Chhheeeeekkkkk..
Cek sssssaaaaahhtttuuuuu
ssssshhaaaatttttuuuu
sssssyyyyaaaaaaatttttuuuuuu ...
Chhheeekkk

Hello...
Hello...
Hello...
Uuuuuuwwwwwaaaaatttsssssaaaaaappppp genk !!

Balik lagi bersama aye, TS tampan nan rupawan, macam lukisan abstrack yang ada di pameran.

Bagaimana pendapatagan/sista mengenai lukisan ini?
"Abstrak gan, kek muke lu !!"
Wuuuaaah jangan diperjelaslah, keabstrakan muka aye, gini-gini emak aye bilang aye bilang aye ganteng lo, waktu kecil. Eh tapi bini ane juga bilang aye ganteng, pas gajian

Okeh, lupakan tentang keabstrakan komuk ane (yang sebenernya kalo agan liat ane, pasti langsung jatuh hati, eh dulu. Kok agan? Sista !!, kalo agan ketemu ane jangan jatuh hati ye, REPOT ). Di awal aye udah minta agan/sista berpendapat sama lukisan tersebut. Pasti agan/sista ada yang bependapat, lukisan apaan tuh, amburadul, ga jelas, atau lukisan apaan ! itu sih gambar anak SD ! Atau buat agan/sista yang mempunyai jiwa seni yang luar binasah bisa ajah berpendapat kalau lukisan itu adalah sebuah mahakarya yang pantas dipajang di galeri seni anak-anak. Mulai deh ngaco lagi. Yap semua punya pendapatnya masing-masing, itu adalah hal yang lumrah. Karena setiap otak pasti mempunyai pendapatnya masing-masing. Tapi kalo otaknya beli lusinan ga tau yah

Nah ngomongin pendapat, apa sih pendapat itu? Kalo menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) online kurang lebih seperti ini.

pen·da·pat n1 pikiran; anggapan: dalam negara demokrasi setiap orang bebas mengemukakan ~ nya ; 2 buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (seperti orang, peristiwa): apa ~ mu tentang isi surat ini?; menurut ~ saya, dialah yang benar; 3 orang yang mula-mula menemukan atau menghasilkan (sesuatu yang tadinya belum ada atau belum diketahui) : Nurtanio adalah ~ pesawat terbang jenis Gelatik; 4 kesimpulan (sesudah mempertimbangkan, menyelidiki, dan sebagainya): begitulah ~ hakim setelah mendengar keberatan-keberatan yang dikemukakan oleh pembela ; ~ umum kepercayaan dan sikap orang yang umumnya berkisar pada masalah yang berhubungan dengan fakta dan keinginan; pendapat sebagian besar masyarakat; opini publik;

Dari yang aye baca dari KBBI, ane mempunyai pendapat mengenenai pendapat Pendapat menurut ane merupakan sebuah pandangan atau buah pikiran seseorang terhadap suatu kebenaran dan kebenarannya RELATIF (karena dipengaruhi unsur pribadi dan menurut pandangan masing-masing individu, baik berupa penilaian maupun saran). Pendapat juga sering disebut opini, gagasan atau argumentasi.

Kita tau, negara kita adalah negara Demokrasi, di mana kebebasan berpendapat, di atur dan di jamin oleh undang-undang. dalam UUD 45 Pasal 28E ayat 3 yaitu " Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat."
UU No.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 3 ayat 2 berbunyi "Setiap orang berhak untuk mempuyai,mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalu media cetak maupun media elektronik dengan memperhatikan nilai nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa."
Note: karena aye bukan pakar atau ahli hukum, jika masih ada yang kurang atau salah monggo di koreksi.

Karena berpendapat adalah 'hak' setiap warga negara di negeri ini, tidak ada yang salah dalam berpendapat. Semua bisa dan boleh berpendapat, mengenai apapun. APAPUN, bahkan agan/sista boleh berpendapat tentang cara ngupil temen yang ada di sebelah kalian yang lagi bengong liatin kalian yang lagi baca thread ini.

Tapi bukan lagi rahasia dalam dewasa ini, sebuah pendapat terkadang memicu sebuah pertentangan, perundungan, bahkan sampai pencekalan. Rasanya tidak perlu aye sebutkan. Karena takut, nantinya saat aye memberikan contoh kalian berpendapat kalau saya pro capres ini atau itu. Loh loh loh.

Kan berpendapat bebas gan? Kenapa agan takut sama pendapat kami?

Pernyataan aye di atas sebenarnya pokok pembahasan ini. Kenapa yang katanya, 'berpendapat' adalah hak, tapi aye justru takut terhadap pendapat orang lain. Kenyataanya, akhir-akhir ini banyak sekali kasus kasus hukum yang berawal dai sebuah pendapat. Seolah orang-orang lupa kalau ada UU no.9 tahun 1998 Pasal 4 dikatakan "bahwa penyampaian pendapat harus mewujudkan kebebasan bertanggung jawab."

Berpendapat memang sebuah hak, tapi harus di garis bawahi, selain hak manusia juga memiliki kewajiban. Saat ini, rasa-rasanya manusia hanya mementingkan haknya berpendapat, dan lupa kalau ada kewajiban menghormati dan menghargai pendapat orang lain. Kita banyak menyaksikan. khususnya di dunia maya yang katanya dunia maya lebih kejam dari pada dunia nyata. Ibu jari lebih kejam dari pada ibu tiri. Kita banyak menyaksikan, bagaimana seorang berpendapat lalu di hujat bahkan sampai dikafir kan. See?

Salah siapa kah?
Tentu jika bertanya siapa yang salah, akan ada banyak teori tentang siapa yang salah. Namun yang paling jelas, semua karena KUALITAS BERPENDAPAT rata-rata orang Indonesia yang masih minim. Coba tekankan lagi kalimat aye yeh. "KUALITAS BERPENDAPAT RATA-RATA ORANG INDONESIA." So, KTP aye KTP Indonesia. Jadi ane termasuk salah satunya.

Bicara kualitas berpendapat, pasti bicara soal integelensi atau kecerdasan seseorang. Bicara itu semua pasti akan bicara jauh tentang, tingkat pendidikan, status sosial, latar belakang dan lain-lainya, it's a complicated. Tapi bukan berarti kita tidak bisa meningkatkan kualitas berpendapat kita. Tentunya bisa. Dengan cara kita tau cara berpendapat yang benar. Bagaimana?

Berpendapat yang baik dan benar dimulai dengan perilaku yang baik saat menyampaikan atau mengutarakan apa yang kita rasakan.Perilaku baik yang dimaksud adalah perilaku yang positif seperti menyampaikan dengan kata- kata yang tidak menjatuhkan ataupun umpatan-umpatan melainkan dengan kata-kata yang sopan,tidak merusak ataupun melakukan kegiatan anarkis.

Selain menyampaikan pendapat dengan perilaku yang baik, kita harus bisa menghargai pendapat orang lain walaupun mungkin kita tidak menyetujuinya. Sama halnya seperti ketika kita berpendapat, kita ingin pendapat kita dihargai.Ketika orang lain sedang bicara,kita harus mendengarkan bukannya mengobrol dengan orang lain ataupun hal-hal lain yang tidak menunjukkan rasa hormat kita.

Walaupun pendapat yang disampaikan oleh orang lain mungkin terkadang tidak sesuai topik pembicaraan, kita tidak boleh langsung merendahkan pendapat dan menjatuhkannya. Selain itu kita tidak boleh menilai pendapat yang diutarakan adalah benar atau tidak, karena pendapat bukan mengenai apa yang benar dan salah melainkan merupakan pandangan-pandangan tiap orang yang berguna bagi tercetusnya sebuah solusi atau keputusan. Maka itu,kita harus menghargai pendapat dan pandangan tiap-tiap orang dan tidak menghakimi atau menjatuhkan pendapat orang lain.

Tentunya banyak lagi cara berpendapat yang benar. Namun intinya selama kita bisa mengerti kalau pendapat adalah buah pikiran seseorang terhadap suatu kebenaran dan sifatnya RELATIF. Jadi selama kita bisa saling mengerti dan menghargai tiap pendapat orang pasti keributan yang harusnya tidak perlu dapat dihindari.

Satu yang tertinggal, dan mungkin jadi penangkal di kala minimya kualitas berpendapat rata-rata orang di Negeri ini. JANGAN BAPERAN.

Sekian thread ane kali ini, kurang lebihnya mohon maaf. Sampai bertemu di thread-thread aye selanjutnya.