1. Perhatikan Sumber

Jika informasi atau berita bersumber dari mAedia yang telah diakui Dewan Pers, besar kemungkinan berita itu adalah benar. Namun, jika medianya tidak jelas atau belum mendapat pengakuan, maka kemungkinan besar itu adalah hoax.

2. Mengecek Keanehan

Berita hoax biasanya menggunakan bahasa yang provokatif memanfaatkan isu-isu yang sedang tren, tokoh-tokoh terkenal, instansi pemerintah maupun swasta. Maka perlu dicek apakah ada keanehan atau kejanggalan dalam berita tersebut.

3. Ketersediaan Data

Jika informasi atau berita didukung dengan data dari sumber terpercaya atau terverifikasi, maka pasti itu adalah valid, bukan hoax. Sebaliknya, jika datanya tidak jelas sumbernya, maka kemungkinan besar adalah hoax.

4. Kesesuaian Judul dan Isi Berita

Hal ini perlu dilakukan karena pembuat berita hoax terkadang menampilkan judul berita yang provokatif dan fenomenal, namun ketika keseluruhan isi berita dibaca tidak mencerminkan judul yang ditampilkan.

5. Tanggal Berita

Berita hoax tidak menyertakan tanggal kejadian atau tidak memiliki tanggal yang bisa diverifikasi oleh pembaca.

6. Kredibilitas Penulis

Penting mengecek siapa penulis sebuah berita, mulai dari biografi sampai riwayat penulisannya. Jangan sampai ternyata penulis yang tercantum adalah fiktif, atau bukan penulis yang kredibel.

7. Cek Keberpihakan

Melaksanakan pengecekan terhadap keberpihakan penulis/media terhadap kelompok/golongan tertentu.

8. Verifikasi ke Pihak Terkait

Melakukan verifikasi isi berita kepada pihak terkait sehingga diperoleh kebenaran informasi berita yang ditampilkan. Verifikasi ini dapat dilakukan secara langsung ke pihak terkait atau melalui media sosial yang digunakan untuk menyampaikan informasi resmi kepada masyarakat. (Ryan)