Gansis

Buat mereka yang pro perjuangan perempuan, mungkin bisa senyum senyum sendiri ngeliat trit ini. Di mana sosok perempuan menolak untuk dikerdilkan bahkan sejak jaman Yunani kuno. Salah satunya adalah dari mitos Heraean Games.



Heraean Games adalah festival atletik kuno eksklusif untuk para wanita, diselenggarakan untuk menghormati Dewi Hera. Sama kayak Panhellenic Games, Heraean diadakan empat tahun sekali. Tapi tidak diketahui, kapan tepatnya Heraean Games masuk dalam siklus Olimpiade. Dan bisa jadi juga gak termasuk dari siklus olimpiadenya.

Perlu dicatat, ane menggunakan judul mitos karena Heraean Games dimention pada tulisan seorang geografer abad ke-2, tapi penggambarannya tidak jelas. Sehingga yang ada hanyalah spekulasi-spekulasi yang mengambil kesimpulan logika sesuai runutan peristiwa di jaman itu.

Geografer yang dimaksud adalah Pausanias, seorang Yunani. Ia mengkonfirmasi, kalo Heraean Games diselenggarakan di stadion yang sama dengan penyelenggaraan Olimpiade kuno. Ia melaporkan bahwa stadion ini memiliki trek lari untuk perempuan, kira-kira 5/6 dari panjang trek yang digunakan atlet pria.

Menurut deskripsi dari Pausanias, kemungkinan besar olahraga yang ditandingkan hanyalah olahraga lari, sama seperti ketika Olimpiade baru di tahap awal penyelenggaraan. Juga rasanya sulit membayangkan bahwa para wanita ini berkompetisi di olahraga tarung seperti pygmachia (tinju) atau pankration. Selain itu, pentathlon bisa jadi gak termasuk karena puncak acaranya ditandai dengan pale (gulat).


Spekulasi Sejarah



Sayangnya susah ditemukan sumber yang terpercaya untuk menentukan tanggal tepat kapan Heraean Games pertama kali diselenggarakan. Dari laporan Pausanias pun gak ada sosok, atau peristiwa penting yang bisa mendeduksi periode awal penyelenggaraannya ini. Pun kalo bisa nebak, Heraean Games bisa jadi dimulai pada periode setelah Olimpiade, yaitu 776 SM, soalnya kan Heraean Games juga make stadion yang sama.

Partisipan



Cuma perempuan yang bisa berkompetisi di Heraean Games; Pausanias merincikan perawan. Gak kayak Panhellenic Games di mana kompetitor prianya telanjang, partisipan perempuan memakai tunik selutut dengan bukaan di bagian kanan payudara dan pundak. Tunik menjadi pakaian untuk pria ketika mereka melakukan pekerjaan kasar, dan para perempuan yang berkompetisi di Heraean Games, esensinya, menggunakan pakaian seperti para pria.

Mungkin saja Heraean Games ini memang tidak pernah ada, tapi kita juga tahu kalo sejarah tentang perjuangan wanita kurang terekspos dibanding pria. Dan bisa jadi aja Heraean Games juga mengalami pengalaman sempurna.
Well, jadi bikin mikir aja lah yaa..