapitra
Ferdinand Hutahaean Tertawakan Kapitra Ampera yang Mengaku Mau Bicara Mewakili Jokowi di Reuni
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak menertawakan pernyataan politisi PDIP Kapitra Ampera.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Mata Najwa episode "Barisan Para Mantan" yang tayang pada Rabu (5/12/2018), Kapitra Ampera mengungkapkan ketidakhadirannya di acara Reuni Akbar 212 yang diselenggarakan di Monas, Minggu (2/12/2018).
Diketahui Kapitra Ampera merupakan alumni Aksi Bela Islam 212 tahun 2016.
Kapitra Ampera menyebut, jika dirinya datang, maka harus diberi panggung untuk berbicara.
"Saya bilang sama ketuanya kalau datang saya harus panggung dong, 'Ya masak abang manggung, ribut nanti orang' katanya. Ya sudah saya tidak datang," ujar Kapitra Ampera.
"Oh kalau datang Anda maunya bicara?," tanya Najwa Shihab selaku pembawa acara.
"Oh iya dong," timpal Kapitra Ampera.
Najwa Shihab lantas menanyakan apa yang ingin dikatakan Kapitra Ampera di acara Reuni Akbar 212 tersebut jika datang.
Menjawab hal tersebut, Kapitra Ampera mengaku ingin berbicara mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak diundang.
"Saya bilang mau mewakili Pak Jokowi, karena Pak Jokowi tidak diundang, orang yang bukan alumni diundang, biar adil kan," ungkap Kapitra Ampera.
Mendapat pernyataan seperti itu, Najwa Shihab kemudian bertanya tentang siapa orang yang bukan alumni tapi diundang dalam Reuni 212.
"Prabowo, dia bukan alumni dan dia bicara lagi, sementara Jokowi alumni, dan waktu itu bicara. Jadi kalau diundang saya akan bicara atas nama Pak Jokowi," ujar Kapitra Ampera.
Mendanggapi hal itu, Ferdinand Hutahaean pun langsung tertawa dan mengatakan, "Wiih, keren Bang Kapitra (bicara) atas nama Pak Jokowi."
"Dan waktu itu, panitia mengatakan tidak memberikan kesempatan Anda berbicara?," sahut Najwa Shihab.
Menanggapi hal itu, Kapitra Ampera mengatakan ada opini-opini yang mencoba untuk dibangun.
"Pertama kan begini, ada opini dibangun bahwa Pak Jokowi mau diundang, sedangkan undangan itu tidak disampaikan," kata Kapitra Ampera.
"Pak Jokowi juga tidak tahu akan diundang atau tidak."
"Habis itu tidak diundang dengan alasan yang sangat subjektif dan tendesius," imbuhnya.
"Apa itu?," tanya Najwa.
"Yaang Pak Jokowi tidak mencintai alumni, yah... ada beberapa poin lah ya," jawab Kapitra Ampera.
Lebih lanjut, Kapitra Ampera menyebut jika Reuni Akbar 212 kali ini dipolitisasi.
"Kemarin itu jelas, didominasi oleh politik, karena sudah ada dari seluruh panitia itu telah tergabung dalam GNPF yang ijtimanya mendukung Prabowo," ungkap Kapitra Ampera.
"Sekarang targetnya memberikan ruang konsolidasi memenangkan Prabowo-Sandi."
Sementara itu, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan yang berbeda. Baginya, aksi Reuni 212 bukanlah gerakan politik, melainkan gerakan moral.
Diberitakan sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto hadir dalam acara Renui Akbar 212 di Monas. Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto sempat memberikan pidato.
Dalam pidatonya, calon presiden nomor urut 02 itu menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah diundang dalam acara Reuni Akbar 212.
Dirinya juga mengapresiasi acara Reuni Akbar 212 dapat berlangsung lancar dan tertib.
Berikut pidato lengkap Prabowo Subianto saat menghadiri Reuni Akbar 212:
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebagai insan yang bertakwa, insan yang beragama, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Kita masih diberi kesehatan, masih diberi nafas untuk berkumpul di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat walafiat, dalam keaadaan penuh persaudaraan, penuh persatuan, penuh ketertiban.
Saudara-saudara sekalian. Shalawat dan salam kita tujukkan kepada junjungan kita, baginda nabi besar Muhammad Rasulullah Alaihi Wasallam, yang telah memberi kepada kita agama dan peradaban,
Saya tidak akan panjang panjang bicara, karena sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai calon presiden Republik Indonesia dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan, saya tidak boleh bicara politik pada kesempatan ini. Saya tidak boleh kampanye.
Jadi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih bahwa saya diundang hari ini oleh panitia. Ini kehormatan bagi saya, ini kebanggan bagi saya. Saya bangga melihat jutaan rakyat Indonesia, jutaan umat Islam, jutaan tapi damai, tertib.
Tadi saya datang dari Kebayoran, saya lihat warga warga jalan dengan tertib, menggendong anaknya. Tertib, damai, luar biasa, saya bangga sekali hari ini. Saya bangga sebagai anak Indonesia dan saya bangga sebagai muslim di Indonesia.
Muslim kita adalah yang damai. Hari ini kita dihadiri oleh kawan-kawan dari agama lain, dari suku lain, dari ras macam-macam.
Kita bangga karena umat islam di Indonesia adalah islam yang mempersatukan dan bersatu dan akan menjaga perdamaian dan kedamaian semuanya. Saya kira demikian yang ingin saya sampaikan.
Terima kasih, saya bangga melihat kalian, luar biasa, luar biasa. Terima kasih saya diundang hari ini. Terima kasih panitia.
Takbir! Takbir! Takbir! Merdeka! Merdeka! Merdeka!," teriak Prabowo disambut ucapan takbir dari massa yang mengikuti acara Reuni Akbar 212.
sumber
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak menertawakan pernyataan politisi PDIP Kapitra Ampera.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Mata Najwa episode "Barisan Para Mantan" yang tayang pada Rabu (5/12/2018), Kapitra Ampera mengungkapkan ketidakhadirannya di acara Reuni Akbar 212 yang diselenggarakan di Monas, Minggu (2/12/2018).
Diketahui Kapitra Ampera merupakan alumni Aksi Bela Islam 212 tahun 2016.
Kapitra Ampera menyebut, jika dirinya datang, maka harus diberi panggung untuk berbicara.
"Saya bilang sama ketuanya kalau datang saya harus panggung dong, 'Ya masak abang manggung, ribut nanti orang' katanya. Ya sudah saya tidak datang," ujar Kapitra Ampera.
"Oh kalau datang Anda maunya bicara?," tanya Najwa Shihab selaku pembawa acara.
"Oh iya dong," timpal Kapitra Ampera.
Najwa Shihab lantas menanyakan apa yang ingin dikatakan Kapitra Ampera di acara Reuni Akbar 212 tersebut jika datang.
Menjawab hal tersebut, Kapitra Ampera mengaku ingin berbicara mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak diundang.
"Saya bilang mau mewakili Pak Jokowi, karena Pak Jokowi tidak diundang, orang yang bukan alumni diundang, biar adil kan," ungkap Kapitra Ampera.
Mendapat pernyataan seperti itu, Najwa Shihab kemudian bertanya tentang siapa orang yang bukan alumni tapi diundang dalam Reuni 212.
"Prabowo, dia bukan alumni dan dia bicara lagi, sementara Jokowi alumni, dan waktu itu bicara. Jadi kalau diundang saya akan bicara atas nama Pak Jokowi," ujar Kapitra Ampera.
Mendanggapi hal itu, Ferdinand Hutahaean pun langsung tertawa dan mengatakan, "Wiih, keren Bang Kapitra (bicara) atas nama Pak Jokowi."
"Dan waktu itu, panitia mengatakan tidak memberikan kesempatan Anda berbicara?," sahut Najwa Shihab.
Menanggapi hal itu, Kapitra Ampera mengatakan ada opini-opini yang mencoba untuk dibangun.
"Pertama kan begini, ada opini dibangun bahwa Pak Jokowi mau diundang, sedangkan undangan itu tidak disampaikan," kata Kapitra Ampera.
"Pak Jokowi juga tidak tahu akan diundang atau tidak."
"Habis itu tidak diundang dengan alasan yang sangat subjektif dan tendesius," imbuhnya.
"Apa itu?," tanya Najwa.
"Yaang Pak Jokowi tidak mencintai alumni, yah... ada beberapa poin lah ya," jawab Kapitra Ampera.
Lebih lanjut, Kapitra Ampera menyebut jika Reuni Akbar 212 kali ini dipolitisasi.
"Kemarin itu jelas, didominasi oleh politik, karena sudah ada dari seluruh panitia itu telah tergabung dalam GNPF yang ijtimanya mendukung Prabowo," ungkap Kapitra Ampera.
"Sekarang targetnya memberikan ruang konsolidasi memenangkan Prabowo-Sandi."
Sementara itu, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan yang berbeda. Baginya, aksi Reuni 212 bukanlah gerakan politik, melainkan gerakan moral.
Diberitakan sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto hadir dalam acara Renui Akbar 212 di Monas. Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto sempat memberikan pidato.
Dalam pidatonya, calon presiden nomor urut 02 itu menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah diundang dalam acara Reuni Akbar 212.
Dirinya juga mengapresiasi acara Reuni Akbar 212 dapat berlangsung lancar dan tertib.
Berikut pidato lengkap Prabowo Subianto saat menghadiri Reuni Akbar 212:
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebagai insan yang bertakwa, insan yang beragama, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Kita masih diberi kesehatan, masih diberi nafas untuk berkumpul di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat walafiat, dalam keaadaan penuh persaudaraan, penuh persatuan, penuh ketertiban.
Saudara-saudara sekalian. Shalawat dan salam kita tujukkan kepada junjungan kita, baginda nabi besar Muhammad Rasulullah Alaihi Wasallam, yang telah memberi kepada kita agama dan peradaban,
Saya tidak akan panjang panjang bicara, karena sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas dan amanah sebagai calon presiden Republik Indonesia dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan, saya tidak boleh bicara politik pada kesempatan ini. Saya tidak boleh kampanye.
Jadi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih bahwa saya diundang hari ini oleh panitia. Ini kehormatan bagi saya, ini kebanggan bagi saya. Saya bangga melihat jutaan rakyat Indonesia, jutaan umat Islam, jutaan tapi damai, tertib.
Tadi saya datang dari Kebayoran, saya lihat warga warga jalan dengan tertib, menggendong anaknya. Tertib, damai, luar biasa, saya bangga sekali hari ini. Saya bangga sebagai anak Indonesia dan saya bangga sebagai muslim di Indonesia.
Muslim kita adalah yang damai. Hari ini kita dihadiri oleh kawan-kawan dari agama lain, dari suku lain, dari ras macam-macam.
Kita bangga karena umat islam di Indonesia adalah islam yang mempersatukan dan bersatu dan akan menjaga perdamaian dan kedamaian semuanya. Saya kira demikian yang ingin saya sampaikan.
Terima kasih, saya bangga melihat kalian, luar biasa, luar biasa. Terima kasih saya diundang hari ini. Terima kasih panitia.
Takbir! Takbir! Takbir! Merdeka! Merdeka! Merdeka!," teriak Prabowo disambut ucapan takbir dari massa yang mengikuti acara Reuni Akbar 212.
sumber
0
1.6K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan