- Beranda
- Komunitas
- News
- Entrepreneur Corner
Mau Buka Resto? Yuk Coba "Magang" Dulu Bikin Kedai Indomie
TS
bisabegitucom
Mau Buka Resto? Yuk Coba "Magang" Dulu Bikin Kedai Indomie
Q: Mas, jangan nyebut merek dong, bilang aja "KEDAI MIE INSTANT" kan jadi promote merek, memang nya situ dibayar berapa sama Indomie?
A: Saya berbakti pada Indomie, dan tugas saya mewartakan kabar bahagia Indomie dan segala nikmatnya! Indomie Banzaiiii!!
How I Write:
Quote:
Tulisan ini adalah tulisan berdasarkan paham dan pengalaman penulis (saya), dimana saya suka membantu rekan saya dalam mewujudkan usaha mereka, kebanyakan bantuan desain "basic" dan pengaturan finansial dasar.
Saya meyakini bahwa usaha sukses dimulai dengan fondasi yang kuat, dimana sudah diajarkan di bangku sekolah lalu diperkuat di bangku kuliah, teori terapan yang banyak dianggap remeh, namun bila diterapakan dengan baik, maka bisnis anda memiliki resiko gagal kecil.
Saya mengusahaan walau tulisan ini dimulai dari opini, namun diperkuat dengan data lapangan dan teori yang sudah ada dengan sumber literasi yang memang langsung dari pakar nya.
Saya mencoba menulis dengan faedah standar paper anak kuliahan, jadi bila kesannya monoton panjang rinci bosan, ya mon maap, gaya saya gini
Semoga tulisan saya membantu anda dalam membuka usaha.
Saya meyakini bahwa usaha sukses dimulai dengan fondasi yang kuat, dimana sudah diajarkan di bangku sekolah lalu diperkuat di bangku kuliah, teori terapan yang banyak dianggap remeh, namun bila diterapakan dengan baik, maka bisnis anda memiliki resiko gagal kecil.
Saya mengusahaan walau tulisan ini dimulai dari opini, namun diperkuat dengan data lapangan dan teori yang sudah ada dengan sumber literasi yang memang langsung dari pakar nya.
Saya mencoba menulis dengan faedah standar paper anak kuliahan, jadi bila kesannya monoton panjang rinci bosan, ya mon maap, gaya saya gini
Semoga tulisan saya membantu anda dalam membuka usaha.
Quote:
Dunia kuliner saat ini sedang digandrungi oleh banyak pengusaha, siapa sih yang ngak perlu makan? Anda buka warung nasi saja asal anda masak pas dengan bahan makanan kualitas standar dan micin ditakar, warung nasi anda lumayan ramai sesuai dengan tempat anda jualan, anda jualan di rumah ya konsumen anda tetangga anda, apalagi anda di area perumahan yang jarang ada warung makan, anda jualan di area kantor ya konsumen anda karyawan. Just simple like that.
Namun, anda cukup berani untuk membuat resto, dimana standart restorant tentunya strata nya lebih tinggi daripada warung nasi "warteg" sebutan umumnya, anda punya khas dan anda punya target anda sendiri. Tentu bila anda menempatkan diri anda sebagai fast food atau fine dining, akan mengubah total bagaimana usaha anda dari modal hingga penyajian.
Dimana fast food membentuk produk cepat sampai ke customer, pesan -> kasih makanan -> bayar-> duduk makan-> pulang. Done! Anda hanya memastikan makanan sampai kepada pelanggan sesuai standar dan tempat makan yang bare minimum supaya antrian tempat makan cepat hilang, karna yang datang hanya expect makan, udah itu aja.
Sedangkan fine dining, adalah total experience, dimana orang tidak berekspetasi total pada makan minuman, tapi menikmati suasana makan, dekor ruangan, fasilitas ruangan, udara sejuk berAC, entertainment etc. Menikmati kopi dan kue seharga ratusan ribu namun duduk di cafe yang nyaman, WIFI kencang, musik asik, berjam-jam, why not?
Namun, anda yang mungkin masih pemula, hanya punya modal uang dan skill pas-pas an bingung apa yang perlu saya mulai.
Ini adalah pertanyaan yang diajukan kepada saya, dan pada waktu itu saya jawab serius "Buka warung indomi" Satu ruangan tertawa padahal muka saya serius, karna makian tidak berhenti tidak memberi waktu saya menjelaskan maka saya diam, dan setela tawa selesai, ada mahasiswa baru lulus datang dan meminta diterangkan lebih dalam ide nya, dia bilang mau buka usaha, modal ada namun tidak ada pengalaman dan skill mumpuni. "I only have guts, sir" dia bilang
Singkat cerita, dia terapkan, dia berhasil, dan saat ini dia mau coba bercabang di perkantoran yang ada kantin nya.
Ide yang sampaikan kepada mahasiswa tersebut saya tulis ulang disini dengan data aktual, semoga anda terbantu
Namun, anda cukup berani untuk membuat resto, dimana standart restorant tentunya strata nya lebih tinggi daripada warung nasi "warteg" sebutan umumnya, anda punya khas dan anda punya target anda sendiri. Tentu bila anda menempatkan diri anda sebagai fast food atau fine dining, akan mengubah total bagaimana usaha anda dari modal hingga penyajian.
Dimana fast food membentuk produk cepat sampai ke customer, pesan -> kasih makanan -> bayar-> duduk makan-> pulang. Done! Anda hanya memastikan makanan sampai kepada pelanggan sesuai standar dan tempat makan yang bare minimum supaya antrian tempat makan cepat hilang, karna yang datang hanya expect makan, udah itu aja.
Sedangkan fine dining, adalah total experience, dimana orang tidak berekspetasi total pada makan minuman, tapi menikmati suasana makan, dekor ruangan, fasilitas ruangan, udara sejuk berAC, entertainment etc. Menikmati kopi dan kue seharga ratusan ribu namun duduk di cafe yang nyaman, WIFI kencang, musik asik, berjam-jam, why not?
Namun, anda yang mungkin masih pemula, hanya punya modal uang dan skill pas-pas an bingung apa yang perlu saya mulai.
Ini adalah pertanyaan yang diajukan kepada saya, dan pada waktu itu saya jawab serius "Buka warung indomi" Satu ruangan tertawa padahal muka saya serius, karna makian tidak berhenti tidak memberi waktu saya menjelaskan maka saya diam, dan setela tawa selesai, ada mahasiswa baru lulus datang dan meminta diterangkan lebih dalam ide nya, dia bilang mau buka usaha, modal ada namun tidak ada pengalaman dan skill mumpuni. "I only have guts, sir" dia bilang
Singkat cerita, dia terapkan, dia berhasil, dan saat ini dia mau coba bercabang di perkantoran yang ada kantin nya.
Ide yang sampaikan kepada mahasiswa tersebut saya tulis ulang disini dengan data aktual, semoga anda terbantu
Quote:
Mari saya jelaskan kenapa Indomie adalah produk berfaedah untuk resto "magang" mu
1. Selera "standar" antar strata dari strata Sudra hingga Brahmana
Tidak perlu dijelaskan lebih detail, siapa sih rakyat Indonesia yang ngak pernah tersentuh dari maha nikmat nya Indomie? Selera orang Indonesia sudah sepaham kalau maha enak nya Indomie rasa nya akan selalu seperti itu dan akan selalu seperti itu, jadi ngak perlu pasang spanduk atau advertising yang mewah untuk meyakinkan Indomie itu enak, semua orang udah tahu.
Jadi, ketika resto mu cuma sekedar pasang "KEDAI INDOMIE" mereka datang dengan sendirinya
2. Stock tahan lama.
Dunia usaha kuliner salah satu problem nya adalah daya tahan stock, misal anda bikin usaha mie ayam, ayam kecap nya sebagai teman mie paling lama tahan 2-3 hari itupun rasa nya bisa berubah. Ini tidak berlaku dengan indomie.
Beli Januari, mau anda masak akhir Januari, Febuari, Mei sekalipun selama expired date aman, Indomi tidak akan rusak dan rasa nya tidak akan berubah.
Ada vendor jual indomi diskon expired date masih lama? Borong.
3. Proses masak simpel dan cepat.
Masak indomi cuma 5 menit, cuma perlu kompor ber gas, air bersih, dan mangkuk ber sendok. Membuat makanan ini so simple dan cepat sehingga pelanggan yang sampai di meja anda tidak perlu mikir tentang atur antrian, udah langsung bisa dilayani
4. Yang masak ngak perlu di training masterchef
Mungkin kedengarannya becanda, tapi ini akan sangat membantu anda bila anda mau cari sumber daya manusia, ngak perlu SMK masak, bahkan yang ngak sekolah sekalipun asal jujur, dia adalah aset usaha anda yang akan sangat menolong anda.
Tidak perlu training A sampai Z, cukup bagaimana masak yang bersih, melayani pelanggan, bersih-bersih, done. Misal anak buah anda mengundurkan diri? Ganti nya lebih cepat.
Sementara restoran dengan makanan yang perlu keahlian, tentunya perlu di training berbulan-bulan, dan ketika mengundurkan diri? Pusing kan?
5. Mau dibikin variasi dan toping macam-macam, bisa!
Fusion Indomie yang sudah maha legend "Indomie Kornet Telor" A,K.A. INTERNET, Martabak Indomie, Indomie Keju. dst
Sebelah rumah homemade bakso? bisa dijajakan~
Ada promo sosis? bisa~
Apapun yang mau anda kreasikan, bisa bisa aja~
6. Multirole, produk makanan minuman variasi.
Tentunya warung indomie masa jualan indomie aja, warung indomie ya kawannya minuman instant, kopi-teh, minuman serbuk lainnya, yang sama instant nya bisa anda jual bersamaan.
Ketika usaha kuliner lain ribet urus makanan nya sendiri, anda bisa multi role menjajakan makanan dan minuman instant
Anda bisa jual roti panggang, pisang bakar, telur setengah matang.
Bahkan anda membuat warung indomie di kantin manapun, anda ngak perlu head to head saingan, selama anda sendirian, anda ngak punya lawan karna segment anda sudah amat jelas.
7. Spekulasi produk, baik standar dan harga, semua sudah tahu.
Pernah ngak? Ketika masuk warteg anda check isi dompet, kalau dompet dibawah Rp,20.000 anda ragu masuk warteg?
Kalau anda masuk warung indomie, cuma bawa Rp. 10.000, anda lumayan Pede. Karna semua orang tahu range harga indomie+ es teh manis bisa jadi Rp.10.000 dengan asumsi satu mangkuk indomie tanpa telur maks Rp 7.000 dan es teh manis Rp.3000. Paling mahal total keluar Rp.12.000.
Dan dengan uang segitu, lapar dan dahaga sudah pas sesuai ekpetasi anda, Indomi selama dimasak sesuai aturan rasanya akan selalu sama. Beda dengan warteg yang kadang masak garem nya kebanyakan, mendadak micin kurang, bumbu kurang berasa karna cabe naik harganya, sementara indomi tidak akan berubah apapun zaman nya. Ketika anda memasak pertama kali hingga ke 4 - 10 - 69 sekalipun, rasa nya gitu gitu aja.
Ya, standar nya akan selalu sama, pelanggan anda tidak akan terkhianati selama anda memasukan semua bahan dan bumbu ngak dikorupsi
1. Selera "standar" antar strata dari strata Sudra hingga Brahmana
Tidak perlu dijelaskan lebih detail, siapa sih rakyat Indonesia yang ngak pernah tersentuh dari maha nikmat nya Indomie? Selera orang Indonesia sudah sepaham kalau maha enak nya Indomie rasa nya akan selalu seperti itu dan akan selalu seperti itu, jadi ngak perlu pasang spanduk atau advertising yang mewah untuk meyakinkan Indomie itu enak, semua orang udah tahu.
Jadi, ketika resto mu cuma sekedar pasang "KEDAI INDOMIE" mereka datang dengan sendirinya
2. Stock tahan lama.
Dunia usaha kuliner salah satu problem nya adalah daya tahan stock, misal anda bikin usaha mie ayam, ayam kecap nya sebagai teman mie paling lama tahan 2-3 hari itupun rasa nya bisa berubah. Ini tidak berlaku dengan indomie.
Beli Januari, mau anda masak akhir Januari, Febuari, Mei sekalipun selama expired date aman, Indomi tidak akan rusak dan rasa nya tidak akan berubah.
Ada vendor jual indomi diskon expired date masih lama? Borong.
3. Proses masak simpel dan cepat.
Masak indomi cuma 5 menit, cuma perlu kompor ber gas, air bersih, dan mangkuk ber sendok. Membuat makanan ini so simple dan cepat sehingga pelanggan yang sampai di meja anda tidak perlu mikir tentang atur antrian, udah langsung bisa dilayani
4. Yang masak ngak perlu di training masterchef
Mungkin kedengarannya becanda, tapi ini akan sangat membantu anda bila anda mau cari sumber daya manusia, ngak perlu SMK masak, bahkan yang ngak sekolah sekalipun asal jujur, dia adalah aset usaha anda yang akan sangat menolong anda.
Tidak perlu training A sampai Z, cukup bagaimana masak yang bersih, melayani pelanggan, bersih-bersih, done. Misal anak buah anda mengundurkan diri? Ganti nya lebih cepat.
Sementara restoran dengan makanan yang perlu keahlian, tentunya perlu di training berbulan-bulan, dan ketika mengundurkan diri? Pusing kan?
5. Mau dibikin variasi dan toping macam-macam, bisa!
Fusion Indomie yang sudah maha legend "Indomie Kornet Telor" A,K.A. INTERNET, Martabak Indomie, Indomie Keju. dst
Sebelah rumah homemade bakso? bisa dijajakan~
Ada promo sosis? bisa~
Apapun yang mau anda kreasikan, bisa bisa aja~
6. Multirole, produk makanan minuman variasi.
Tentunya warung indomie masa jualan indomie aja, warung indomie ya kawannya minuman instant, kopi-teh, minuman serbuk lainnya, yang sama instant nya bisa anda jual bersamaan.
Ketika usaha kuliner lain ribet urus makanan nya sendiri, anda bisa multi role menjajakan makanan dan minuman instant
Anda bisa jual roti panggang, pisang bakar, telur setengah matang.
Bahkan anda membuat warung indomie di kantin manapun, anda ngak perlu head to head saingan, selama anda sendirian, anda ngak punya lawan karna segment anda sudah amat jelas.
7. Spekulasi produk, baik standar dan harga, semua sudah tahu.
Pernah ngak? Ketika masuk warteg anda check isi dompet, kalau dompet dibawah Rp,20.000 anda ragu masuk warteg?
Kalau anda masuk warung indomie, cuma bawa Rp. 10.000, anda lumayan Pede. Karna semua orang tahu range harga indomie+ es teh manis bisa jadi Rp.10.000 dengan asumsi satu mangkuk indomie tanpa telur maks Rp 7.000 dan es teh manis Rp.3000. Paling mahal total keluar Rp.12.000.
Dan dengan uang segitu, lapar dan dahaga sudah pas sesuai ekpetasi anda, Indomi selama dimasak sesuai aturan rasanya akan selalu sama. Beda dengan warteg yang kadang masak garem nya kebanyakan, mendadak micin kurang, bumbu kurang berasa karna cabe naik harganya, sementara indomi tidak akan berubah apapun zaman nya. Ketika anda memasak pertama kali hingga ke 4 - 10 - 69 sekalipun, rasa nya gitu gitu aja.
Ya, standar nya akan selalu sama, pelanggan anda tidak akan terkhianati selama anda memasukan semua bahan dan bumbu ngak dikorupsi
Quote:
Ini teori bentukan saya pribadi dengan istilah saya pribadi, jadi kalau istilah yang saya pakai mirip tipis dengan teori yang ada namun berantakan, mohon maap.
Menurut pengalaman saya, pengembangan resto itu 2 arah konsep "Fast Food"dan "Fine Dining"
Ketika kita bahas Fast Food, orang yang datang pada resto anda punya kebutuhan yang simple: Makan-Minum-Bayar-Pulang udah gitu aja.
Ketika anda fokus pada Fast Food, yang perlu anda pastikan bahwa anda menyediakan makanan dan minuman yang bersih dan cepat, tentunya standar nya selalu sama baik masak ke berapa puluh kali anda, anda menyediakan meja makan-minum bare minimum, dalam arti bersih dan cukup sirkulasi udara, ngak perlu sofa ngak perlu AC, ngak perlu entertaiment.
Jadi, ketika anda fokus dengan fast food, anda bisa menekan cost tentunya bisa memberi harga lebih baik tanpa mengurangi profit. Fast Food harus murah - cepat - dan pas-pas an.
Untungnya, konsep fast food dalam dunia silat resto indomie, amat mendukung.
Kebanyakan orang salah membuat Fast Food, namun konsep nya teralu nyaman, sehingga anda sudah mengunakan modal banyak untuk fasiitas, cost listrik bahkan internet bila pasang free wifi, sehingga memang tempat resto anda ramai, namun sales kecil.
Anda malah mengulangi kesalahan mengapa seven eleven bangkrut, ya! karena pelanggannya cuma beli air mineral dan roti tapi duduk berjam-jam, pasang laptop download bergiga-giga dan berjam-jam, sehingga tempat jadi crowded dan tidak ada sirkulasi pelanggan sama sekali karna tempat duduk sudah penuh! Pelanggan baru lihat dari luar yang niatnya mau belanja "normal" sambil duduk jadi terhambat karna ulah pelanggan "irit" yang hobi duduk berjam jam.
source berita : https://www.republika.co.id/berita/e...leven-bangkrut
Bila anda memang ingin pelanggan anda duduk berjam-jam menikmati fasilitas, maka bangunlah konsep fine dining
Dimana memang resto anda bentuk bukan fokus pada makanan minuman, tapi fasilitas resto yang anda tawarkan, resto indomie anda bisa dikembangkan ke arah "internet cafe" atau "gathering place" jadi orang yang datang mesan makanan minuman sebagai selingan dalam menikmati fasilitas anda. Tentunya harga makanan diseuaikan dengan cost yang anda keluarkan, ketika anda sudah meyakinkan akan jaminan fasilitas dipenuhi, pelanggan anda bisa cuma beli semangkuk indomie dengan harga diatas normal.
Mari ambil contoh Upnormal, dimana menu makanannya salah satu nya adalah indomi yang dijual dengan harga minimum Rp.18rb an per porsi (CMIIW) tapi orang yang datang ke upnormal tentunya bukan hanya ingin makan indomie, tapi ingin merasakan nyamannya atmosfir ruang dimana upnormal membentuk ruang nya untuk tempat ngumpul bahkan beberapa cabang menyediakan tempat meeting, bahkan ada coffee bar diracik oleh barista.
Tapi perlu diingat, konsep fine dining ini "ada uang ada barang" ketika konsumen membayar mahal, anda harus menjawab ekspetasi mereka, anda harus konsisten dengan fasilitas apa yang menjadi hak mereka.
Jadi resto indomie anda, bisa anda kembangkan sesuai dengan konsep variatif tanpa proses pembentukan produk yang ribet, karna indomie sendiri sudah amat sangat simple, mendukung usaha kreatifitas anda ke limit paling mentok sekalipun.
Menurut pengalaman saya, pengembangan resto itu 2 arah konsep "Fast Food"dan "Fine Dining"
Ketika kita bahas Fast Food, orang yang datang pada resto anda punya kebutuhan yang simple: Makan-Minum-Bayar-Pulang udah gitu aja.
Ketika anda fokus pada Fast Food, yang perlu anda pastikan bahwa anda menyediakan makanan dan minuman yang bersih dan cepat, tentunya standar nya selalu sama baik masak ke berapa puluh kali anda, anda menyediakan meja makan-minum bare minimum, dalam arti bersih dan cukup sirkulasi udara, ngak perlu sofa ngak perlu AC, ngak perlu entertaiment.
Jadi, ketika anda fokus dengan fast food, anda bisa menekan cost tentunya bisa memberi harga lebih baik tanpa mengurangi profit. Fast Food harus murah - cepat - dan pas-pas an.
Untungnya, konsep fast food dalam dunia silat resto indomie, amat mendukung.
Kebanyakan orang salah membuat Fast Food, namun konsep nya teralu nyaman, sehingga anda sudah mengunakan modal banyak untuk fasiitas, cost listrik bahkan internet bila pasang free wifi, sehingga memang tempat resto anda ramai, namun sales kecil.
Anda malah mengulangi kesalahan mengapa seven eleven bangkrut, ya! karena pelanggannya cuma beli air mineral dan roti tapi duduk berjam-jam, pasang laptop download bergiga-giga dan berjam-jam, sehingga tempat jadi crowded dan tidak ada sirkulasi pelanggan sama sekali karna tempat duduk sudah penuh! Pelanggan baru lihat dari luar yang niatnya mau belanja "normal" sambil duduk jadi terhambat karna ulah pelanggan "irit" yang hobi duduk berjam jam.
source berita : https://www.republika.co.id/berita/e...leven-bangkrut
Bila anda memang ingin pelanggan anda duduk berjam-jam menikmati fasilitas, maka bangunlah konsep fine dining
Dimana memang resto anda bentuk bukan fokus pada makanan minuman, tapi fasilitas resto yang anda tawarkan, resto indomie anda bisa dikembangkan ke arah "internet cafe" atau "gathering place" jadi orang yang datang mesan makanan minuman sebagai selingan dalam menikmati fasilitas anda. Tentunya harga makanan diseuaikan dengan cost yang anda keluarkan, ketika anda sudah meyakinkan akan jaminan fasilitas dipenuhi, pelanggan anda bisa cuma beli semangkuk indomie dengan harga diatas normal.
Mari ambil contoh Upnormal, dimana menu makanannya salah satu nya adalah indomi yang dijual dengan harga minimum Rp.18rb an per porsi (CMIIW) tapi orang yang datang ke upnormal tentunya bukan hanya ingin makan indomie, tapi ingin merasakan nyamannya atmosfir ruang dimana upnormal membentuk ruang nya untuk tempat ngumpul bahkan beberapa cabang menyediakan tempat meeting, bahkan ada coffee bar diracik oleh barista.
source gambar: https://followkediri.com/warunk-upnormal-kediri/
Tapi perlu diingat, konsep fine dining ini "ada uang ada barang" ketika konsumen membayar mahal, anda harus menjawab ekspetasi mereka, anda harus konsisten dengan fasilitas apa yang menjadi hak mereka.
Jadi resto indomie anda, bisa anda kembangkan sesuai dengan konsep variatif tanpa proses pembentukan produk yang ribet, karna indomie sendiri sudah amat sangat simple, mendukung usaha kreatifitas anda ke limit paling mentok sekalipun.
Spoiler for Conclusion:
Dari penjelasan diatas, anda mulai menyadari, bahwa menyajikan semangkuk Indomie dengan segala nikmat yang dijanjikannya, adalah sebuah proses. Ketika anda menjual sebuah proses, anda tidak mejual seonggok barang, tapi serangkaian layanan. Ini berlaku ketika anda memulai start di resto apapun itu, baik fokus pada hidangan makanan minumnan apapun.
Ketika anda menjual barang dalam teori Marketing Mix, anda berpatut pada 4 P: Product-Place-Promotion-Price
perhatikan 4 elemen itu maka barang dagang anda punya tempat di masyarakat, ketika lesu sales anda recon ulang 4P anda, kaji ulang sampai target performa anda dipenuhi.
Namun itu tidak berlaku pada usaha resto dimana resto sudah masuk ke ranah service/layanan jasa, dimana harus mengunakan marketing mix 7P dimana selain Product-Place-Promotion-Price anda perlu memerhatikan
Peopledimana anda melatih karyawan frontliner anda untuk senyum salam sapa, selalu bersih saat bertugas dan membersihkan peralatan, dan cekatan saat bertugas
Process dimana anda peduli bahwa proses pembentukan makanan minuman penting dari segi waktu yang mengharuskan anda proses instant segera hingga varian penyajian
Physical Evidence dimana rasa aman akan ruangan fasilitas yang anda beri mendukung makanan yang anda jual
bahkan pada refensi terbaru jadi 8P yaitu
Productivity and Quality dimana makanan minuman dan pelengkapnya yang anda beri, baik di pelanggan 1 ke 7 ke 10 bahkan ke random 69 sekalipun konsisten sama.
Konsistensi produk itu amat penting, saya ambil kasus Rumah Makan Padang yang banyak cabangnya itu yang harga nya ngak se sederhana itu
Banyak yang mengeluhkan, beda cabang beda rasa, cabang tertentu ada yang lebih enak, ada yang kurang garam, ada yang kurang micin, kurang bumbu. Tentunya efeknya akan berdampak pada seluruh cabang
"eh makan di padang itu yuk, enak lo"
"ah cyn, eke makan di cabang planet bekasi ngak srek, makan indomi aja de"
pelanggan cenderung mengeneralisasi keputusan, semua kena, jadi pastikan semua cabang resto mu sama rasa agar saling mendukung ketika cabang baru mulai terbentuk.
Pembentukan marketing mix ini tidak lupa dengan riset Segmentation-Targeting-Positioning dimana marketing mix diracik berdasarkan pasar yang sudah di riset segment nya berdasarkan wilayah sekitar usaha, ditarget konsumennya, dan produknya dibentuk sesuai dengan karakteristik konsumen nya.
Terpenting dari semua, tujuan anda mengantarkan ekspetasi akan uang yang mereka beri setara dengan apa yang mereka terima (Referensi teori value marketing)
source theory: https://www.professionalacademy.com/...
https://en.wikipedia.org/wiki/Value_...
https://www.smartinsights.com/digita...d-positioning/
Konsep sederhana ini, adalah dasar bagaimana anda membangun usaha kuliner yang lebih "ribet" pembentukannya.
Bila anda ingin mencoba pengalaman dasar mengatarkan layanan restoran yang simple, cobalah magang dengan Kedai Indomie!
untuk nambah ide variasi indomie mu cek sini supaya ada bahan studi banding gitu~
Ketika anda menjual barang dalam teori Marketing Mix, anda berpatut pada 4 P: Product-Place-Promotion-Price
perhatikan 4 elemen itu maka barang dagang anda punya tempat di masyarakat, ketika lesu sales anda recon ulang 4P anda, kaji ulang sampai target performa anda dipenuhi.
Namun itu tidak berlaku pada usaha resto dimana resto sudah masuk ke ranah service/layanan jasa, dimana harus mengunakan marketing mix 7P dimana selain Product-Place-Promotion-Price anda perlu memerhatikan
Peopledimana anda melatih karyawan frontliner anda untuk senyum salam sapa, selalu bersih saat bertugas dan membersihkan peralatan, dan cekatan saat bertugas
Process dimana anda peduli bahwa proses pembentukan makanan minuman penting dari segi waktu yang mengharuskan anda proses instant segera hingga varian penyajian
Physical Evidence dimana rasa aman akan ruangan fasilitas yang anda beri mendukung makanan yang anda jual
bahkan pada refensi terbaru jadi 8P yaitu
Productivity and Quality dimana makanan minuman dan pelengkapnya yang anda beri, baik di pelanggan 1 ke 7 ke 10 bahkan ke random 69 sekalipun konsisten sama.
Konsistensi produk itu amat penting, saya ambil kasus Rumah Makan Padang yang banyak cabangnya itu yang harga nya ngak se sederhana itu
Banyak yang mengeluhkan, beda cabang beda rasa, cabang tertentu ada yang lebih enak, ada yang kurang garam, ada yang kurang micin, kurang bumbu. Tentunya efeknya akan berdampak pada seluruh cabang
"eh makan di padang itu yuk, enak lo"
"ah cyn, eke makan di cabang planet bekasi ngak srek, makan indomi aja de"
pelanggan cenderung mengeneralisasi keputusan, semua kena, jadi pastikan semua cabang resto mu sama rasa agar saling mendukung ketika cabang baru mulai terbentuk.
Pembentukan marketing mix ini tidak lupa dengan riset Segmentation-Targeting-Positioning dimana marketing mix diracik berdasarkan pasar yang sudah di riset segment nya berdasarkan wilayah sekitar usaha, ditarget konsumennya, dan produknya dibentuk sesuai dengan karakteristik konsumen nya.
Terpenting dari semua, tujuan anda mengantarkan ekspetasi akan uang yang mereka beri setara dengan apa yang mereka terima (Referensi teori value marketing)
source theory: https://www.professionalacademy.com/...
https://en.wikipedia.org/wiki/Value_...
https://www.smartinsights.com/digita...d-positioning/
Konsep sederhana ini, adalah dasar bagaimana anda membangun usaha kuliner yang lebih "ribet" pembentukannya.
Bila anda ingin mencoba pengalaman dasar mengatarkan layanan restoran yang simple, cobalah magang dengan Kedai Indomie!
untuk nambah ide variasi indomie mu cek sini supaya ada bahan studi banding gitu~
Diubah oleh bisabegitucom 18-11-2018 16:45
jonetgame memberi reputasi
1
5.2K
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan