l4d13putAvatar border
TS
l4d13put
Partai Berkarya: Julukan Bapak Korupsi Tak Pantas untuk Soeharto
Partai Berkarya: Julukan Bapak Korupsi Tak Pantas untuk Soeharto



Kompas.com - 28/11/2018, 19:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Berkarya keberatan dengan pernyataan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah.

Basarah mengatakan, Presiden ke-2 RI Soeharto adalah bapak korupsi di Indonesia.

Ketua DPP Partai Berkarya Badarudin Andi Picunang mengatakan, julukan itu tak pantas ditujukan kepada Soeharto.
Ia mengatakan, praktik korupsi tak hanya terjadi pada era Soeharto.

"Korupsi itu sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda. Maka julukan bapak korupsi tak pantas dialamatkan pada H.M Soeharto, Presiden ke-2 RI yang punya jasa membangun bangsa ini. Beliau tidak pernah mengajarkan korupsi,"ujar Andi, melalui siaran pers, Rabu (28/11/2018).

Menurut Andi, Soeharto adalah peletak dasar pembangunan NKRI. Lagipula, kata dia, pada era Soeharto, jarang ada kasus korupsi seperti  saat ini.

Ia menyebutkan, Soeharto juga meninggalkan "warisan" dalam hal pemberantasan korupsi, yakni TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN.

Peraturan itu diklaim sebagai salah satu fondasi pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Andi meminta agar Basarah tak lagi membawa nama Soeharto untuk mencari popularitas.

"Mohon kepada Bapak Ahmad Basarah agar tidak membawa-bawa nama Pak Harto, bapak ideologis kami di Partai Berkarya. Dalam mencari popularitas pribadi maupun yang dikampanyekan. Mari berpolitik yang santun dan sehat," ujar Andi.

Sebelumnya, Basarah menyebutkan, maraknya korupsi di Indonesia dimulai sejak era Presiden Soeharto. Oleh karena itu, ia menyebut Soeharto sebagai guru korupsi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Basarah menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyatakan korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat.

"Jadi, guru dari korupsi indonesia sesuai TAP MPR Nomor 11 tahun 1998 itu mantan Presiden Soeharto dan itu adalah mantan mertuanya Pak Prabowo," kata Basarah usai menghadiri diskusi di Megawati Institute, Menteng, Jakarta, Rabu (28/11/2018). 

Menurut dia, dengan menyinggung permasalahan korupsi, Prabowo seperti memercik air di dulang tepercik muka sendiri. Alasannya, ia menyebutkan, Prabowo menjadi bagian dari kekuasaan Orde Baru.

Sumber Berita

====================================
Komen TS

Gw prihatin dengan pengetahuan cebonger, khususnya generasi yang lahir di era reformasi yang tidak paham sejarah.

Kalian harus tahu jika Maha Guru Korupsi adalah Karno.. Kalian pikir kenapa mahasiswa melakukan demo besar-besaran taun 1966 menuntut karno LENGSER?!! Sebenarnya mahasiswa sudah ga sabar ingin melengserkan karno sejak 10 tahun sebelumnya, tapi ga bisa karena ada PKI yang melindungi dan siap untuk menculik dan membantai pembangkang.

Kalian tahu ga kalo karno dan semua anggota kabinetnya sering pesta miras dan pesta seks dengan menggunakan anggaran negara?

Mingguan Mahasiswa Indonesia pada tahun 1966 mengungkapkan bahwa Soekarno di puncak kekuasaannya –berbeda dengan Soekarno masa perjuangan menuju Indonesia Merdeka– adalah seorang yang punya selera hidup mewah dan mengambil uang dari kas negara secara tak terbatas. “Karena hati-hati maka ia menumpuk kekayaan di luar negeri”. Penyelewengan Soekarno sering diungkapkan oleh media generasii muda itu dengan didukung angka-angka.

Kalian tahu ga, kenapa karno ngotot membela PKI? ya karena duit hasil korupsinya itu sebagian besar juga dititipkan di rekening-rekening petinggi PKI yang tinggal di luar negeri.

Tahukah kalian, akibat Korupsi Maha Dahsyat yang dilakukan Karno, Indonesia harus melakukan Sanering sebanyak 3 kali dalam waktu kurang dari 15 tahun.

19 Maret 1950 : Sanering pertama dikenal sebagai "Gunting Syafrudin" dimana uang kertas betul-betul digunting menjadi dua, yang sebelah kiri dipakai sebagai alat pembayar sah dengan nilai setengah dari nilai semula. Sebelah kanan dan juga deposito di Bank ditukar dengan obligasi negara yang akan dibayar 40 tahun kemudian dengan bunga 3 % setahun.

25 Agustus 1959 : Sanering kedua uang pecahan Rp 1000 (dijuluki Gajah) menjadi Rp 100, dan Rp 500 (dijuluki Macan) menjadi Rp 50. Deposito lebih dari Rp 25.000 dibekukan. 

1 US $ = Rp 45. 

Setelah itu terus menerus terjadi penurunan nilai mata uang Rupiah sehingga akhirnya 6 tahun kemudian atau pada Bulan Desember 1965 menjadi 1 US $ = Rp 35.000.

Wow!!!

13 Desember 1965 : Sanering ketiga terjadi penurunan drastis dari nilai Rp 1.000 (uang lama) menjadi Rp 1 (uang baru).

Sungguh Kebobrokan ekonomi yang Maha Super Dahsyat di era rejim karno, makanya ga kaget kalo di era rejim trah penerusnya pun bobrok pula ekonomi Indonesia.

Tentu kalian sering mendengar tentang Misteri Harta Bung Karno.. Berburu Harta Bung Karno.. Pemegang Rekening Bung Karno..

Nah, yang dimaksud harta ini adalah harta hasil maha korupsi yang dilakukan karno selama berkuasa. Semua harta korupsinya disimpan di rekening-rekening bank di luar negeri.

Kalian pikir darimana si Nunung dapet modal buat bikin partai monyong putih? Pelihara Tuyul?! 

Ya dari ini duitnya, dari duit Korupsi Maha Dahsyat yang dilakukan Maha Guru Korupsi karno

Diubah oleh l4d13put 28-11-2018 18:46
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
3.2K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan