- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Said Didu Debat dengan Jubir Jusuf Kalla soal Omongan Jokowi


TS
bukan.salman
Said Didu Debat dengan Jubir Jusuf Kalla soal Omongan Jokowi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu tampak berdebat dengan juru bicara (jubir) Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah.
Dilansir TribunWow.com melalui laman Twitter keduanya, debat tampak terjadi pada Kamis (29/11/2018).
Keduanya saling adu pendapat soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diturunkan menjadi 7 persen dari 23 persen.
"Pemerintah berpihak kepada 62 juta UMKM di Indonesia. Untuk mereka, kita menurunkan bunga kredit KUR dari 23% ke 7%, PPh Final dari 1% jadi 0,5%.
Begini-begini, saya alumnus UMKM. Keluarga saya juga UMKM, jual martabak, jual pisang. Jangan ragu komitmen saya terhadap UMKM," kata Jokowi.
Postingan itu kemudian ditanggapi oleh netter dengan akun @ZAEffendy dengan meminta agar Jokowi tak membohongi rakyat.
"Pak Jokowi, bunga KUR diturunkan dari 9% ke 7% per 1 Januari 2018. BUKAN 23%.
Jangan bohongi rakyat...?," tulisnya.
Menggapi hal itu, Husain Abdullah mengatakan jika bunga 23 persen adalah sebelum pemerintahan Jokowi-JK. "Sebelum pemerintahan Pak Jokowi, bunga KUR memang 23 persen, sedangkan untuk bunga kredit pengusaha besar hanya sekitar 11 persen. Jadi tidak adil. Sehingga di era Pak Jokowi 2 x diturunkan jadi 9 persen lalu turun lagi jadi 7 persen," ungkapnya.
Said Didu lantas turut memberikan komentar dengan mengatakan bunga KUR pada tahun 2013 hanya 11 persen saja.
"Mohon maaf Pak, Bunga KUR Ritel thn 2013 sebesar 13 % dan bunga KUR Mikro 11 %. Kebetulan masih hafal," kata Said Didu.
Husain Abdullah lantas membantah pernyataan Said Didu dengan menyebut bunga KUR pernah 23 persen.
"Sebelum pemerintahan Pak Jokowi suku bunga tsb memang pernah 22-23 persen. Jadi beliau tdk salah juga. Menjelang thn 2014 turun 11-13 persen (fix rate). Lalu ditirunkan lagi 2 x pada era Pak Jokowi jadi 9 hingga 7 persen/thn," katanya.
Menanggapi jawaban Husain Abdullah, Said Didu lantas menanyakan kapan bunga KUR mencapai 23 persen.
Ia juga meminta agar semua pihak jujur.
"Pak, sebelum pemerintahan pak Jokowi adalah tahun 2013 dan suku bunga KUR saat itu adalah 11-13 %.
Tahun berapa bunga KUR itu 23 % ? Intinya saya ingin kita semua jujur saja agar rakyat tdk disuguhin polemik masalah setiap hari," tulis Said Didu.
"Kenapa tdk katakan sekalian bhw sblm pemerintahan jokowi tdk ada KUR - tapi sblmmya lama. Krn jelas thm 2013 itu tahun sblm pemerintahan sekarang Pak dan bunga KUR sdh sktr 11 %. Mari kita jujur2 sajalah," sambung Said Didu.
"Bapak yg menyatakan demikian di mention bapak di awal bhw sblm pemerintahan jokowi bunga KUR 23 % padahal data menunjukkan bhw thn 2011 aja bunga KUR sdh ada yg 11 %. Tahun 2011 kan sblm pemerintahan ini kan ?"
"Saran saya pak @husainabdullah1 menanyakan ke pak Wapres Pak @Pak_JK ttg KUR krn beliaulah inisiator program ini pada saat beliau jadi Wapres Pak @SBYudhoyono pasti beliau tahu persis," lanjut Said Didu.
Sementara itu, melalui akunnya, Husain tetap bersikukuh jika Jokowi tidak keliru menyebut penurunan dari 23 persen menjadi 7 persen.
Di sisi lain, Said Didu lantas memberikan penjelasan panjang lebar mengenai KUR setelah berdebat dengan Husain.
"1. #KUR. Sehubungan dengan terjadinya diskursus ttg bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yg berawal dari mention akun Bpk Presiden Pak @jokowi bhw bunga KUR sdh diturunkan dari 23 % menjadi 9 dan 7 % saya coba buat kultwit singkat ttg KUR.
2. #KUR. Ide KUR dimulai saat pemerintahan Pak @SBYudhoyono dan Pak @Pak_JK tahun 2006 dengan tujuan memangkas ketidakadilan bunga bank kredit UMKM dg bunga Bank Usaha besar. Saat itu bunga kredit UMKM di atas 20 % sementara kredit Usaha besar bunganya di bawah 15 %
3. #KUR. Dari hasil bahasan berbagai rapat yg sering dipimpin langsung oleh Bpk Wapres saat itu Pak @Pak_JK ditemukan solusi untuk memberikan subsidi selisihnya bunga kepada kredit UMKM dan memberikan asuransi resiko kredit UMKM sehingga Bank tdk menanggung rugi dan resiko.
4. #KUR. Tingkat suku bunga maksimum KUR yg ingin dicapai saat itu adalah maksimum 12 % dan selisih bunga dg kredit komersial ditanggung oleh pemerintah Yang dimasukkan dalam APBN mulai tahun 2007. Jadi suku bunga KUR tidak pernah mencapai 23 %.
5. #KUR. Seperti umumnya, perhitungan dasar suku bunga adalah suku bunga flat - buka suku bunga efektif - sehingga membandingkannya pun harus setara. Jika menggunakan tingkat suku bunga flat yg digunakan maka pembandingnyapun adalah tingkat suku bunga yang sama.
6. #KUR. Data tentang bunga KUR sdh tersedia di banyak sumber info, termasuk di Google jika mau dicari. Sbg info saja bhw tahun 2011 bunga KUR sudah sekitar 11 % sehingga pernyataan akun Bpk Presiden bhw bunga KUR turun dari 23 % mungkin kesalahan informasi atau kesalahan Admin.
7. #KUR. Mungkin juga angka 23 % tersebut yg dimaksud adalah bunga efektif sementara pembandingnya 9 dan 7 % adalah bunga efektif krn suku bunga KUR tdk pernah mencapai 23 % krn memang dirancang bunganya sktr maksimum 12 %.
8. #KUR. Tingkat suku bunga KUR tergantung 2 hal utama, yaitu : 1) tingkat suku bunga komersial, dan 2) besaran subsidi bunga KUR yang disediakan oleh pemerintah dalam APBN. Jadi bisa saja berfluktuasi. Tapi intinya bunga KUR harus lebih rendah dari kredit komersial
9. #KUR. Terlepas dari diskusi ttg perbedaan tersebut, bhw kebijakan Bpk Presiden @jokowi terus menurunkan bunga KUR patut diberikan apresiasi agar UMKM kita bisa bersaing. Yang terpenting bhw data yg disampaikan ke publik adalah data yang sebenarnya
10. #KUR. Demikian kultwit ringka saya sebagai informasi saja krn saya ikut pembahasan KUR dari Awal. Kalau mau belajar ttg membantu Yang kecil seperti KUR maka contohlah City yg tetap melayani MU walau Tim tersebut sudah menjadi kecil," jelasnya.
sumber
0
1.6K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan