TS
kangjati
Liverpool si Jago Kandang harus kalahkan Napoli jika ingin lolos
Favorite juara, Liverpool semalam terpongkeng saat melawan jawara Prancis, Paris Saint Germain di Parc des Princess.
Kekalahan ini otomatis membuat grup neraka ini semakin sengit untuk melaju ke babak 16 besar.
Mau gak mau "Kolam Hati" harus habis-habisan saat melawan Napoli nanti atau mereka tak akan lolos ke babak selanjutnya.
Ane sih berharap kiper yang saat ini memegang paling sedikit kebobolan yaitu, Allison Becker main apik dan kalo bisa clean sheet saat lawan Napoli nanti.
Tapi gimana ya, pasti gaakan semudah itu Ferguson Sir Alex~~~~
Quote:
Liverpool menghadapi situasi sulit untuk meloloskan diri dari Grup C Liga Champions. Mereka harus mengalahkan Napoli dengan selisih dua gol jika ingin mewujudkan itu.
Situasi ini diperoleh Liverpool setelah kalah 1-2 di kandang Paris Saint Germain (PSG), Stadion Parc des Princess, di Paris, Prancis, Kamis (29/11/2018) dini hari WIB. Ini berarti Liverpool tak pernah menang dalam tiga laga tandang beruntun dalam Grup C -- pertama kalinya selama ikut Liga Champions.
Liverpool memang seolah jago kandang ketika memainkan laga Grup C. Agresivitas menghilang yang selama ini menjadi ciri Liverpool dan para pemain seperti tak tahu harus melakukan apa. Itu yang terjadi di Parc des Princess.
PSG memberi pelajaran berharga, seperti disebut The Guardian, dengan menunjukkan bagaimana bermain agresif sejak menit awal. Padahal PSG juga punya mental block.
PSG, seperti disampaikan pelatih Thomas Tuchel, punya kesulitan mengubah mental dari dominasi di Prancis ke Liga Champions. PSG adalah penguasa 14 trofi domestik terakhir di Prancis dan sudah menjuarai lima dari enam musim terakhir Ligue 1.
Namun itu semua tak berarti ketika mereka bermain pada ajang Liga Champions. Tapi tadi malam, mereka tampil berbeda untuk membalas kekalahan 2-3 di kandang Liverpool dalam pertemuan pertama pada 19 September.
Untuk melakukannya, Tuchel secara mengejutkan menggunakan formasi dasar 4-4-2. Pelatih asal menempatkan Angel Di Maria di sayap kanan dan Neymar Jr di sisi kiri.
Sementara penyerang Kylian Mbappe dan Edinson Cavanni menjadi dua ujung tombak. Namun begitu, formasi ini bisa menjadi hybrid dengan Cavanni sebagai ujung tombak tunggal ditopang trio Di Maria, Neymar Jr, dan Mbappe. Adapun Marco Verratti tetap menjadi gelandang sentral.
Dengan formasi di depan seperti itu, pertahanan Liverpool tak pernah bisa santai. Bahkan sejak menit awal, PSG sudah mengancam sehingga Liverpool harus mengandalkan kepiawaian kiper Alisson Becker.
Namun, pada menit ke-13, Alisson tak berdaya. Juan Bernat berhasil membawa PSG unggul dengan memanfaatkan kemelut di kotak penalti Liverpool.
PSG pun unggul 2-0 pada menit ke-37. Kali ini Neymar Jr memanfaatkan bola pantulan blok Alisson dari sodokan Cavanni.
Liverpool yang pasif selama 45 menit awal pun mendapat secercah harapan ketika Di Maria melanggar Sadio Mane di kotak penalti menjelang turun minum. Hadiah penalti dituntaskan kapten James Milner.
PSG tak sepakat dengan hukuman penalti. Di lorong menuju kamar ganti, asisten pelatih PSG mengejar wasit dan menunjukkan video rekaman insiden Di Maria dan Mane.
Setelah turun minum, Liverpool pun menguasai permainan. Mereka memaksimalkan serangan, tapi malang karena tak banyak peluang yang bisa dihasilkan. Bahkan kiper PSG, Gianluigi Buffon, jarang benar mendapat ujian.
Catatan statistik menunjukkan bahwa PSG jauh lebih agresif dengan sembilan tembakan menuju gawang. Adapun Liverpool cuma mencatat dua tembakan yang meleset; satu dari Roberto Firmino dan sisanya oleh Mohammed Salah.
Tuchel pun mengungkapkan resepnya mengalahkan Liverpool yang diasuh oleh sang mentor sesama Jerman, Jurgen Klopp. "Kami bertahan dengan 4-4-2 sehingga kami punya dua pemain nomor 6 saat diserang -- Marquinhos dan Veratti.
"Kami hanya ingin punya satu ketika menyerang. Jadi, Marqui mengisi sentral pertahanan untuk menemani tiga pemain bertahan," tukas Tuchel dalam laman Uefa.
Di sisi lain, Klopp langsung memindahkan fokus ke Napoli yang akan dijamu dalam laga pamungkas grup pada 11 Desember nanti. Klopp pun menyebutnya laga final.
"Kami harus membuatnya istimewa. Jika kami bisa, kami pantas. Jika sebaliknya, kami tidak akan lolos. Jadi, kami harus menjadikannya sebagai partai final, partai yang berat," tutur bekas pelatih Mainz dan Borussia Dortmund ini.
Napoli saat ini memimpin Grup C dengan nilai sembilan. Sementara PSG menguntit di belakangnya dengan nilai delapan dan Liverpool di tempat ketiga dengan enam poin.
Napoli pada saat bersamaan berhasil mengalahkan Crvena Zvezda dari Serbia dengan skor 3-1 di Stadion San Paolo, Napoli, Italia. Skuat Carlo Ancelotti paham bahwa kemenangan ini belum menjamin mereka lolos sehingga siap untuk melakoni partai final di Anfield, Liverpool, Inggris nanti.
"Kami menang sesuai target, tapi tidak cukup untuk lolos karena PSG pun menang di Paris. Kami harus pergi ke Anfield seperti kami mengunjungi Paris yang berakhir dengan kemenangan," tutur pemain depan Dries Mertensyang menyumbang dua gol dalam kemenangan Napoli atas Crvena.
Adapun hingga matchday kelima, sudah 12 klub memastikan diri ke 16 Besar. Mereka adalah Ajax Amsterdam, Atletico Madrid, Barcelona, Bayern Munich, Borussia Dortmund, Juventus, Manchester City, Manchester United, FC Porto, juara bertahan Real Madrid, AS Roma, dan Schalke 04.
Sejauh ini; Barcelona, Porto, dan Madrid sudah dipastikan menjadi juara grup masing-masing.
Jadi gimana Liverpudlian & Big Reds? Masih optimis buat lolos?
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini 
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 
Quote:
0
1.1K
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan