Apakah ente pernah takut membuat keputusan, takut perubahan atau takut mengambil suatu resiko?

Gimana ente menghadapi rasa takut itu? Apakah ente memutuskan untuk mengambil resiko atau memilih untuk di zona aman?

Semua orang pasti ingin merasa aman dan jauh dari bahaya. Sudah menjadi insting kita untuk mencari keamanan dan menjauhi hal yang beresiko.

Rasa takut adalah hal yang spesial, keberadaan si takut ini membuat kita selalu waspada tetapi juga bisa menjadi pembatas kita saat ingin melangkah lebih jauh. Hampir semua orang ingin di zona aman.

Lalu muncul sebuah pertanyaan, apakah lebih baik untuk keluar dari zona aman? Sulit untuk menjawab pertanyaan rumit ini.

Ada berbagai jenis orang di bumi ini, secara garis besar ada 2 jenis manusia yaitu si Realistis dan si pemimpi.

Si realistis adalah mereka yang berpikir tentang banyak hal sebelum mengambil keputusan. Mereka menimbang banyak aspek sebelum memutuskan untuk melangkah, terutama jika hal itu bersifat life-changing.

Mereka menimbang pro dan kontra dalam setiap keputusan yang mereka ambil dan secara logis mempertimbangkan rencana yang akan di jalankan.

Mereka yang realistis tidak pernah berhenti khawatir tentang hidup karena mereka menimbang semua tanggungjawab sehingga mereka cenderung untuk bermain aman.

Sekarang mari kita lihat si pemimpi. Tipe orang ini adalah kebalikan tipe realistis. Pemimpi memiliki banyak ambisi yang besar, suka mengambil resiko dan berani melawan pola pikir masyarakat umum.

Pemimpi tidak membiarkan rasa takut menggerogoti mimpi mereka, mungkin mereka sering gagal tapi tidak akan menyerah.

Jadi, tipe yang manakah ente? Realistis atau pemimpi memiliki tantangan masing-masing.

Pada akhirnya keseimbangan adalah yang terbaik, hampir segala sesuatu itu relatif. Menjadi realistis belum tentu lebih baik daripada menjadi pemimpi ataupun sebaliknya.

Keluar dari zona nyaman bukanlah sesuatu yang buruk, tapi bukan juga sesuatu yang mudah. Kita hanya akan tahu potensi terbaik kita, ketika keluar dari zona nyaman.