

TS
djendradjenar
Derita Anak Indigo
6 Derita Anak Indigo
Terlahir sebagai Indigo bukanlah sebuah pilihan, tetapi merupakan takdir yang tidak bisa dihindari. Ketika seseorang mulai menyadari kehadirannya bukan sebagai orang biasa, merasakan kemarahan yang besar terhadap perilaku manusia yang buruk dan jahat, melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, ingin merubah dunia menjadi lebih baik dengan kekuatan sendiri, saat itulah seseorang itu tidak bisa lagi melepaskan diri dari sebuah tanggung jawab, karena sudah menyadari bahwa dirinya adalah seorang Indigo.
Hari-harinya dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah tidur dengan tenang, dan penglihatan-penglihatan yang mengganggu pikiran dan perasaan, sepertinya hidupnya sudah ditakdirkan untuk menanggung semua hal itu. Terkadang mungkin bisa melupakannya untuk beberapa saat, ada juga yang mencoba untuk berusaha tak peduli dengan cara mengabaikan apapun itu yang berhubungan dengan interaksi dan reaksi atas aktifnya indera keenam, tetapi pemikiran-pemikiran, penglihatan-penglihatan, desakan-desakan untuk menguak kebenaran yang disembunyikan dan suara-suara bisikan, ramalan, bahkan pengetahuan langitan yang tak boleh diperbincangkan, akan terus merasuk dan mengusik.
Berikut adalah enam (6) penderitaan dominan yang harus ditanggung oleh Indigo sebagai resiko atas kewaskitaan yang dimilikinya, dimana setiap Indigo memiliki persentase kewaskitaan yang beragam dan berbeda-beda potensial dan keunggulannya.
1. Sakit kepala yang hebat
Hampir semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada umumnya. Kondisi ini memerlukan energi besar dan proses berpikir yang berat. Apalagi terkait dengan aktifnya cakra ajna yang kerap spontanitas terkoneksi dengan beragam hal yang datang dari arah eksternal, bahkan wilayah ekstrakterestrial dan interdimensional, namun tidak punya pengalaman dan pengetahuan harus bagaimana menyikapi dan meresponnya, ditambah berbagai gelombang dan saluran yang rumit yang berkaitan dengan pineal dan pituitary yang butuh akselarasi dan sinkronisasi.
2. Susah tidur
Suara-suara yang berbisik pelan, beragam visual penampakan, melihat penderitaan alam tanpa bisa melakukan pencegahan, sukma yang berjalan kemana-mana tanpa arah tujuan namun seperti ada tarikan, dan pemikiran-pemikiran idealis yang menuntut perwujudan membuat Indigo susah untuk tidur. Walaupun pada akhirnya mata terpejam tetapi tetap mendengar dan berpikir, bahkan berselancar dengan sukma menjelajah dimeni etheric dan melihat kegiatan yang tidak dapat ditemukan di dimensi fisik. Bahkan setelah terjaga pun masih harus dihadapkan dengan berbagai pertanyaan, "Apa yang harus saya lakukan dengan mimpi tadi? Apa solusinya? Apakah saya bisa berbuat sesuatu untuk meminimalisir dampak bencana terkait vision yang didapatkan?" Dan itu semua terbentur dengan rutinitas harian sebagai manusia yang hidup di dunia, disatu sisi Indigo harus memenuhi kebutuhan hidupnya secara fisik, disisi lain Indigo juga terdesak untuk berbuat sesuatu secara etheric. Itulah perdebatan antara jiwa dan raga sebagai manusia yang terlahir memiliki bakat-bakat waskita.
3. Empati yang mendalam
Tidak mudah untuk berempati terhadap penderitaan orang lain, atau alam yang sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah yang jauh dari misi-misi perdamaian, sedangkan sangat sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk itu karena terkait dengan keterbatasan. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk kepada Indigo. Disebabkan kepekaan yang berlebihan, rasa empati yang mendalam bisa menjadikan seorang Indigo ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang sakit bisa membuat Indigo itu sendiri menderita penyakit yang sama, seperti terjadi penularan walaupun bukan penyakitnya yang menular, tetapi perasaan mengalami sakitnya itulah yang terasakan. Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian Indigo banyak yang dominan mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga kadang disebut anti sosial dan pergaulan, namun disisi lain banyak juga yang berusaha melakukan sesuatu dengan cara menggunakan energi alam yang diolah melalui tehnik pernapasan untuk kemudian disalurkan pada yang bersangkutan, baik pada sesama manusia maupun wilayah-wilayah di alam semesta tanpa bisa memberikan fakta-fakta bukti pertolongannya, karena Indigo juga cenderung menutup diri dan menyembunyikan pertolongannya, dan menelan semua kepahitan semacam cibiran dan gunjingan yang mengatakan: "Katanya Indigo kok diam saja melihat bencana alam? Kok diam saja ada orang hilang atau pesawat jatuh belum ditemukan?" Disitulah Indigo cenderung bungkam dan membiarkan banyak orang berargumen negatif tentang kemampuan-kemampuan psi, bahkan kemampuan parapsikolog dan aktivitas ke-paranormal-an yang memang sulit dijelaskan, karena semuanya sudah ada begitu saja tanpa mendalami keilmuan apapun.
4. Rasa marah yang mendesak
Rasa marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama seorang Indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini kemudian berwujud menjadi semangat yang besar untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Bagi Indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya. Bahkan sikap protes yang lebih besar bisa ditunjukkan pada sebuah organisasi massa yang tidak berjalan dengan semestinya, juga terhadap sistem yang mengatur dunia namun tidak banyak orang menyadarinya, serta pada pemerintahan negaranya sendiri yang tidak memihak pada kebutuhan-kebutuhan manusia pada umumnya.
5. Kepribadian ganda
Persinggungan aktivitas Indigo dengan dimensi spiritual dan supranatural yang terlalu sering dan mendalam mengakibatkan pengaruh negatif berupa “jejak yang tertinggal”. Hal ini semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada sel-sel otak. Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan berulang berupa “kunjungan-kunjungan” yang berlanjut. Karena suara dari dimensi lain itu datang berupa gelombang yang kemudian ditafsirkan sebagai suara di dalam batin, seringkali Indigo mengalami efek kebingungan berupa kepribadian ganda. Bahkan seringkali antar “pribadi dengan diri sendiri” terjadi pertentangan pendapat dalam menghadapi suatu permasalahan. Ada sebagian Indigo yang pada umumnya yang sudah menginjak remaja – yang mengalami kebingungan untuk memilih antara dua hal, apakah akan terus menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan tanggung jawabnya atau berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli dengan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak enak, terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo akan dihantui perasaan bersalah sampai akhir hidupnya.
6. Cap “aneh”
Cap “aneh” sebetulnya hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel “aneh” ini akan menjadi permasalahan serius bagi anak-anak yang belum bisa menerima penolakan lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan orang di sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan anak Indigo sebagai "Alien” di lingkungannya sendiri. Beberapa Indigo dijauhi dalam pergaulan karena cenderung lebih sering menjadi “orang tua atau sosok dewasa” bagi teman-temannya atau lingkungannya karena terkait dengan jiwa tua yang bersemayam dalam tubuhnya. Peringatan-peringatan, berbagai nasehat dan larangan-larangan membuat teman sebayanya yang lain akan merasa jengkel, kesal bahkan marah dan menjauh. Padahal Indigo itu bertujuan baik karena memiliki intuisi yang tinggi, mempunyai aktivitas adrenalin yang menggerakkan energi untuk mendorong mengungkapkan feeling dan insting yang mendekati keakuratan, sehingga terkadang tahu bahwa sesuatu yang sedang dilakukan temannya itu adalah hal yang salah, karena dengan indera keenamnya telah melihat visual atas dampak yang sedang dilakukannya itu.
#SalamUniversal
universalindigo.blogspot.com

Terlahir sebagai Indigo bukanlah sebuah pilihan, tetapi merupakan takdir yang tidak bisa dihindari. Ketika seseorang mulai menyadari kehadirannya bukan sebagai orang biasa, merasakan kemarahan yang besar terhadap perilaku manusia yang buruk dan jahat, melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, ingin merubah dunia menjadi lebih baik dengan kekuatan sendiri, saat itulah seseorang itu tidak bisa lagi melepaskan diri dari sebuah tanggung jawab, karena sudah menyadari bahwa dirinya adalah seorang Indigo.
Hari-harinya dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah tidur dengan tenang, dan penglihatan-penglihatan yang mengganggu pikiran dan perasaan, sepertinya hidupnya sudah ditakdirkan untuk menanggung semua hal itu. Terkadang mungkin bisa melupakannya untuk beberapa saat, ada juga yang mencoba untuk berusaha tak peduli dengan cara mengabaikan apapun itu yang berhubungan dengan interaksi dan reaksi atas aktifnya indera keenam, tetapi pemikiran-pemikiran, penglihatan-penglihatan, desakan-desakan untuk menguak kebenaran yang disembunyikan dan suara-suara bisikan, ramalan, bahkan pengetahuan langitan yang tak boleh diperbincangkan, akan terus merasuk dan mengusik.
Berikut adalah enam (6) penderitaan dominan yang harus ditanggung oleh Indigo sebagai resiko atas kewaskitaan yang dimilikinya, dimana setiap Indigo memiliki persentase kewaskitaan yang beragam dan berbeda-beda potensial dan keunggulannya.
1. Sakit kepala yang hebat
Hampir semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada umumnya. Kondisi ini memerlukan energi besar dan proses berpikir yang berat. Apalagi terkait dengan aktifnya cakra ajna yang kerap spontanitas terkoneksi dengan beragam hal yang datang dari arah eksternal, bahkan wilayah ekstrakterestrial dan interdimensional, namun tidak punya pengalaman dan pengetahuan harus bagaimana menyikapi dan meresponnya, ditambah berbagai gelombang dan saluran yang rumit yang berkaitan dengan pineal dan pituitary yang butuh akselarasi dan sinkronisasi.
2. Susah tidur
Suara-suara yang berbisik pelan, beragam visual penampakan, melihat penderitaan alam tanpa bisa melakukan pencegahan, sukma yang berjalan kemana-mana tanpa arah tujuan namun seperti ada tarikan, dan pemikiran-pemikiran idealis yang menuntut perwujudan membuat Indigo susah untuk tidur. Walaupun pada akhirnya mata terpejam tetapi tetap mendengar dan berpikir, bahkan berselancar dengan sukma menjelajah dimeni etheric dan melihat kegiatan yang tidak dapat ditemukan di dimensi fisik. Bahkan setelah terjaga pun masih harus dihadapkan dengan berbagai pertanyaan, "Apa yang harus saya lakukan dengan mimpi tadi? Apa solusinya? Apakah saya bisa berbuat sesuatu untuk meminimalisir dampak bencana terkait vision yang didapatkan?" Dan itu semua terbentur dengan rutinitas harian sebagai manusia yang hidup di dunia, disatu sisi Indigo harus memenuhi kebutuhan hidupnya secara fisik, disisi lain Indigo juga terdesak untuk berbuat sesuatu secara etheric. Itulah perdebatan antara jiwa dan raga sebagai manusia yang terlahir memiliki bakat-bakat waskita.
3. Empati yang mendalam
Tidak mudah untuk berempati terhadap penderitaan orang lain, atau alam yang sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah yang jauh dari misi-misi perdamaian, sedangkan sangat sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk itu karena terkait dengan keterbatasan. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk kepada Indigo. Disebabkan kepekaan yang berlebihan, rasa empati yang mendalam bisa menjadikan seorang Indigo ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang sakit bisa membuat Indigo itu sendiri menderita penyakit yang sama, seperti terjadi penularan walaupun bukan penyakitnya yang menular, tetapi perasaan mengalami sakitnya itulah yang terasakan. Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian Indigo banyak yang dominan mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga kadang disebut anti sosial dan pergaulan, namun disisi lain banyak juga yang berusaha melakukan sesuatu dengan cara menggunakan energi alam yang diolah melalui tehnik pernapasan untuk kemudian disalurkan pada yang bersangkutan, baik pada sesama manusia maupun wilayah-wilayah di alam semesta tanpa bisa memberikan fakta-fakta bukti pertolongannya, karena Indigo juga cenderung menutup diri dan menyembunyikan pertolongannya, dan menelan semua kepahitan semacam cibiran dan gunjingan yang mengatakan: "Katanya Indigo kok diam saja melihat bencana alam? Kok diam saja ada orang hilang atau pesawat jatuh belum ditemukan?" Disitulah Indigo cenderung bungkam dan membiarkan banyak orang berargumen negatif tentang kemampuan-kemampuan psi, bahkan kemampuan parapsikolog dan aktivitas ke-paranormal-an yang memang sulit dijelaskan, karena semuanya sudah ada begitu saja tanpa mendalami keilmuan apapun.
4. Rasa marah yang mendesak
Rasa marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama seorang Indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini kemudian berwujud menjadi semangat yang besar untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Bagi Indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya. Bahkan sikap protes yang lebih besar bisa ditunjukkan pada sebuah organisasi massa yang tidak berjalan dengan semestinya, juga terhadap sistem yang mengatur dunia namun tidak banyak orang menyadarinya, serta pada pemerintahan negaranya sendiri yang tidak memihak pada kebutuhan-kebutuhan manusia pada umumnya.
5. Kepribadian ganda
Persinggungan aktivitas Indigo dengan dimensi spiritual dan supranatural yang terlalu sering dan mendalam mengakibatkan pengaruh negatif berupa “jejak yang tertinggal”. Hal ini semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada sel-sel otak. Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan berulang berupa “kunjungan-kunjungan” yang berlanjut. Karena suara dari dimensi lain itu datang berupa gelombang yang kemudian ditafsirkan sebagai suara di dalam batin, seringkali Indigo mengalami efek kebingungan berupa kepribadian ganda. Bahkan seringkali antar “pribadi dengan diri sendiri” terjadi pertentangan pendapat dalam menghadapi suatu permasalahan. Ada sebagian Indigo yang pada umumnya yang sudah menginjak remaja – yang mengalami kebingungan untuk memilih antara dua hal, apakah akan terus menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan tanggung jawabnya atau berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli dengan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak enak, terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo akan dihantui perasaan bersalah sampai akhir hidupnya.
6. Cap “aneh”
Cap “aneh” sebetulnya hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel “aneh” ini akan menjadi permasalahan serius bagi anak-anak yang belum bisa menerima penolakan lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan orang di sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan anak Indigo sebagai "Alien” di lingkungannya sendiri. Beberapa Indigo dijauhi dalam pergaulan karena cenderung lebih sering menjadi “orang tua atau sosok dewasa” bagi teman-temannya atau lingkungannya karena terkait dengan jiwa tua yang bersemayam dalam tubuhnya. Peringatan-peringatan, berbagai nasehat dan larangan-larangan membuat teman sebayanya yang lain akan merasa jengkel, kesal bahkan marah dan menjauh. Padahal Indigo itu bertujuan baik karena memiliki intuisi yang tinggi, mempunyai aktivitas adrenalin yang menggerakkan energi untuk mendorong mengungkapkan feeling dan insting yang mendekati keakuratan, sehingga terkadang tahu bahwa sesuatu yang sedang dilakukan temannya itu adalah hal yang salah, karena dengan indera keenamnya telah melihat visual atas dampak yang sedang dilakukannya itu.
#SalamUniversal
universalindigo.blogspot.com

Polling
0 suara
Pandanganmu tentang indigo?
Diubah oleh djendradjenar 07-12-2018 09:24
1
7.6K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan