Kaskus

News

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Pemerintah Pangkas Jatah Pupuk Subsidi
Pemerintah Pangkas
Jatah Pupuk Subsidi

Senin, 19 Nov 2018 11:05 |
Editor : Abdul Basri
Pemerintah Pangkas Jatah Pupuk Subsidi
MEMASUKI MASA TANAM:
Seorang petani mencangkul di
sawahnya di Desa Tunjung,
Kecamatan Burneh. (JUPRI/
RadarMadura.id)

BANGKALAN – Musim hujan
telah tiba. Sejumlah petani di
Bangkalan mulai menggarap
lahan pertaniannya. Sayangnya,
pemerintah malah memangkas
jatah pupuk subsidi.

Kasubbag Program Dinas
Pertanian Tanaman Pangan
Hortikultura dan Perkebunan
(Dispertapahorbun) Bangkalan
Moeh. Ridhwan membenarkan
bahwa pemerintah mengurangi
jatah pupuk subsidi. Hal itu
berlaku di semua wilayah di
Indonesia. ”Pengurangan
terjadi secara nasional, sama
semua se-Indonesia,” ungkap
dia Minggu (18/11).

Ridhwan menjelaskan,
berkurangnya jatah distribusi
pupuk subsidi karena produksi
pupuk banyak yang
menggunakan bahan impor.
Selain itu, nilai tukar rupiah
terhadap dolar juga
memengaruhi.

”Karena itu, pemerintah
mengambil kebijakan produksi
pupuk yang sangat terbatas,
sehingga jatah pupuk untuk
semua daerah dikurangi”
terangnya.

Dia berharap petani bisa
menggunakan pupuk subsidi
seefisien mungkin. ”Dengan
begitu, ketersediaan pupuk itu
mampu memenuhi luasan
tanam yang ditargetkan,”
harapnya.

Ridhwan meminta petani tidak
bergantung kepada pupuk
kimia. Dirinya berharap agar di
musim tanam seperti saat ini
petani menggunakan pupuk
organik. ”Sehingga pupuk
organik seperti kompos
mampu memenuhi kebutuhan
petani, ketika pupuk kimia itu
terbatas,” sarannya.

Disebutkan Ridhwan, terdapat
tiga jenis pupuk yang jatahnya
dikurangi oleh pemerintah
pusat. Yakni NPK, SP-36, dan
pupuk urea. Sementara untuk
pupuk jenis ZA justru jatahnya
ditambah.

Petani Kota Salak masih
banyak yang bergantung ke
pupuk urea. Padahal
menurutnya, pupuk ZA bisa
dijadikan sebagai pengganti
pupuk urea saat stok
berkurang. Ridhwan
mengimbau agar petani tidak
panik dengan kondisi
pengurangan jatah beberapa
pupuk itu.

Pihaknya berjanji akan meminta
Komisi Pengawasan Pupuk dan
Pestisida (KP3) supaya
memonitor lapangan agar
tidak terjadi kesalahan
pemanfaatan pupuk. ”Itu
sangat membantu kepada
petani kita dengan kondisi
pupuk yang sangat terbatas,”
katanya.

Meski sejumlah pupuk telah
dikurangi, Ridhwan optimistis
tidak akan memengaruhi
terhadap produktivitas
pertanian. ”Kami akan bekerja
keras dan berharap bisa
memenuhi produktivitas telah
ditargetkan,” janjinya.

Di tempat terpisah, anggota
Komisi B DPRD Bangakalan
Muchlis Assyuryani berjanji
akan memanggil
dispertapahorbun dan
distributor pupuk. Hal itu untuk
meminta agar pemerintah
turut andil dalam penjualan
pupuk di lapangan.

”Supaya tertib penyalurannya
dan jangan ada penyimpangan.
Sewaktu-waktu kita akan turun
ke distributor tingkat
kecamatan ” janjinya. (jup)
(mr/onk/bas/JPR)

https://radarmadura.jawapos.com/read...-pupuk-subsidi
0
1K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan