Jelajah Tiga Museum di Singapura

gondolgandul

13-11-2018 18:54

Quote:

Pendahuluan

Bermodal tiket promo Air Asia akhirnya ane travelling ke Singapura, sebenarnya ini travelling selama 4 hari. Tapi kali ini ane khusus bercerita pengalaman mengunjungi museum di Singapura. Kbanyakan orang indonesia kalo ke singapura ke tempat itu-itu aja. Jarang banget yang datang ke museum. Padahal museum singapura, bagusnya bukan main gan. Sebenernya di Singapura banyak sekali museum. Namun, karena keterbatasan waktu pada trip kali ini ane hanya mendatangi 3 museum.

Rabu, 17 Januari 2018

National Museum of Singapore

Spoiler for 1:

Quote:

Tiket masuk: 15 S$/orang

*jika ingin masuk ke pameran temporer, dikenakan biaya tambahan.

*Dapat diskon jika menunjukan kartu pelajar (student card). Kartu pelajar indonesia juga diterima kok

Ini merupakan museum nasionalnya Singapura. Untuk mencapai kesini, dari Untuk menuju kesana bisa menggunakan bis atau MRT. Akses paling deketnya itu halte SMU (Singapore Management University). Turun di Halte SMU kita harus nyebrang jalan. National Museum Singapore lokasinya dekat sama SMU dan Fort Canning (salah satu situs bersejarah di singapura).

Display museum tentang penjajahan Singapura oleh Jepang.

Museum nya terdiri dari dua lantai. Kalo dari luar sih keliatan kecil, tapi kalo udah masuk ke dalam luasnya minta ampun. Display museum nya juga keren banget. Disini kita bakal belajar mengenai sejarah Singapura mulai dari kerajaannya sama Jaman modern kaya sekarang. Koleksinya mulai dari hal penting sampe hal remeh temeh kaya bata penyusun landmark Singapura sampai ke Lukisan para pejabat pemerintahan Singapura.

Satu hal yang ane kagum dari museum di Singapura. Semua petugasnya rapih rapih. Bukan hanya receiptionis nya aja, tapi sampe yang ke jaga pamerannya pun pake jas kaya orang kantoran. Btw, buat yang ga ngerti bahasa inggris, di awal sebelum masuk ruang pameran biasanya disediaan semacam tranksrip yang berisikan terjemahan dari display teks pamerannya. Nanti di akhir ruang pameran kita harus balikin lagi tuh kertas transkripnya.

Hal menarik dari museum ini ialah museum mengangkat cerita-cerita yang personal. Disalah satu ruangan diceritakan mengenai pasangan yang terjebak dalam bunker hingga akhirnya mereka menikah. Selain itu ada salah satu display yang menarik perhatian ane, yaitu kita bisa mencium bagaimana bau sungai Singapura yang tercemar sebelum dilakukan pembersihan pada tahun 1977. FYI, singapura membutuhkan waktu selama 10 tahun untuk bener2 membuat sungainya bersih.

Dikarenakan waktu yang terbatas akhirnya ane tidak bisa terlalu lama untuk stay di museum ini. Sehingga akhirnya ane melanjutkan ke museum selanjutnya.

Spoiler for gambar lain:

Peranakan Museum

Spoiler for 2:

Quote:

Tiket Masuk: $13 /orang

*Nunjukin kartu pelajar, diskon jadi $9

Jadwal Buka:
Sabtu sampai Kamis, 10.00 - 19.00
Jumat, 10.00 - 21.00

Museum selanjutnya ialah Peranakan Museum, untuk sampai ke museum tinggal jalan kaki aja. Jika kita jalan dari National Museum of Singapore nanti kita bakal ngelewatin Singapore Philatelic Museum. Tapi ane memutuskan untuk tidak masuk, dan lanjut ke museum Peranakan.

Museum Peranakan sebenarnya berisikan mengenai komunitas Pernakan yang ada di Asia khususnya di Singapura. Pernakan sendiri artinya "keturunan". Ada Peranakan Chinnese, Peranakan Jawi dll. Tapi museum ini fokus pada pernakan tionghoa. Museum ini terdiri dari 3 lantai. Pada jam-jam tertentu akan guide yang memandu selama di museum. Karena lagi2 terbatasnya waktu, akhirnya ane memutuskan untuk eksplor museum ini sendirian. Di museum ini kita bisa menemukan berbagai koleksi yang terkait dengan budaya peranakan. Mulai dari makanan hingga pernikahan.

Stempel Emboss (lukisusantini.wordpress.com)

Hal yang menarik dari pameran ini ialah, pada ruangan tertentu kita bisa mendapatkan stempel emboss bergambar logo tertentu yang bisa diaplikasikan pada kertas yang tersedia di resepsionis. Sebenernya ini sih buat anak2 tapi ane tetep ikutan cobain. Nanti capnya bisa juga di cap di kertas atau buku agan2 sekalian.

Asian Civilisation Museum

Spoiler for 3:

Selanjutnya ane ke ACM dengan berjalan kaki yang ternayat cukup jauh. Kalo mau naik MRT bisa turun di stasiun Raffles Place (klo ke merlion biasanya sih ngelewatin museum ini) Museum nya cukup besar. Bangunan nya terdiri dari 4 lantai. Museum ini menyajikan koleksi benda benda kuno dari Asia. Ruangannya kebagi jadi beberapa tema seperti perdagangan, agama, keramik, pendidikan tionghoa, dll. Sayangnya waktu ane datang beberapa ruangan sedang di renovasi.

Pada waktu tertentu kita juga bisa mengikuti layanan tour guide secara gratis. Sayangnya ane gak ngikut guide ini. Impresi pertama pas masuk museum ini tuh mirip kaya Museum Nasional Indonesia

miniatur rumah toraja dan gamelan

Disini kita juga bisa melihat beberapa koleksi dari Indonesia. Hal yang menarik ialah, pada salah satu ruangan terdapat miniatur rumah toraja. Kita bisa masuk, didalamnya terdapat beberapa benda yang berhubungan dengan rumah itu dan disajikan cukup menarik.

Spoiler for gambar lain:

koleksi muatan kapal yang ditemukan di dekat pulau Belitung.

Spoiler for gambar lain:

Dan yang bikin ane bingung dan kagum bahwa ada koleksi yang ditemukan di dekat pulau Belitung, di perairan Laut Jawa. Seorang petugas mengatakan kepada ane bahwa kapal dan isinya tersebut dibeli oleh pemerintah Singapura dari Indonesia. Entah dengan prosedur seperti apa. Dari teks yang ada di display, kapal tersebut ditemukan oleh seorang nelayan di Indonesia. Setelah puas menjelajah museum, ternyata waktu sudah sore akhirnya ane kembali ke hostel.

Okee sekian catatan perjalanan ane selama satu hari menjelajahi tiga museum di Singapura, selain museum ini mungkin ente bisa juga ke museum lain yang ada. Dijamin gak ngebosenin gan! Semoga trip ini bisa menginspirasi ente semwa.