- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong


TS
GeorgeSatan
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong'
PEMILIHAN 14/11/2018, 20:43 WIB | Editor: Estu Suryowati
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong'

Cebong merupakan sebutan bagi pendukung kubu petahana Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan kampret merupakan sebutan untuk pendukung Prabowo Subianto. (Issak Ramadhani/JawaPos.com)
JawaPos.com - Istilah 'cebong' dan 'kampret' saat ini mewarnai dunia perpolitikan tanah air. Cebong merupakan sebutan bagi pendukung kubu petahana Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan kampret merupakan sebutan untuk pendukung Prabowo Subianto.
Analis Media Sosial Ismail Fahmi melihat istilah 'cebong' lebih populer di media sosial dibandingkan 'kampret', dengan perbandingan 150 ribu dibanding 78 ribu. Situasi tersebut disebabkan karena berbagai hal.
Salah satunya karena para kampret lebih banyak memanggil cebong, ketimbang para cebong memanggil kampret.
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong'

Analis Media Sosial Ismail Fahmi melihat istilah 'cebong' lebih populer di media sosial, dibandingkan 'kampret' dengan perbandingan 150 ribu dibanding 78 ribu. (Issak Ramadhani/JawaPos.com)
"Kalau kampret dia akan manggil cebong, frekuensi pemanggilan cebong jauh lebih besar dibanding si cebong manggil kampret," ujar Ismail di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).
Berdasarkan data tersebut, maka Ismail menilai kampret lebih banyak menyindir cebong ketimbang sebaliknya. Di sisi lain, kata dia, keberadaan cebong dan kampret tidak bisa dipisahkan.
"Artinya, yang paling nyinyir itu si kampret karena dia sering manggil cebong, cebong, cebong. Mereka itu seperti pasangan jatuh cinta," sambungnya.
Meski begitu, lanjut Ismail, sebutan 'cebong' dan 'kampret' memiliki manfaat tersendiri. Menurutnya, sebutan tersebut justru menekan ketegangan politik di tengah publik, terutama menghindarkan dari perdebatan ideologi.
"Itu identitas menarik. Saya lihat mengurangi tensi dari ketegangan," pungkasnya.
(ce1/sat/JPC)

https://www.jawapos.com/nasional/pem...timbang-cebong
Selain Nyinyiran.... NasbungTAIK Kampret Sumbu Pendek juga Baperan dan Emosian....

PEMILIHAN 14/11/2018, 20:43 WIB | Editor: Estu Suryowati
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong'

Cebong merupakan sebutan bagi pendukung kubu petahana Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan kampret merupakan sebutan untuk pendukung Prabowo Subianto. (Issak Ramadhani/JawaPos.com)
JawaPos.com - Istilah 'cebong' dan 'kampret' saat ini mewarnai dunia perpolitikan tanah air. Cebong merupakan sebutan bagi pendukung kubu petahana Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan kampret merupakan sebutan untuk pendukung Prabowo Subianto.
Analis Media Sosial Ismail Fahmi melihat istilah 'cebong' lebih populer di media sosial dibandingkan 'kampret', dengan perbandingan 150 ribu dibanding 78 ribu. Situasi tersebut disebabkan karena berbagai hal.
Salah satunya karena para kampret lebih banyak memanggil cebong, ketimbang para cebong memanggil kampret.
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong'

Analis Media Sosial Ismail Fahmi melihat istilah 'cebong' lebih populer di media sosial, dibandingkan 'kampret' dengan perbandingan 150 ribu dibanding 78 ribu. (Issak Ramadhani/JawaPos.com)
"Kalau kampret dia akan manggil cebong, frekuensi pemanggilan cebong jauh lebih besar dibanding si cebong manggil kampret," ujar Ismail di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).
Berdasarkan data tersebut, maka Ismail menilai kampret lebih banyak menyindir cebong ketimbang sebaliknya. Di sisi lain, kata dia, keberadaan cebong dan kampret tidak bisa dipisahkan.
"Artinya, yang paling nyinyir itu si kampret karena dia sering manggil cebong, cebong, cebong. Mereka itu seperti pasangan jatuh cinta," sambungnya.
Meski begitu, lanjut Ismail, sebutan 'cebong' dan 'kampret' memiliki manfaat tersendiri. Menurutnya, sebutan tersebut justru menekan ketegangan politik di tengah publik, terutama menghindarkan dari perdebatan ideologi.
"Itu identitas menarik. Saya lihat mengurangi tensi dari ketegangan," pungkasnya.
(ce1/sat/JPC)

https://www.jawapos.com/nasional/pem...timbang-cebong
Selain Nyinyiran.... NasbungTAIK Kampret Sumbu Pendek juga Baperan dan Emosian....

Diubah oleh GeorgeSatan 15-11-2018 00:11
4
9.2K
57


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan