- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Surat Hatta Meminta Pengusaha Belanda Mengirim Buku Das Kapital Karl Marx


TS
sukhoivsf22
Surat Hatta Meminta Pengusaha Belanda Mengirim Buku Das Kapital Karl Marx
Surat Hatta Meminta
Pengusaha Belanda
Mengirim Buku Das
Kapital Karl Marx
Oleh Liputan6.com pada 18 Nov 2018, 13:11 WIB
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2411107/original/083026800_1542519611-IMG_20181118_112429.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Das
Kapital adalah buku karya Karl
Marx. Di beberapa negara, buku
ini masuk kategori bacaan
terlarang dan tak diedarkan
secara bebas.
Namun begitu, Wakil Presiden
pertama RI, Mohammad Hatta
pernah meminta dikirimkan
buku ini oleh seorang
pengusaha bernama Johannes
Eduard Post dari Amsterdam.
Hal ini terungkap dari surat
yang ditulis Hatta kepada
Eduard pada 8 September
1939. Surat itu ditulis Hatta dari
tempat pengasingannya di
Banda Neira.
"Saya sangat senang dengan
buku Das Kapital, terutama
karena saya barusan terlibat
dalam polemik tentang
karakter karya teoretis Marx.Untuk sementara saya mohon
dibantu. Tetapi tidak
seluruhnya. Hal yang saya
khawatirkan terjadi, edisi
lengkap dari Das Kapital susah
ditemukan. Buku yang Anda
kirim hanya berisi jilid I dan jilid
III," tulis Hatta dalam Bahasa
Belanda.
Surat yang diketik rapi itu
dipamerkan di Museum
Nasional, Jalan Medan
Merdeka Barat, Jakarta Pusat,
Minggu (18/11/2018).
Dalam paragraf ketiga, Hatta
menyinggung soal Das Kapital.
Dia bertanya kepada Eduard
apakah memungkinkan jilid II
buku itu diambil dari salah
seorang kawan yang tidak lagi
membutuhkan buku tersebut.
Hatta sangat ingin memiliki jilid
II untuk melengkapi koleksi
miliknya yang hanya ada jilid I
dan III.
Hatta bertanya pada Eduard
apakah Henriette Roland Holst
bisa membantunya memiliki jilid
II Das Kapital. Holst adalah
aktivis sosialis Belanda yang
aktif mendukung perjuangan
Indonesia meraih
kemerdekaan.
Surat Pendiri Bangsa
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2411108/original/078189300_1542519612-IMG_20181118_115734.jpg)
Surat Hatta terpampang
dalam pameran yang
bertajuk Surat Pendiri
Bangsa di Jakarta.(Merdeka.com)
"Apakah Ibu Holst bisa
membantu dalam hal ini. Dia
kenal seluruh karya Marx dan
tidak butuh Marx lagi untuk
pekerjaan dia. Buat pekerjaan
teoretis saya, saya
membutuhkannya. Saya harus
menggunakan karya lengkap,
khususnya kalau saya mengutip
Marx atau saat saya membalas
karya teoretis dia secara kritis.
Saya berterima kasih banyak
kalau Anda beruntung
membelikan eksemplar
lengkap dari jilid II dari "Das
Kapital"," tulisnya.
Das Kapital Buch I terbit
pertama kali di Hamburg pada
1867 merupakan buku pertama
dari tiga jilid. Ketiga jilid ini telah
diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia.
Surat-surat Hatta dipamerkan
di Museum Nasional dalam
pameran Surat Pendiri Bangsa.
Selain surat Hatta, dipamerkan
juga surat-surat yang ditulis
Bung Karno, Kartini, Agus Salim,
Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Ki
Hajar Dewantara, dan John Lie.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
https://m.liputan6.com/news/read/369...ital-karl-marx
Pengusaha Belanda
Mengirim Buku Das
Kapital Karl Marx
Oleh Liputan6.com pada 18 Nov 2018, 13:11 WIB
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2411107/original/083026800_1542519611-IMG_20181118_112429.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Das
Kapital adalah buku karya Karl
Marx. Di beberapa negara, buku
ini masuk kategori bacaan
terlarang dan tak diedarkan
secara bebas.
Namun begitu, Wakil Presiden
pertama RI, Mohammad Hatta
pernah meminta dikirimkan
buku ini oleh seorang
pengusaha bernama Johannes
Eduard Post dari Amsterdam.
Hal ini terungkap dari surat
yang ditulis Hatta kepada
Eduard pada 8 September
1939. Surat itu ditulis Hatta dari
tempat pengasingannya di
Banda Neira.
"Saya sangat senang dengan
buku Das Kapital, terutama
karena saya barusan terlibat
dalam polemik tentang
karakter karya teoretis Marx.Untuk sementara saya mohon
dibantu. Tetapi tidak
seluruhnya. Hal yang saya
khawatirkan terjadi, edisi
lengkap dari Das Kapital susah
ditemukan. Buku yang Anda
kirim hanya berisi jilid I dan jilid
III," tulis Hatta dalam Bahasa
Belanda.
Surat yang diketik rapi itu
dipamerkan di Museum
Nasional, Jalan Medan
Merdeka Barat, Jakarta Pusat,
Minggu (18/11/2018).
Dalam paragraf ketiga, Hatta
menyinggung soal Das Kapital.
Dia bertanya kepada Eduard
apakah memungkinkan jilid II
buku itu diambil dari salah
seorang kawan yang tidak lagi
membutuhkan buku tersebut.
Hatta sangat ingin memiliki jilid
II untuk melengkapi koleksi
miliknya yang hanya ada jilid I
dan III.
Hatta bertanya pada Eduard
apakah Henriette Roland Holst
bisa membantunya memiliki jilid
II Das Kapital. Holst adalah
aktivis sosialis Belanda yang
aktif mendukung perjuangan
Indonesia meraih
kemerdekaan.
Surat Pendiri Bangsa
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2411108/original/078189300_1542519612-IMG_20181118_115734.jpg)
Surat Hatta terpampang
dalam pameran yang
bertajuk Surat Pendiri
Bangsa di Jakarta.(Merdeka.com)
"Apakah Ibu Holst bisa
membantu dalam hal ini. Dia
kenal seluruh karya Marx dan
tidak butuh Marx lagi untuk
pekerjaan dia. Buat pekerjaan
teoretis saya, saya
membutuhkannya. Saya harus
menggunakan karya lengkap,
khususnya kalau saya mengutip
Marx atau saat saya membalas
karya teoretis dia secara kritis.
Saya berterima kasih banyak
kalau Anda beruntung
membelikan eksemplar
lengkap dari jilid II dari "Das
Kapital"," tulisnya.
Das Kapital Buch I terbit
pertama kali di Hamburg pada
1867 merupakan buku pertama
dari tiga jilid. Ketiga jilid ini telah
diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia.
Surat-surat Hatta dipamerkan
di Museum Nasional dalam
pameran Surat Pendiri Bangsa.
Selain surat Hatta, dipamerkan
juga surat-surat yang ditulis
Bung Karno, Kartini, Agus Salim,
Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Ki
Hajar Dewantara, dan John Lie.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
https://m.liputan6.com/news/read/369...ital-karl-marx
1
2.3K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan