Anggota DPRD SBD berinisial Y memberi tanggapan atas tuduhan yang menimpa dirinya telah menghamili MG (19) siswi SMU di Kota Tambolaka, SBD.

Y membantah merudapaksa MG sebagaimana yang disebutkan MG yakni tanggal 16 dan 25 Juni 2018.

Ditemui di Polres Sumba Barat, Senin (3/12/2018), Y menilai kasus yang telah menimpanya diduga kuat diskenariokan sejumlah pesaing politik mengingat saat ini memasuki tahun politik dan dirinya kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD SBD periode 2019-2024.


Pengakuan MG tersebut, menurut Y hanyalah sebuah skenario oknum tertentu untuk menjeratnya.

Dirinya bahkan bersedia menjalani tes DNA untuk membuktikan apakah janin tersebut adalah darah dagingnya.

Awalnya, Y bercerita bahwa selama ini menanggung hidup MG hingga SMP lantaran orangtuanya menitipkan putrinya agar mendapat bantuan sekolah.

Selain MG, dirinya juga menanggung hidup tujuh anak lainnya yang juga masih memiliki hubungan keluaga dengannya.

Hingga pada 5 Oktober 2018 lalu, MG datang ke rumahnya dan mengatakan pada istri Y bahwa dirinya telah hamil.

Saat itu Y tidak ada di rumah lantaran sedang berada di Kota Tambolaka.

"Mendengar hal itu, istri saya diam, dan meminta menunggu bapa datang dulu baru tanya seterusnya," kata Y.

Setelah pulang, istrinya memberitahu kalau MG hamil, ia berpandangan jangan sampai anak-anak yang tinggal di rumahnya yang menghamilinya.

Y kemudian meminta semua anak berkumpul, ada 18 orang tinggal di rumahnya termasuk istri dan anak-anak juga MG.

"Saat itu, saya bertanya apakah benar kamu hamil dan MG menjawab, benar saya hamil. Siapa yang menghamilinya, ia menjawab MJ, salah satu anak yang tinggal di rumahnya yang saat itu, ada juga dalam ruangan itu. Lalu, saya bertanya kepada MJ, apakah benar, kamu menghamilinya, ia menjawab ya om," kata Y.

Y meminta agar MJ bertanggungjawab, MJ dan MG kemudian pergi ke rumah orangtua korban.

Orangtua MG justru menuntut Y bertanggung jawab atas kehamilan anaknya.

Orangtua MG tetap bersikeras bukan MJ yang menghamilinya tetapi Y.