- Beranda
- Komunitas
- Female
- Kids & Parenting
4 Penyebab dan Cara Mengatasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak


TS
novfir77
4 Penyebab dan Cara Mengatasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak
Buat para mamah mamah pasti puyeng banget ya ketika si kecil sedang dalam kondisi Gerakan Tutup Mulut (GTM)
. GTM adalah istilah untuk seorang anak yang enggan makan makanan yang diberikan oleh orang tuanya. Oleh karenanya, menemukan solusi untuk mengatasi GTM merupakan prioritas para orang tua terutama ibu-ibu. Kalau bapak-bapak sih paling santai saja.
Harus diketahui bahwa anak yang GTM pasti ada penyebabnya. Penyebab inilah yang harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum langsung memberikan solusinya. Lalu, apa penyebab GTM? Penyebab GTM itu sendiri tidak hanya satu melainkan bervariasi. Berikut ini adalah penyebab GTM yang mungkin sedang dialami oleh anak dengan usia mulai 6 bulan sampai dengan 3 tahun.
1. Sakit Mulut
Sama seperti orang dewasa, sakit pada bagian mulut pada anak dapat menimbulkan GTM yang berkepanjangan. GTM mungkin di antara penyakit mulut berikut.
2. Anoreksia Fisiologis
Anoreksia fisiologis adalah penyebab GTM yang meresahkan karena anak terlihat tidak mau makan dan semakin kurus. Namun, anak tidak terlihat mengalami gejala yang aneh-aneh seperti lemas dan tidak bersemangat hanya saja dia tidak mau makan. Anoreksia fisiologis ini membuat pusing orang tua karena mereka merasa bahwa anaknya sedang sakit padahal tidak!
Keadaan anoreksia fisiologis ini sebenarnya adalah mekanisme biologis tubuh manusia untuk melindungi agar tubuh tidak kelebihan asupan makanan. Penyebab GTM ini harus diketahui dan dikelola dengan baik karena sangat besar kemungkinan anak yang tidak mau makan karena keadaan ini malah dipaksa makan! Akibatnya adalah anak menjadi stres dan bahkan trauma terhadap makanan tertentu. Pada masa yang akan datang mungkin akan mengakibatkan anak sulit makan makanan yang waktu kecil dipaksakan.
Identifikasi anoreksia fisiologis dapat dilakukan ketika anak mulai tidak mau makan tetapi keadaannya baik-baik saja, bermain seperti sediakala, dan harus dicek juga dengan alat ukur bobot badan dan usia pertumbuhan. Untuk lebih jelasnya, dapat dikonsultasikan ke dokter anak sehingga dapat kepastian apakah anak sedang mengalami anoreksia fisiologis atau tidak.
3. Bosan Dengan Cita Rasa Makanan
Kalau anak melakukan GTM disebabkan oleh bosan dengan rasa makanan ini paling gampang untuk diatasi. Biasanya bosan dengan makanan bukan berarti bosan dengan makanan yang itu itu saja, tetapi karena bosan dengan cita rasanya. Misalnya, ibu-ibu membuat sop ayam, sop jagung, sop daging, dan berbagai variasi sop sop lainnya tetapi takaran bumbunya sama saja, inilah yang disebut cita rasa.
Coba saja berikan anak yang susah makan dengan menu yang sama misalnya sop ayam, tetapi yang membuat sop ayamnya adalah orang lain. Misalnya, nenek atau tante dari si anak. Mereka pasti akan menghasilkan sop ayam dengan cita rasa berbeda dibandingkan dengan ibunya karena takaran gula, garam, bawang, dan bumbu-bumbu lainnya berbeda dengan yang biasa dibuat.
4. Trauma
Trauma bisa jadi penyebab anak melakukan GTM. Seringkali anak tidak diperhatikan sehingga mengalami trauma tertentu sehingga tidak mau makan. Anak tiba-tiba menangis karena suatu hal tapi orang tua tidak tahu apa yang menyebabkan anak menangis lalu menjadi trauma. Ini yang paling susah diidentifikasi karena penyebabnya tidak diketahui tau tau anak tidak mau makan. Bahkan karena terkena sentilan kaki belalang yang berwarna hijau saja bisa membuat anak menjadi trauma terhadap makanan yang berwarna hijau menyerupai belalang seperti brokoli dan sayur bayam.
Karena trauma ini sulit diidentifikasi maka saran terbaiknya adalah selalu perhatikan gerak-gerik anak dalam berperilaku. Cegahlah anak agar tidak mendapatkan pengalaman yang traumatis. Namun, cara mengidentifikasinya adalah dengan tes berbagai macam cita rasa dan warna makanan kepada anak. Jika terhadap warna tertentu dia enggan makan kemungkinan dia trauma terhadap makanan yang berwarna itu.
Nah, berikut beberapa tips yang bisa di coba mama mama semua untuk mengatasi GTM pada anak :
1. Teratur mengonsumsi makanan utama dan snack. Makanan utama perlu diberikan 3 kali sehari, dan dua kali snack di antaranya. Jika Moms ingin memberikan Si Kecil susu, maka berikanlah 2-3 kali saja sehari, sekitar 500-600 ml/hari).
2. Batasi waktu makan anak, maksimal 30 menit per sesi makan. Lebih dari itu, artinya anak sudah tertarik dengan makanan, atau mungkin belum lapar.
3. Pastikan lingkungan saat makan sudah menarik. Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan, setidaknya selalu latih Si Kecil untuk makan di meja makan.
4. Dukung anak untuk makan sendiri. Jika anak terlihat tidak tertarik dengan makanan yang Anda tawarkan (atau mungkin ia menutup mulutnya rapat-rapat), tawarkan kembali tanpa memaksa.
5. Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri saja proses makan tersebut. Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
6. Ajak anak untuk ikut memilih makanannya dengan mengajaknya berbelanja bahan makanan dan Libatkan anak untuk ikut membantu memasak atau menyiapkan makanannya. Jika anak suka bingung memilih, maka sebaiknya ibu mengambil inisiatif untuk menawarkan pilihan makanan yang sehat.
7. Tawarkan menu makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain.
8. Tawarkan makanan baru secara bertahap: porsi kecil terlebih dahulu, disertai makanan yang sudah biasa anak makan dan sajikan dalam bentuk menarik.
9. Hargai pilihan anak, namun bukan berarti menuruti semua pilihannya apalagi untuk makanan yang tidak sehat.
Nah, itu beberapa tips nya ya mom, semoga berhasil yaaaa.... tips tambahan ala ane...kalau ane sih biasanya suka memberi makan anak sambil bercerita tentunya plus ekspresi muka dan gestur yang bikin anak tertarik. Lumayan pegel siiihhh...tp ga papa deh yg penting anak mau makan.



Harus diketahui bahwa anak yang GTM pasti ada penyebabnya. Penyebab inilah yang harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum langsung memberikan solusinya. Lalu, apa penyebab GTM? Penyebab GTM itu sendiri tidak hanya satu melainkan bervariasi. Berikut ini adalah penyebab GTM yang mungkin sedang dialami oleh anak dengan usia mulai 6 bulan sampai dengan 3 tahun.
1. Sakit Mulut
Sama seperti orang dewasa, sakit pada bagian mulut pada anak dapat menimbulkan GTM yang berkepanjangan. GTM mungkin di antara penyakit mulut berikut.
- Sariawan;
- Sakit gigi;
- Sakit tenggorokan;
- Lidah tergigit;
- Gusi luka;
- Gigi baru saja tumbuh.
2. Anoreksia Fisiologis
Anoreksia fisiologis adalah penyebab GTM yang meresahkan karena anak terlihat tidak mau makan dan semakin kurus. Namun, anak tidak terlihat mengalami gejala yang aneh-aneh seperti lemas dan tidak bersemangat hanya saja dia tidak mau makan. Anoreksia fisiologis ini membuat pusing orang tua karena mereka merasa bahwa anaknya sedang sakit padahal tidak!
Keadaan anoreksia fisiologis ini sebenarnya adalah mekanisme biologis tubuh manusia untuk melindungi agar tubuh tidak kelebihan asupan makanan. Penyebab GTM ini harus diketahui dan dikelola dengan baik karena sangat besar kemungkinan anak yang tidak mau makan karena keadaan ini malah dipaksa makan! Akibatnya adalah anak menjadi stres dan bahkan trauma terhadap makanan tertentu. Pada masa yang akan datang mungkin akan mengakibatkan anak sulit makan makanan yang waktu kecil dipaksakan.
Identifikasi anoreksia fisiologis dapat dilakukan ketika anak mulai tidak mau makan tetapi keadaannya baik-baik saja, bermain seperti sediakala, dan harus dicek juga dengan alat ukur bobot badan dan usia pertumbuhan. Untuk lebih jelasnya, dapat dikonsultasikan ke dokter anak sehingga dapat kepastian apakah anak sedang mengalami anoreksia fisiologis atau tidak.
3. Bosan Dengan Cita Rasa Makanan
Kalau anak melakukan GTM disebabkan oleh bosan dengan rasa makanan ini paling gampang untuk diatasi. Biasanya bosan dengan makanan bukan berarti bosan dengan makanan yang itu itu saja, tetapi karena bosan dengan cita rasanya. Misalnya, ibu-ibu membuat sop ayam, sop jagung, sop daging, dan berbagai variasi sop sop lainnya tetapi takaran bumbunya sama saja, inilah yang disebut cita rasa.
Coba saja berikan anak yang susah makan dengan menu yang sama misalnya sop ayam, tetapi yang membuat sop ayamnya adalah orang lain. Misalnya, nenek atau tante dari si anak. Mereka pasti akan menghasilkan sop ayam dengan cita rasa berbeda dibandingkan dengan ibunya karena takaran gula, garam, bawang, dan bumbu-bumbu lainnya berbeda dengan yang biasa dibuat.
4. Trauma
Trauma bisa jadi penyebab anak melakukan GTM. Seringkali anak tidak diperhatikan sehingga mengalami trauma tertentu sehingga tidak mau makan. Anak tiba-tiba menangis karena suatu hal tapi orang tua tidak tahu apa yang menyebabkan anak menangis lalu menjadi trauma. Ini yang paling susah diidentifikasi karena penyebabnya tidak diketahui tau tau anak tidak mau makan. Bahkan karena terkena sentilan kaki belalang yang berwarna hijau saja bisa membuat anak menjadi trauma terhadap makanan yang berwarna hijau menyerupai belalang seperti brokoli dan sayur bayam.
Karena trauma ini sulit diidentifikasi maka saran terbaiknya adalah selalu perhatikan gerak-gerik anak dalam berperilaku. Cegahlah anak agar tidak mendapatkan pengalaman yang traumatis. Namun, cara mengidentifikasinya adalah dengan tes berbagai macam cita rasa dan warna makanan kepada anak. Jika terhadap warna tertentu dia enggan makan kemungkinan dia trauma terhadap makanan yang berwarna itu.
Nah, berikut beberapa tips yang bisa di coba mama mama semua untuk mengatasi GTM pada anak :
1. Teratur mengonsumsi makanan utama dan snack. Makanan utama perlu diberikan 3 kali sehari, dan dua kali snack di antaranya. Jika Moms ingin memberikan Si Kecil susu, maka berikanlah 2-3 kali saja sehari, sekitar 500-600 ml/hari).
2. Batasi waktu makan anak, maksimal 30 menit per sesi makan. Lebih dari itu, artinya anak sudah tertarik dengan makanan, atau mungkin belum lapar.
3. Pastikan lingkungan saat makan sudah menarik. Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan, setidaknya selalu latih Si Kecil untuk makan di meja makan.
4. Dukung anak untuk makan sendiri. Jika anak terlihat tidak tertarik dengan makanan yang Anda tawarkan (atau mungkin ia menutup mulutnya rapat-rapat), tawarkan kembali tanpa memaksa.
5. Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri saja proses makan tersebut. Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
6. Ajak anak untuk ikut memilih makanannya dengan mengajaknya berbelanja bahan makanan dan Libatkan anak untuk ikut membantu memasak atau menyiapkan makanannya. Jika anak suka bingung memilih, maka sebaiknya ibu mengambil inisiatif untuk menawarkan pilihan makanan yang sehat.
7. Tawarkan menu makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain.
8. Tawarkan makanan baru secara bertahap: porsi kecil terlebih dahulu, disertai makanan yang sudah biasa anak makan dan sajikan dalam bentuk menarik.
9. Hargai pilihan anak, namun bukan berarti menuruti semua pilihannya apalagi untuk makanan yang tidak sehat.
Nah, itu beberapa tips nya ya mom, semoga berhasil yaaaa.... tips tambahan ala ane...kalau ane sih biasanya suka memberi makan anak sambil bercerita tentunya plus ekspresi muka dan gestur yang bikin anak tertarik. Lumayan pegel siiihhh...tp ga papa deh yg penting anak mau makan.


1
1K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan