Pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi dan Ma'ruf Amin saat diarak menggunakan Land Rover di menuju KPU. (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)

JawaPos.com - Politik Indonesia tengah disuguhkan dengan arena saling sindir satu sama lain. Bahkan diksi-diksi kontroversi turut dikeluarkan oleh kedua kubu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selama ini dikenal kalem, kali ini pun ikut 'bermain menyerang' dengan mengeluarkan kata-kata seperti sontoloyo dan genderuwo.

Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago berpendapat bahwa Jokowi saat ini menerapkan sistem politik yang berbeda dengan Pemilu 2014 lalu. Sekarang petahana tersebut cenderung melakukan perlawanan atas kritik yang diarahkan kepadanya.

"Sepertinya Jokowi memainkan taktik formasi menyerang. Kita tidak melihat Jokowi seperti yang dulu, terjebak pada politik reaktif namun belum masuk ke hal-hal yang lebih substantif," ujar Pangi di Jakarta, Jumat (16/11).

Sistem politik menyerang seperti ini, dinilai Pangi justru bisa membahayakan posisi Jokowi. Karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa terjebak oleh blunder yang dibuat dirinya sendiri.

"Yang paling dikhawatirkan adalah Jokowi dikalahkan oleh dirinya sendiri (bunuh diri politik). Semakin banyak ngomong, semakin banyak salah, blunder dan memantik polemik," imbuhnya.

Seharusnya Jokowi lebih aman jika menjaga konsistensinya dengan politik santun, tenang, tidak nyinyir, tidak menyerang, apalagi menyindir seperti yang dia terapkan di Pemilu 2014.

Fokus bekerja dan menyelesaikan nawacita yang pernah dicanangkan dianggap sebagai senjata ampuh untuk Jokowi kembali berkuasa di periode kedua. Misalnya, bisa dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur, atau mengedepankan promosi krinerja yang sudah dilakukan kepada masyarakat.

"Kalau masyarakat tahu kerja nyata Jokowi, maka masyarakat puas, kalau puas maka otomatis memilih Jokowi dengan sendirinya," pungkas Pangi.

https://jawapos.com/nasional/politik/16/11/2018/waspadalah-strategi-menyerang-ala-jokowi-bisa-jadi-blunder-besar

Jadi ingat kasus Ahok dl

Terima kasih Ahok telah mempersatukan umat Islam Indonesia tiap tanggal 2 Desember

Terima kasih juga kpd Banser

Monas akan kembali memutih 212 nanti