- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Legislator soroti empat kecamatan Gorontalo Utara krisis elpiji


TS
sukhoivsf22
Legislator soroti empat kecamatan Gorontalo Utara krisis elpiji
Legislator soroti empat
kecamatan Gorontalo Utara
krisis elpiji
Rabu, 28 November 2018 16:16
WIB
Pewarta: Susanti Sako

Pekerja menata tabung elpiji 3
kg di Surabaya, Jawa Timur,
Selasa (22/9). PT Pertamina
(Persero) akan menjual elpiji
ukuran 5,5 kilogram pada 1
Oktober 2015 yang
diperuntukkan pada masyarakat
kalangan menengah atas dan
rencananya dipatok pada harga
Rp80 ribu per tabung. (ANTARA
FOTO/Didik Suhartono)
Gorontalo, (ANTARA News) -
Anggota DPRD Gorontalo Utara,
Provinsi Gorontalo, Hitler Datau
menyoroti sekaligus
menyesalkan krisis elpiji
bersubsidi 3 kilogram yang
melanda empat kecamatan di
wilayah barat kabupaten itu.
"Sudah sebulan, krisis elpiji
melanda wilayah Kecamatan
Sumalata Timur, Sumalata,
Biawu dan Tolinggula, kondisi ini
jangan dibiarkan lama," kata
Hitler Datau yang juga Ketua
Komisi II DPRD Gorontalo Utara,
di Gorontalo, Rabu.
Ia menegaskan kelangkaan
tersebut dikategorikan krisis
mengingat masyarakat sangat
kesulitan mendapatkan bahan
bakar bersubsidi itu, sedangkan
tidak ada bahan bakar alternatif
yang bisa mengatasi keperluan
rumah tangga.
Pemerintah daerah, kata politisi
Partai Golkar itu, diminta
tanggap terhadap kelangkaan
ini, mengingat keperluan bahan
bakar sangat penting untuk
aktivitas harian konsumsi
keluarga.
"Para ibu rumah tangga resah
sebab mereka sulit memasak
akibat kelangkaan yang entah
akan dihadapi seperti apa.
Bahkan teriak-teriak pun,
pasokan gas elpiji bersubsidi
tidak mungkin cepat terpenuhi,"
ujarnya.
Jika kelangkaan itu dipicu akibat
adanya pihak agen yang tidak
mampu mendistribusikannya
sesuai kuota empat kecamatan
itu, ataupun nakalnya oknum
penyalur di pangkalan-pangkalan
resmi, katanya, maka
pemerintah daerah wajib
menindaklanjuti dengan serius.
DPRD berharap agar
secepatnya pemerintah daerah
membentuk tim khusus untuk
memantau dan mengawasi
penyaluran gas elpiji bersubsidi
dari tingkat agen, pangkalan
hingga diterima para rumah
tangga sasaran.
Pengawasan pun diharapkan
efektif ke pihak pangkalan
mengingat saat ini sudah ada
tambahan pangkalan yang
khusus menyiapkan elpiji
bersubsidi untuk para nelayan.
"Jangan sampai kuotanya saling
mengganggu, dipicu kelangkaan
elpiji 3kg untuk keperluan rumah
tangga yang belum teratasi,"
ujarnya.
Editor: Andi Jauhary
https://m.antaranews.com/berita/7724...-krisis-elpiji
kecamatan Gorontalo Utara
krisis elpiji
Rabu, 28 November 2018 16:16
WIB
Pewarta: Susanti Sako

Pekerja menata tabung elpiji 3
kg di Surabaya, Jawa Timur,
Selasa (22/9). PT Pertamina
(Persero) akan menjual elpiji
ukuran 5,5 kilogram pada 1
Oktober 2015 yang
diperuntukkan pada masyarakat
kalangan menengah atas dan
rencananya dipatok pada harga
Rp80 ribu per tabung. (ANTARA
FOTO/Didik Suhartono)
Gorontalo, (ANTARA News) -
Anggota DPRD Gorontalo Utara,
Provinsi Gorontalo, Hitler Datau
menyoroti sekaligus
menyesalkan krisis elpiji
bersubsidi 3 kilogram yang
melanda empat kecamatan di
wilayah barat kabupaten itu.
"Sudah sebulan, krisis elpiji
melanda wilayah Kecamatan
Sumalata Timur, Sumalata,
Biawu dan Tolinggula, kondisi ini
jangan dibiarkan lama," kata
Hitler Datau yang juga Ketua
Komisi II DPRD Gorontalo Utara,
di Gorontalo, Rabu.
Ia menegaskan kelangkaan
tersebut dikategorikan krisis
mengingat masyarakat sangat
kesulitan mendapatkan bahan
bakar bersubsidi itu, sedangkan
tidak ada bahan bakar alternatif
yang bisa mengatasi keperluan
rumah tangga.
Pemerintah daerah, kata politisi
Partai Golkar itu, diminta
tanggap terhadap kelangkaan
ini, mengingat keperluan bahan
bakar sangat penting untuk
aktivitas harian konsumsi
keluarga.
"Para ibu rumah tangga resah
sebab mereka sulit memasak
akibat kelangkaan yang entah
akan dihadapi seperti apa.
Bahkan teriak-teriak pun,
pasokan gas elpiji bersubsidi
tidak mungkin cepat terpenuhi,"
ujarnya.
Jika kelangkaan itu dipicu akibat
adanya pihak agen yang tidak
mampu mendistribusikannya
sesuai kuota empat kecamatan
itu, ataupun nakalnya oknum
penyalur di pangkalan-pangkalan
resmi, katanya, maka
pemerintah daerah wajib
menindaklanjuti dengan serius.
DPRD berharap agar
secepatnya pemerintah daerah
membentuk tim khusus untuk
memantau dan mengawasi
penyaluran gas elpiji bersubsidi
dari tingkat agen, pangkalan
hingga diterima para rumah
tangga sasaran.
Pengawasan pun diharapkan
efektif ke pihak pangkalan
mengingat saat ini sudah ada
tambahan pangkalan yang
khusus menyiapkan elpiji
bersubsidi untuk para nelayan.
"Jangan sampai kuotanya saling
mengganggu, dipicu kelangkaan
elpiji 3kg untuk keperluan rumah
tangga yang belum teratasi,"
ujarnya.
Editor: Andi Jauhary
https://m.antaranews.com/berita/7724...-krisis-elpiji
0
645
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan