- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Solar Sulit dan Antrean Panjang di SPBU,Tanggapan Ketua Komisi I DPRD Balikpapan


TS
sukhoivsf22
Solar Sulit dan Antrean Panjang di SPBU,Tanggapan Ketua Komisi I DPRD Balikpapan
Solar Sulit dan
Antrean Panjang di
SPBU, Ini Tanggapan
Ketua Komisi I DPRD
Balikpapan
Selasa, 20 November 2018
12:19

TRIBUN KALTIM/ARIS JONI
Suasana antrean BBM di salah
satu SPBU di Kota Balikpapan.
Laporan Wartawan Tribun
Kaltim, Aris Joni
TRIBUNKALTIM.CO,
BALIKPAPAN - Fenomena
panjangnya antrean di
beberapa SPBU di Balikpapan
dan sulitnya warga
mendapatkan BBM terutama
solar menjadi pemandangan
yang terlihat sejak sebulan
terakhir.
Walaupun dari PT Pertamina
berdalih tidak ada
pengurangan BBM jenis solar.
Kejadian yang sudah
berlangsung hampir satu bulan
ini sangat dirasakan warga
Balikpapan, khususnya para
sopir truk dan para nelayan,
sehingga aktivitas kerja para
sopir truk dan nelayan menjadi
terhambat.
Fenomena tersebut mendapat
tanggapan serius dari Ketua
Komisi I DPRD Balikpapan
Faisal Tola, Selasa,
(20/11/2018).
Dikatakan Faisal Tola, dirinya
menilai PT Pertamina hanya
beralibi dengan mengatakan
tidak mengurangi stok BBM
khususnya solar.
Pasalnya ia berpendapat,
faktanya di lapangan warga
masih sangat sulit untuk
mendapatkan BBM terutama
solar.
Lanjutnya, terkait ketersediaan
BBM hanya pertamina yang
mengetahui ada atau tidak
adanya stok BBM.
Menurutnya, jika BBM tersebut
ada dan cukup, tidak mungkin
di SPBU-SPBU terjadi antrean
panjang.
"Pertamina jangan bilang stok
tidak di kurangin, bukti di
lapangan sangat sulit bahkan
langkah. Jadi jangan beralibi
lah," ujarnya.
Lanjutnya, dampak dari
langkanya BBM ini akan
berimbas pada terhambatnya
distribusi logistik berupa
kebutuhan pokok masyarakat
di Kota Balikpapan.
Selain itu, jika BBM sulit, maka
biaya antar logistik juga pasti
akan naik dan yang terbebani
adalah masyarakat.
"Perlu disadari, kita harus
membantu pemerintah dalam
biaya murah logistik. Kalau BBM
sulit, pasti mahal ongkos
antarnya. Kasihan masyarakat
akan kena imbasnya,"
terangnya.
Dirinya juga mengimbau para
sopir truk untuk tidak
melakukan mongok kerja
sampai dengan Pertamina
menyelesaikan kebutuhan
pasokan BBM.
"Kalau Pertamina tidak serius
mau bagaimana lagi, para sopir
kalau tidak ada solarnya berarti
mobilnya tidak bisa jalan. Bukan
berarti mogok, tapi di paksa
tidak jalan," tegasnya. (*)
Penulis: Aris Joni
Editor: Trinilo Umardini
Sumber: Tribun Kaltim
http://kaltim.tribunnews.com/2018/11...prd-balikpapan
Antrean Panjang di
SPBU, Ini Tanggapan
Ketua Komisi I DPRD
Balikpapan
Selasa, 20 November 2018
12:19

TRIBUN KALTIM/ARIS JONI
Suasana antrean BBM di salah
satu SPBU di Kota Balikpapan.
Laporan Wartawan Tribun
Kaltim, Aris Joni
TRIBUNKALTIM.CO,
BALIKPAPAN - Fenomena
panjangnya antrean di
beberapa SPBU di Balikpapan
dan sulitnya warga
mendapatkan BBM terutama
solar menjadi pemandangan
yang terlihat sejak sebulan
terakhir.
Walaupun dari PT Pertamina
berdalih tidak ada
pengurangan BBM jenis solar.
Kejadian yang sudah
berlangsung hampir satu bulan
ini sangat dirasakan warga
Balikpapan, khususnya para
sopir truk dan para nelayan,
sehingga aktivitas kerja para
sopir truk dan nelayan menjadi
terhambat.
Fenomena tersebut mendapat
tanggapan serius dari Ketua
Komisi I DPRD Balikpapan
Faisal Tola, Selasa,
(20/11/2018).
Dikatakan Faisal Tola, dirinya
menilai PT Pertamina hanya
beralibi dengan mengatakan
tidak mengurangi stok BBM
khususnya solar.
Pasalnya ia berpendapat,
faktanya di lapangan warga
masih sangat sulit untuk
mendapatkan BBM terutama
solar.
Lanjutnya, terkait ketersediaan
BBM hanya pertamina yang
mengetahui ada atau tidak
adanya stok BBM.
Menurutnya, jika BBM tersebut
ada dan cukup, tidak mungkin
di SPBU-SPBU terjadi antrean
panjang.
"Pertamina jangan bilang stok
tidak di kurangin, bukti di
lapangan sangat sulit bahkan
langkah. Jadi jangan beralibi
lah," ujarnya.
Lanjutnya, dampak dari
langkanya BBM ini akan
berimbas pada terhambatnya
distribusi logistik berupa
kebutuhan pokok masyarakat
di Kota Balikpapan.
Selain itu, jika BBM sulit, maka
biaya antar logistik juga pasti
akan naik dan yang terbebani
adalah masyarakat.
"Perlu disadari, kita harus
membantu pemerintah dalam
biaya murah logistik. Kalau BBM
sulit, pasti mahal ongkos
antarnya. Kasihan masyarakat
akan kena imbasnya,"
terangnya.
Dirinya juga mengimbau para
sopir truk untuk tidak
melakukan mongok kerja
sampai dengan Pertamina
menyelesaikan kebutuhan
pasokan BBM.
"Kalau Pertamina tidak serius
mau bagaimana lagi, para sopir
kalau tidak ada solarnya berarti
mobilnya tidak bisa jalan. Bukan
berarti mogok, tapi di paksa
tidak jalan," tegasnya. (*)
Penulis: Aris Joni
Editor: Trinilo Umardini
Sumber: Tribun Kaltim
http://kaltim.tribunnews.com/2018/11...prd-balikpapan
0
621
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan