

TS
teh_dipagihari
Pelatih-Pelatih yang Juara Turnamen Besar dengan Tim Underdog

Beberapa klub pernah menjuarai turnamen mayor saat menangani klub bukan unggulan. Berikut ini merupakan deretannya. Ada tiga orang.
Jose Mourinho tak mendapatkan julukan The Special One dengan instan. Dia mengawali prestasi bagus dengan FC Porto. Pada musim 2003/2004, Do Dragao dibawa oleh Mourinho memenangi gelar juara Liga Champions.
Kemenangan Porto yang paling monumental saat itu saat menyingkirkan Manchester United di babak 16 besar. Setelah menang 2-1 di pertandingan kandang, Porto menahan The Red Devils 1-1 di Old Trafford.
Di babak final, Porto berhadapan dengan AS Monaco. Dalam pertandingan di Arena AufSchalke, Gelsenkirchen, Jerman, Porto memetik kemenangan tiga gol tanpa balas. Deco menjadi salah satu anak asuh Mourinho saat itu.
Keberhasilan bersama Porto ini yang kemudian membawa Mourinho menangani tim-tim besar. Sebelum MU saat ini, Mourinho pernah melatih Chelsea, Real Madrid, Inter Milan. Liga Jerman dan Liga Prancis menjadi dua kompetisi yang belum dijajal oleh peracik strategi asal Portugal itu.
Spoiler for Diego Simeone di Atletico Madrid:
Sebelum menjadi klub yang disegani, Atletico Madrid kesulitan menembus dominasi Barcelona dan Real Madrid. Perekrutan Simeone pada 23 Desember 2011 menjadi awalnya. Dia menggantikan Gregorio Manzano yang dinilai gagal mengangkat prestasi Los Colchoneros.
Sekitar dua tahun berselang, Simeone berhasil mengantarkan Atletico juara Liga Spanyol. Tepatnya pada musim 2013/2014. Gelar juara itu merupakan yang pertama setelah 18 tahun.
Spoiler for Claudio Ranieri di Leicester City:
Satu lagi pelatih yang juara turnamen besar dengan tim bukan unggulan berasal dari Italia. Dia Claudio Ranieri, yang sukses memenangi Premier League bersama Leicester City.
Keberhasilan Ranieri itu menjadi inspirasi banyak orang yang berjuang melawa ketidakmungkinan. Leicester nyaris degradasi semusim sebelumnya, lalu bisa juara di musim 2015/2016. Bagi Leicester, itu merupakan gelar Liga Inggris pertama sejak berdirinya klub.
Perpisahan Ranieri dengan Leicester kurang manis, karena dia dipecat di pertengahan musim berikutnya. Kini, dia kembali ke Premier League dengan menangani Fulham.
Itu tadi deretannya, Gan. Terima kasih sudah mampir.


0
1.3K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan