- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Akhir Pekan Tanpa Pasokan Solar


TS
sukhoivsf22
Akhir Pekan Tanpa Pasokan Solar
Akhir Pekan Tanpa
Pasokan Solar
Senin, 26 Nov 2018 - 09:45 WIB
batampos.co.id – Kelangkaan
bahan bakar minyak (BBM) jenis
solar terus terjadi di Batuaji dan
Sagulung. Kelangkaan semakin
menjadi sepanjang akhir pekan
kemarin. Nyaris tak ada SPBU
yang menjual solar pada Sabtu
(24/11) dan Minggu (25/11)
kemarin.
Masyarakat yang memiliki
kendaraan berbahan bakar solar
benar-benar kewalahan.
Aktifitas mereka terhambat
sebab sama sekali tak
mendapatkan pasokan solar.
Jikapun terpaksa mereka harus
merogok kocek lebih dalam lagi
untuk beli solar eceran di pinggir
jalan yang harganya jauh lebih
mahal.
“Mau jalan sama keluarga tak
bisa karena mobil saya
berbahan bakar solar. Susah
nyari solar sekarang,” ujar M.
Ridwan, warga perumahan Villa
Mukakuning, Sagulung, kemarin.
Senada disampaikan sejumlah
sopir angkot jenis Bimbar. Untuk
dapatkan pasokan solar, mereka
harus antre sejak subuh pada
SPBU yang dipastikan akan ada
stok solar hari itu. Jika
terlambat sedikit saja maka
tidak akan dapat sebab stok
solar di SPBU bertahan paling
lama empat jam saja.
“Malam harus cari-cari info
memang mana SPBU yang ada
solar. Kalau tahu malam diantar
( oleh Pertamina) paginya pasti
dilayani makanya harus antre
sejak subuh,” ujar Hotben, sopir
Bimbar di Batuaji.
Meskipun sudah antre sejak
subuh, pasokan solar yang
didapat tetap dibatasi. Satu
kendaraan maksimal hanya
dilayani 40 an liter saja. Ini tentu
merepotkan bagi kendaraan
angkot dengan tingkat mobilitas
yang tinggi tentu tidak
mencukupi untuk nambang
seharian. “Kalau dapatpun, sore
sekitar pukul 15.00 WIB sudah
habis karena keliling terus kami,”
tutur Hotben.
Petugas SPBU tak menampik
adanya persoalan itu.
Pembatasan pembelian solar
memang harus dilakukan agar
bisa melayani banyak orang dan
menghindari upaya-upaya
penyelewengan ataupun
penimbunan.
“Kalau dilayani sesuai yang
diminta, pasti lebih repot lagi.
Akan lebih banyak lagi yang tak
kebagian,” ujar Budi, petugas
SPBU Tanjunguncang.
Disinggung terkait jadwal
pengantaran solar Budi
mengaku ada setiap hari namun
tidak bertahan lama sebab
permintaan terlampau banyak.
“Kalau antar rutin cuman itu tadi.
Malam antar, paginya dilayani
paling pukul 09.00 WIB sudah
habis. Paling dua jam saja
bertahan,” katanya. (eja)
https://batampos.co.id/2018/11/26/ak...-pasokan-solar
Pasokan Solar
Senin, 26 Nov 2018 - 09:45 WIB
batampos.co.id – Kelangkaan
bahan bakar minyak (BBM) jenis
solar terus terjadi di Batuaji dan
Sagulung. Kelangkaan semakin
menjadi sepanjang akhir pekan
kemarin. Nyaris tak ada SPBU
yang menjual solar pada Sabtu
(24/11) dan Minggu (25/11)
kemarin.
Masyarakat yang memiliki
kendaraan berbahan bakar solar
benar-benar kewalahan.
Aktifitas mereka terhambat
sebab sama sekali tak
mendapatkan pasokan solar.
Jikapun terpaksa mereka harus
merogok kocek lebih dalam lagi
untuk beli solar eceran di pinggir
jalan yang harganya jauh lebih
mahal.
“Mau jalan sama keluarga tak
bisa karena mobil saya
berbahan bakar solar. Susah
nyari solar sekarang,” ujar M.
Ridwan, warga perumahan Villa
Mukakuning, Sagulung, kemarin.
Senada disampaikan sejumlah
sopir angkot jenis Bimbar. Untuk
dapatkan pasokan solar, mereka
harus antre sejak subuh pada
SPBU yang dipastikan akan ada
stok solar hari itu. Jika
terlambat sedikit saja maka
tidak akan dapat sebab stok
solar di SPBU bertahan paling
lama empat jam saja.
“Malam harus cari-cari info
memang mana SPBU yang ada
solar. Kalau tahu malam diantar
( oleh Pertamina) paginya pasti
dilayani makanya harus antre
sejak subuh,” ujar Hotben, sopir
Bimbar di Batuaji.
Meskipun sudah antre sejak
subuh, pasokan solar yang
didapat tetap dibatasi. Satu
kendaraan maksimal hanya
dilayani 40 an liter saja. Ini tentu
merepotkan bagi kendaraan
angkot dengan tingkat mobilitas
yang tinggi tentu tidak
mencukupi untuk nambang
seharian. “Kalau dapatpun, sore
sekitar pukul 15.00 WIB sudah
habis karena keliling terus kami,”
tutur Hotben.
Petugas SPBU tak menampik
adanya persoalan itu.
Pembatasan pembelian solar
memang harus dilakukan agar
bisa melayani banyak orang dan
menghindari upaya-upaya
penyelewengan ataupun
penimbunan.
“Kalau dilayani sesuai yang
diminta, pasti lebih repot lagi.
Akan lebih banyak lagi yang tak
kebagian,” ujar Budi, petugas
SPBU Tanjunguncang.
Disinggung terkait jadwal
pengantaran solar Budi
mengaku ada setiap hari namun
tidak bertahan lama sebab
permintaan terlampau banyak.
“Kalau antar rutin cuman itu tadi.
Malam antar, paginya dilayani
paling pukul 09.00 WIB sudah
habis. Paling dua jam saja
bertahan,” katanya. (eja)
https://batampos.co.id/2018/11/26/ak...-pasokan-solar
0
728
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan