Pagi ini menonton tv menyaksikan berita razia kendaraan bermotor. Ada beberapa kendaraan roda dua, yang rela menantang maut melawan arah, hanya karena menghindari razia. Salah satu alasan pengendara menghindari razia, karena kelengkapan surat kendaraan bermasalah. Contohnya pajaknya mati.

Ampe segitunya ya, berani melawan arus lalulintas membahayakan diri sendiri dan pengguna lainnya. Cuma karena takut kena denda dan disuruh melunasi pajak. Inilah kebanyakan diri kita yang biasa sehari hari kita lakukan. Ketika kita memiliki sepeda motor contohnya, kadangkala kita enggan untuk membayar iuran tahunan, alias pajak kendaraan bermotor.

Padahal, ketika melewati jalanan rusak atau berlubang, kita juga tak jarang ngedumel, pemerintah ngga becus bla bla bla. Jalan berlubang dan fasilitas lalulintas minim kita sering komplain. Bener juga sebetulnya keberatan atau komplain bila fasilitas jalanan tidak memadai. Nah, disitulah kita mikir, kalo imbal balas atau manfaat pajak kendaraan yang kita bayarkan, secara tidak langsung kita nikmati setiap hari. Setiap kita berkendara di jalan raya.

Jadi, tindakan melawan arus, untuk menghindari razia kepolisian ini sangat membahayakan. Selain nyawa kita sendiri yang terancam nyawa orang lain pengguna jalan yang taat aturan turut pula dibuat berbahaya oleh kita. Nah sehabis baca ini, bila kita mau lawan arus untuk menghindari razia, karena alasan pajak motor mati, coba kita pikir dahulu berkali kali.

Persoalan pajak kendaraan ini memang banyak yang belum sadar. Bahkan ada saja pemikiran bahwa pemerintah sekarang ini tidak baik, motor aja dipajaki. Mending pemerintah jaman orba katanya. Ga pusing urusin pajak ini itu.

Pendapat ini juga ane setuju, kalo di masa lalu, ga pusing mikirin pajak ini itu. Karena kehidupan ane sekeluarga saat itu, mungkin hampir setiap harinya cuma mikir besok makan apa. Belum punya kendaraan bermotor. Jadi, ya memang betul, saat itu ngga perlu mikirin pajak motor. Karena belum punya motor nya.

Pemikiran bahwa pada masa lalu, itu enak, ngga mikirin pajak, ini adalah anggapan keliru. Kalo masih ada yang berargumen itu benar adanya, satu satunya alasan yang ada, adalah alasan yang sudah ane kemukakan sebelumnya. Belum punya barang yang dipajaki.

Sedikit kembali kita ke masa lampau, berikut ini 3 contoh yang TS lampirkan seputar pajak dimasa lalu. Bagi yang merasakannya saat itu tentu akan tersenyum sendiri menggali memori atau kenangan masa silam. Mari simak lampiran berikut ini ;



Jadi, dimasa itu, pajak anjing, radio dan televisi itu ada. Kalo sekarang kan mendingan, wajarlah kalo motor kena pajak. Karena jalanan bagus yang kita lalui, diaspal dan dilakukan perawatan secara berkala. Mulai dari kebersihan, kenyamanan, penerangan, keamanan, rambu lalu lintas dan lain sebagainya, itu kita nikmati setiap hari.

Dan, itu semua butuh yang namanya dana untuk pembiayaan. Oleh karena itu wajar atau lumrah saja kalo kena pajak. Dan kalo motor kita, yang biasa digunakan dijalan raya setiap hari, ternyata telat atau belum bayar pajak, mari dengan sadar hati kita ke tempat pembayaran segera. Karena itu juga adalah untuk kepentingan kita bersama.

Ditulis oleh arbib kaskus 2018