MANDEL NGAN / AFP
Donald Trump Jr dan istrinya, Vanessa.


WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Donald Trump Jr, dilaporkan menggunakan uang negara hampir senilai 100.000 dollar AS untuk perjalanan bisnis keluarga ke India.

Demikian laporan dari The Washington Post, Kamis (15/11/2018). Mengutip dokumen pemerintah Freedom of Information Act, tertulis Donald Trump Jr memakai uang negara senilai 97.805 dollar AS atau Rp 1,4 miliar.

Uang tersebut dikucurkan untuk membiayai perjalanan Trump Jr ke New Delhi, Mumbai, Pune, dan Kolkata pada Februari lalu.
Laporan itu juga mencatat ulasan biaya perjalanan untuk Eric Trump ke Urugay senilai 97.830 dollar AS.

Namun, The Washington Post tidak menyebutkan rincian pembiayaan itu termasuk perlindungan anggota keluarga kepresidenan di luar negeri.

Diwartakan The Hill , seorang sumber yang dekat dengan Trump Jr mengatakan, putra sulung presiden itu tidak menginginkan pengamanan ketat selama berkunjung di India.

Bagaimanapun, dia diwajibkan untuk mendapat pengawalan dari Secret Service. "Don (Trump Jr) lebih suka tidak memiliki keamanan tetapi diberitahu bahwa dia harus punya," katanya.

"Dia selalu lebih suka dikawal keamanan seminimal mungkin, tapi dia membiarkan (Secret Service) memutuskan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Secret Service atau satuan pengawal presiden AS diberi wewenang oleh hukum untuk melindungi presiden dan keluarganya.

Citizens of Responsibility and Ethics in Washington (CREW) merilis laporan pada Juli lalu, yang menunjukkan Secret Service menghabiskan 200.000 dollar AS untuk tiket pesawat, kamar hotel, dan pengeluaran lain, ketika Trump Jr dan Eric Trump pergi ke Uni Emirat Arab untuk membuka sebuah resor golf tahun lalu.

Hingga laporan ini muncul, Trump Organization dan Secret Service belum mengeluarkan komentar.

Sebelumnya, Presiden Trump mengumumkan bahwa Trump Jr dan adiknya Eric menjadi pemimpin Trump Organization, kerajaan bisnis sang presiden.

Setelah memenangkan pemilu, Trump berjanji akan mundur dari bisnis guna mencegah konflik kepentingan di kantor kepresidenan.


Sumber :
https://internasional.kompas.com/rea...isnis-ke-india

kesempatan kubu Demokrat untuk menjegal Trump di Pilpres 2020 wkwkwk !!!