September 2016



Terdengar suara ombak yang bertemu batu besar di pantai. Tobi Fluerence menatap matahari terbit, terlihat langit berwarna jingga. Tobi sedikit menunduk, lalu menengadahkan kepala, memejamkan mata dan menghela nafas berat.

Suara ombak masih mendominasi tempat dimana Tobi berada. Bagi Tobi, pergi ke pantai pada waktu matahari terbit adalah waktu yang tepat. Ia berjalan menyusuri pantai itu dengan perlahan dan berhenti sejenakbsetelah ia menemukan air terjun mini yang sedang mengalirkan air menuju pantai itu.

Tiba-tiba Tobi teringat dengan kedua temannya, Andre dan Hendra.

Menaiki bukit yang tak jauh dari pantai itu, ia lalu duduk di atas batang pohon kelapa yang sudah di tebang dan menatap kembali ke langit.

Tobi Fluerence adalah seorang rapper terkenal di negaranya, bahkan dunia pun tahu siapa Tobi itu. Ia mengenang masa-masa kejayaannya, terlebih ketika ia masih menjadi bagian dari grup HipHop R.A.W.

Meski memiliki kesuksesan baik itu di karir maupun kehidupan pribadinya, Tobi masih merasa khawatir dengan keadaannya.

Tobi yang sekarang sudah berusia 35 tahun, teringat akan dirinya yang selalu berjuang menjadi seorang Rapper. Sering kali ditolak ketika audisi dan akhirnya menjadi seperti sekarang.

Sesekali Tobi tersenyum mengingat dirinya di masa lalu.

Tobi tak kuasa menahan rindu kepada istrinya, Theresa Wagner dan anak-anaknya. Ia mengingat kejadian demi kejadian setelah menikah hingga kelahiran putra ketiganya.

Berjalan menuju mobilnya yang terparkir, Tobi sesekali menengok kanan dan kiri. Sepi, tidak ada pengendara yang lewat. Ia menaiki mobil kesayangannya dan menyusuri jalan bebas hambatan.

Ia mengingat ketika kesibukkannya di label rekaman Spide Rim dan Eanglow Entertainment.

Rasa penat yang dirasakan Topi pun tak kunjung lenyap. Ia memacu kendaraannya dengan kecepatan Tinggi. Terbesar ingatan tentang teman lama yang sudah tiada, Arief namanya. Sesekali Tobi pun tersenyum tentang kebersamaan yang ia dan Arief lakukan.

Kematian Arief sempat membuatnya terguncang dan harus Hiatus dari pekerjaan selama kurang lebih 6 bulan. Tiba-tiba Tobi ingat perampok yang menodongkan pistol padanya.

Belom sempat Tobi mengerem, mobil yang ia kendarai mendabrak dinding tebing dan membuat mobilnya terguling. Tobi pun langsung tak sadarkan diri.







~~~









Satu tahun kemudian

Tobi dirawat di rumah sakit selama setahun karena koma akibat kecelakaan itu. Salah satu Temannya, Fajar dengan penuh semangat memotivasi Tobi yang tengah tak sadarkan diri.

Terlihat beberapa dokter yang sedang mencoba membuat Tobi sadar dari koma nya.

Fajar memasuki ruangan, dimana Tobi sedang terbaring lemah. Ia melihat beberapa alat yang dipakai untuk membuat Tobi terbangun.

"Saya mengatakan pada dunia bahwa suatu hari kamu bisa sadar dari koma dan kita bisa bersenang-senang lagi."

Fajar terus menatap wajah Tobi.

"Dulu kamu datang pada saya disaat saya sedang berada dititik rendah kehidupan saya. Tobi , kamu memotivasi saya tentang kehidupan baru yang belom ada di diri saya, tapi sekarang kamu tidak dapat melihat apa yang saya lakukan terhadap diri saya."

Fajar berjalan perlahan, ia membuka gorden yang menutupi jalan masuk sinar matahari.

"Sungguh menyakitkan melihat kamu seperti ini. Kamu menyelamatkan hidup saya dan mungkin sekarang sudah waktunya saya menyelamatkan kamu. Tobi! Saya butuh kamu!"

Fajar melihat jari Tobi yang bergerak dan segera memanggil dokter.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Tobi bangun dari koma nya. Tobi melihat ke sekelilingnya, ada dokter yang sedang memeriksa tubuhnya dan ada temannya, Fajar yang sedang menunggu dirinya sadar.



~~~





Tobi memutuskan untuk menjalani rehabilitasi secara fisik dengan di temani Fajar. Tobi menyadari betapa berharganya hidup yang ia miliki.

"Kamu tahu Fajar, dulu saya punya banyak teman dan selalu menolong mereka. Disaat mereka kesusahan , saya selalu ada disamping mereka. Tapi dimana mereka sekarang disaat saya membutuhkan dukungan mereka? Awal saya sadar dari koma, tidak melihat satupun diantara mereka. Saya benci dengan orang yg seperti itu."







~~~









Pagi hari ini, Tobi berjalan menuju suatu tempat. Sepanjang perjalanannya, ia terus mengingat teman dan rekannya disaat sedang berjuang menjadi rapper terkenal.

Tobi memasuki area pemakaman dan mencari makam seorang kerabatnya.

30 menit berlalu , akhirnya Tobi telah sampai dimakam kerabatnya dan menatap batu nisan yang bertuliskan Eddie Wirght.





End

terinspirasi dari lagu Dr. Dre ft Eminem and Skylar Grey - I Need A Doctor