Assalamualaikum gansis yang kece...

Sang Messi Abad ke 19 dari Asia


Di trit sebelumnya, ane pernah membahas mengenai pemain yang disebut-sebut sebagai "MESSI ABAD KE 19". Sekarang kita akan mengenali si "Messi" ini.

So, dengan penuh rasa hormat untuk gansis, ane akan membahas sebagian dari seluruh hidup sang "Messi abad 19" ini.. langsung saja➡️

Intro
Throwback 1912. Founding Father FC Barcelona, terkesima melihat kelincahan dan skill unik dari bocah perawakan Spanyol-Filipina yang bermain di Galeno FC. Ia masih berumur 10 tahun kala itu. Seketika Joan Gamper, sang Founding Father memutuskan untuk memberi kontrak kepada anak itu di saat FC Barcelona masih berusia 13 tahun. Dikontraklah si bocah itu dengan menulis namanya Paulino Alcantara Riestrá.

Kenalan Dulu


Paulino Alcantara merupakan pemain Asia yang lahir di Spanyol pada 7 Oktober 1896. Merupakan blasteran Spanyol-Filipina dimana sang ibu asli Filipina dan ayahnya tentara asli Spanyol. Ia tidak mempunyai hubungan darah dengan para pemain zaman sekarang yang mempunyai nama "Alcantara". Ia hijrah ke Spanyol pada umur 3 tahun pada tahun 1899 tepatnya ke Barcelona.

Karier Selama di Barcelona

Memulai debut untuk FC Barcelona pada 25 Februari 1912 ketika melawan Catala SC di ajang Copa Catalunya. Barca pun menang 9 gol tanpa balas dengan hat trick dari Paulino sehingga mencatatkan rekor Pemain Termuda yang memulai debut, rekor yang bertahan selama 87 tahun, Pencetak Hat trick saat debut, dan Pencetak Hattrick termuda di tim utama sepanjang sejarah FC Barcelona.

Ia bermain selama 2 periode saat di FC Barcelona yaitu tabun 1912-1916 dan 1918-1927. Ia memiliki keunikan yaitu ia biasa menggunakan sapu tangan pendek saat pertandingan di celana tandingnya.

Pulang Kampung ke Filipina


Paulino salah satu pemain sepakbola professional yang memiliki pendidikan yang bagus, ia memilih untuk studi dokter sebagai salah satu cara untuk menjaga kebugaran badannya.

Pada tahun 1916, ia pindah ke Filipina lagi sambil melanjutkan pendidikan dokternya. Saat di Filipina, ia bermain untuk Bohemian of Manila Sporting Club dan membantu klubnya meraih juara Liga di Filipina pada tahun 1917 dan 1918. Oleh karena itu, ia terpilih menjadi pemain Filipina (saat itu masih jajahan Amerika Serikat) untuk ajang Far East Games (sekarang Asian Games) di Tokyo, Jepang. Ia pun bermain di kejuaraan itu dengan membantai Jepang 15-2 dan meraih perak untuk cabang sepakbola. Kemenangan itu merupakan kemanangan terbesar yang dicatat oleh timnas Filipina hingga sekarang. Ia juga bermain di sektor tenis meja.

Barcelona Defisit Gelar Saat Ditinggal

Disaat Paulino jauh dari Spanyol. Klub pertama karir professionalnya, FC Barcelona mengalami defisit gelar. Bahkan pihak Barcelona meminta sang orang tua Paulino agar memberi izin untuk kembali ke Barcelona. Akhirnya, dengan cara unik Paulino menolak untuk meminum obat malaria kecuali, ia diperbolehkan kembali ke Spanyol. Akhirnya, dengan ancaman itu orang tuanya pun memberi izin. Pada tahun 1917, ia sudah menetap kembali di Barcelona. Ia pun sudah mulai bermain pada tahun 1918 untuk Barcelona.

Pelatih saat itu adalah Jack Greenwell yang notabene merupakan mantan rekan setim Paulino saat di Barcelona yang sudah naik tingkat. Jack menempatkan di posisi belakang bukan di depan, akhirnya para pendukung protes dan Paulino pun bermain di tempat ia mencetak banyak pundi gol.

Fokus Terhadap Studinya


Ia merupakan panutan kalau bisa dibilang. Ia menolak untuk mengikuti TC timnas Spanyol untuk Olimpiade hanya karena ia ingin fokus terhadap pendidikan dokternya. Bayangkan ia harus membagi waktu untuk pendidikannya serta bermain di klub favoritnya, FC Barcelona. Ia pun pernah mencicipi 5 laga bersama timnas Spanyol. Pada saat itu belum ada aturan FIFA yang mengatur bermain untuk lebih dari 1 negara. Ia juga sempat bermain di timnas Katalunya.

Pensiun Dari Bermain Sepakbola

Pada tahun 1927, ia resmi pensiun dari bermain sepakbola dan benar-benar fokus untuk studi kedokterannya. Gelar yang ia berikan selama 13 musim di Barcelona sangatlah istimewa. Ia meraih:

Saat membela FC Barcelona, ia mencetak 369 gol dari 357 penampilan dengan rata-rata 1,03 gol per pertandingan. Suatu hal yang sangat menakjubkan dimana gol melebihi caps yang ia buat.

Ia juga membawa Bohemian of Manila Sporting Club menjuarai liga Filipina pada tahun 1917 dan 1918. Serta, membawa Filipina meraih perak di kategori sepakbola saat ajang Far East Games.

Karir Kepelatihan

Ia sempat menjadi direktur FC Barcelona dari tahun 1931-1934. Ia juga sempat melatih timnas Spanyol sebanyak 3 pertandingan pada tahun 1951 dengan 1 kemenangan dan 2 imbang.

Letnan Saat Perang Saudara Spanyol


Saat Perang Saudara Spanyol, ia menjadi anggota dari Falange Espanola, salah satu kelompok fasis Spanyol. Saat terjadinya, ia menjadi Letnan di Brigade Black Arrow yang menjadi benteng pertahanan Barcelona, Aragon, dan Guadalajara. Setelah perang selesai, ia menetap di Barcelona dan tetap menjadi letnan Brigade Black Arrow.

Tutup Usia Dengan Indah


Paulino Alcantara meninggal pada 3 Februari tahun 1964 di Kota Barcelona dan dimakamkan di Perkuburan Les Cort yang dekat dengan Camp Nou sekarang. Ia pun dianugerahi pemain Asia Terbaik sepanjang Masa pada tahun 2007 dan disebut-sebut sebagai "MESSI ABAD KE-19".




Sumber: wiki,gugel, n my book👌🏻