stheft.anouAvatar border
TS
stheft.anou
Milo dari Croton, Atlet Yunani Kuno yang Latihan Beban Pakai Lembu
emoticon-Jempol

Gansis

Pernah kepikiran gak, gimana rejim latihan atlet angkat beban dulu? Mereka pake apa buat latihan resistensinya? Gimana cara orang Yunani Kuno dulu ngebentuk otot?

Mungkin udah ada penelitiannya sih ya, tapi ada satu legenda yang bisa jadi kunci jawaban pertanyaan-pertanyaan ane tadi.

Disimak nih gan soal Milo dari Croton, pegulat sukses Yunani Kuno yang latihan bareng lembu.

Pencapaian Sang Weightlifter



Milo dari Croton adalah salah satu sosok historis yang paling ikonik di antara Strongmen dan Weightlifter. Dia merupakan pegulat Yunani yang sukses, mendapat enam kemenangan olimpiade. Dan juga meraih total 26 titel yang Milo dapatkan dari macam-macam festival Panhellenic. Milo juga dianugerahi lima titel Periodonikēs sebuah penghargaan yang diberikan kepada individu yang memenangkan keempat festival Panhellenic (Olympic, Isthmian, Nemean dan Pythian Games) di satu siklus olimpiade. Menurut catatan sejarah, karir Milo dimulai ketika dirinya masih remaja dan berlanjut lebih dari 2 dekade, berakhir di 516 SM. Kota tempat tinggalnya, Croton, terkenal karena melahirkan atlet-atlet papan atas, namun ketenarannya berakhir beriringan dengan absennya Milo.


Folklore

Tahu sendiri gimana cerita rakyat yang turun temurun diceritakan, dan bisa jadi originalitasnya dilebay-lebayin biar ceritanya menarik. Sama dengan cerita tentang Milo dari Croton.

Badannya yang digambarkan muskular idaman pria, dan tenaganya yang super banyak, dikatakan berasal dari diet harian Milo yang meliputi, 10kg gabungan daging dan roti, batu gizzard pada ayam jantan, dan semuanya dilahap sambil nenggak 18 pint wine.

Juga dari metode latihan resistensi progresifnya, katanya Milo menggunakan anak lembu baru lahir sebagai latihan bebannya setiap hari, menggendongnya di pundak dan jalan-jalan, dan terus menggunakan lembu yang sama meski mulai dewasa. Sehingga secara progresif, beban yang dipikulnya terus bertambah tiap harinya. Ketika lembunya berumur 4 tahun, si binatang dibantai, dimasak, dan dimakan semuanya dalam sehari, setelah dipikul untuk jarak tertentu.




Mati Konyol

Sama seperti cerita metode latihan Milo, kematiannya pun diceritakan dengan cita rasa absurd, yang bikin orang ngernyit.

Diceritakan dulu ketika Miilo sedang berjalan melewati hutan, ia melihat batang pohon tumbang yang terbelah dengan ganjal di tengah-tengahnya. Daaaaan... Milo yang merasa iseng memutuskan untuk menguji kemampuannya merobek batang pohon tersebut dengan kedua tangannya.

Eh, si ganjal lepas dan patahannya tersebut menutup, mengunci tangan Milo. Datanglah segerombolan serigala yang memangsanya, karena gak bisa bertahan akibat tangannya kejepit pohon.

Cemacem wae...

Meski diceritakan tragis, ada beberapa versi yang logis seperti, dirinya tidak mencoba melakukan hal konyol tersebut tapi memang diserang serigala. Tapi ada juga yang menceritakan ia diserang singa.
Ada juga cerita bahwa ia kenal dan dekat dengan filsuf matematika, Pythagoras, setelah Milo menyelamatkan nyawanya. Tapi sumber lain mengatakan, itu bisa jadi Pythagoras lain yang merupakan seorang trainer.

Seaneh apa pun atau valid tidaknya legenda kehidupan yang menjadi bumbu kisah Milo dari Croton, ia tetap dianggap sebagai atlet yang memang punya banyak prestasi. Dan metode latihannya pun mempengaruhi sejumlah kultur masyarakat bahkan di jaman modern.
Metode dan prinsip latihannya menjadi prinsip yang diterapkan sejumlah atlet angkat beban.

Bahkan mengangkat binatang bisa jadi sebuah praktik yang lumrah di era Masehi.



Semoga share ane bermanfaat emoticon-Cendol (S)
0
2.8K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan