[/center]
Quote:
Hai apa kabar kalian??
Rasa rasanya barusan saja ribuan hari yang lalu kalian mengucapkan selamat datang, kepadaku.
Aku duduk terdiam bagaikan patung little mermaid dan ketika itu aku canggung untuk menunjukan tingkah laku yang bawel, aneh dan usil. Itu karena aku masih baru dan tidak mengenal kalian terlalu dalam.
dan alangkah terkejutnya ketika mengenal kalian yang tidak memandang beda antara kaya miskin, hitam putih, laki perempuan, tua muda. dan benar benar tidak ada tembok pembatas di antara kita 
Tapi kini kita sudah tidak bersama sama lagi.
Kelak di suatu hari nanti jika kalian bertemu denganku, jangan lupa memanggil atau menegurku. Dan nanti, aku juga berjanji untuk tidak bersikap canggung lagi kepada kalian.
Kawanku, mengapa kini waktu begitu cepat berlalu??
Sepertinya hidup ini tidak memberikan banyak pilihan, apalagi ketika menyadari bahwa esok hari aku akan bangun dan hilang bagaikan gelembung yang tidak mampu bertahan lebih lama.
Andai saja, tubuh ini tidak menua dan rambut ini tidak memutih.
Pasti akan ku habiskan waktu untuk bernyanyi, menari, tertawa, menangis dan aku akan memegang erat tangan kalian bersama - sama.
Quote:
Andai saja, waktu bisa sedikit lebih pelan.
Aku pasti akan menyisakan lebih banyak waktu bersama kalian daripada beristirahat.
Dan andaikan saja tubuh ini tidak mengenal lelah
Tentu saja, selama itu juga aku akan tetap bersama – sama dengan kalian. Berdiri paling depan untuk menuntun dan berada paling belakang untuk melindungi.
Akan tetapi semuanya itu tidak pernah akan kembali.
Rambut sudah mulai memutih, tanda umur telah mulai menua.
Jarum jam pun tidak akan pernah mundur ke belakang untuk mengulangnya.
Sedikit ironis, tetapi itulah kenyataannya.
Saya, anda dan siapapun itu harus menerima.
Jika saja aku bisa berbicara kepada Tuhan, mungkin aku akan meminta untuk tidak di lahirkan ke dunia ini.
Karena aku tidak pernah ingin menghapus air mata perpisahan.
Atau aku mungkin lebih memilih tidak datang, karena cepat atau lambat kita akan berpisah.
Quote:
Yang sakit adalah ketika menyadari bahwa keesokan hari nanti, semuanya tidak akan pernah sama lagi dengan yang kemarin.
Dan yang sakit lagi adalah keesokan hari kita tidak akan pernah bersama sama lagi.
Quote:
Tuhan mengapa engkau memberikan waktu yang terlalu singkat seperti ini?
Tuhan, sebuah kado, sebuah hadiah yang begitu manis yang telah engkau berikan kepadaku rasanya terlalu sedikit dan sebentar.
Maafkan jika aku terlalu serakah kepadamu ya Tuhan.
Aku hanya ingin bertanya mengapa kau hadirkan ragaku di bumi ini hanya untuk menikmati hadiah yang sangat indah dengan waktu yang sangat singkat??
Ada sedikit penyesalan dalam diri ketika hari ini aku mengetahui bahwa semuanya akan berakhir.
Dan hari esok akan berbeda dan tidak sama lagi dengan hari yang kemarin.
Satu tahun
Dua tahun
Lima tahun
Sepuluh tahun
Seratus tahun
Mungkin tidak akan pernah cukup untuk membuat diriku lelah untuk tertawa bersama kalian.
Apa yang terjadi pada hari ini dan kemarin akan menjadi sebuah sejarah dan kemudian berlalu menjadi kenangan indah yang tidak dapat di tuliskan di tempat manapun.
Melainkan tergambar dengan jelas di dalam pikiran sebagai kenangan dan memori indah bersama kalian sahabatku.
Quote:
Kini aku harus belajar lagi menerima bahwa hari esok, mungkin saja bisa lebih cerah.
Atau bahkan sangat cerah dari hari hari kemarin.
Aku belajar untuk menerima dan melepaskan diri dari segala kerinduan yang telah ku lalui bersama kalian.
Terima kasih, karena sudah menjadi tinta emas yang sangat mahal dan berharga dalam hidupku.
Kemudian jika hari esok aku di beri umur yang panjang dan rejeki yang baik, sungguh aku tidak akan sedikitpun pernah melupakan betapa hangatnya berada dekat dengan kalian.
[center]
Quote:
Dan aku begitu bersykur betapa sangat beruntungnya aku pernah merasakan begitu susah dan beratnya mengatakan selamat tinggal kepada kalian.
Sungguh jika hari hari esok kita tidak bersama lagi, ingat aku di dalam hatimu, dan aku akan tinggal selamanya di sana.
