- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Oriental Exotic (Asian food)
Kiat sederhana tangkal radikal bebas


TS
Rizal196
Kiat sederhana tangkal radikal bebas
Kiat Sederhana Tangkal Bebas
Dalam dua dasawarsa terakhir, pemahaman mengenai mekanisme gangguan kesehatan berkembang, terutama yang berhubungan dengan penyakit degeneratif. Maka pemahaman seputar radikal bebas dan antioksidan pun berkembang luas. Proses metabolisme tubuh selalu diiringi pembentukan radikal bebas, yakni molekul-molekul yang sangat reaktif. Molekul-molekul tersebut memasuki sel-sel dan meloncat-loncat didalamnya. Mencari lalu mencari satu elektron dari melekul lainnya untuk dijadikan pasangan, pembentukan radikal bebas dalam tubuh pada hakikatnya adalah suatu kejadian normal, bahkan terbentuk secara kontinyu karena dibutuhkan untuk proses tertentu, diantaranya oksidasi lipida.
Tanpa produksi radikal bebas, kehidupan tidaklah mungkin terjadi, radikal bebas berperan penting pada ketahanan terhadap jasad renik, dalam hati dibentuk radikal bebas secara enzimatis dengan maksud memanfaatkan toksitasnya untuk merombak obat-obatan dan zat-zat asing yang beracun. Namun pembentukan radikal bebas yang berlebihan malah menjadi bumerang bagi sel tubuh, karena sifatnya yang aktif mencari satu elektron untuk dijadikan satu pasangan, didalam pencarian, membran sel dijebol dan inti sel dicederai. Aksi ini dapat mempercepat proses penuaan jaringan, cacat DNA serta pembentukan sel-sel tumor. Radikal bebas juga dituding dalam proses pengendapan kolestrol LDL, pada dinding pembuluh darah. Tubuh memerlukan bela bantuan untuk untuk mengendalikan jumlah radikal bebas yang melampui kebutuhan itu, yaitu antidioksida mudah dioksidasi sehingga radikal bebas tak lagi aktif mencari pasangan elektron.
Unsur antioksidan yang terpenting adalah berasal dari vitamin C, E, dan A serta enzim alamiah, demi memnuhi tuntutan itu berbagai upaya dilakukan misalnya lebih banyak buah dan sayur yang kaya akan vitamin dan meniral tertentu. Adapula yang cara lebih praktis yaitu mengonsumsi suplemen baik yang bebahan dasar alami maupun sintesis. Belum banyak yang memahami benar seberapa banyak kebutuhaan tubuh kita akan vitamin A,C dan E yang dikelompokkan sebagai antioksidan. Sebagai contoh masih terdapat perbedaan pendapat tentang dosis vitamin C yang perlu dikonsumsi setiap hari. Sebagian pakar merekomendasikan cukup 60-70mg, dengan alasan cukup untuk kebutuhan setiap hari. Jika mengonsumsi lebih akan terbuang oleh urin, sedangkan yang lain menganjurkan 500-1000mg agar vitamin c bukan sekedar memenuhi kebutuhan tubuh untuk simulasi proses metabolisme tetapi benar-benar agar berfungsi sebagai antioksidan. Beberapa pakar nutrisi berpendapat, bahwa kecukupan antioksidan dapat diperoleh dengan cara menjaga pola makan bergizi seimbang, namun pada kenyataannya tidak banyak yang dapat melakukan setiap hari. Sebagai contoh bagi kalangan berpendapat kelas menengah atas dan bawah buah-buahan yang dijual pada umumnya relatif mahal sehingga kebutuhan akan vitamin yang tergolong anti oksidan menjadi berkurang.
Dalam dua dasawarsa terakhir, pemahaman mengenai mekanisme gangguan kesehatan berkembang, terutama yang berhubungan dengan penyakit degeneratif. Maka pemahaman seputar radikal bebas dan antioksidan pun berkembang luas. Proses metabolisme tubuh selalu diiringi pembentukan radikal bebas, yakni molekul-molekul yang sangat reaktif. Molekul-molekul tersebut memasuki sel-sel dan meloncat-loncat didalamnya. Mencari lalu mencari satu elektron dari melekul lainnya untuk dijadikan pasangan, pembentukan radikal bebas dalam tubuh pada hakikatnya adalah suatu kejadian normal, bahkan terbentuk secara kontinyu karena dibutuhkan untuk proses tertentu, diantaranya oksidasi lipida.
Tanpa produksi radikal bebas, kehidupan tidaklah mungkin terjadi, radikal bebas berperan penting pada ketahanan terhadap jasad renik, dalam hati dibentuk radikal bebas secara enzimatis dengan maksud memanfaatkan toksitasnya untuk merombak obat-obatan dan zat-zat asing yang beracun. Namun pembentukan radikal bebas yang berlebihan malah menjadi bumerang bagi sel tubuh, karena sifatnya yang aktif mencari satu elektron untuk dijadikan satu pasangan, didalam pencarian, membran sel dijebol dan inti sel dicederai. Aksi ini dapat mempercepat proses penuaan jaringan, cacat DNA serta pembentukan sel-sel tumor. Radikal bebas juga dituding dalam proses pengendapan kolestrol LDL, pada dinding pembuluh darah. Tubuh memerlukan bela bantuan untuk untuk mengendalikan jumlah radikal bebas yang melampui kebutuhan itu, yaitu antidioksida mudah dioksidasi sehingga radikal bebas tak lagi aktif mencari pasangan elektron.
Unsur antioksidan yang terpenting adalah berasal dari vitamin C, E, dan A serta enzim alamiah, demi memnuhi tuntutan itu berbagai upaya dilakukan misalnya lebih banyak buah dan sayur yang kaya akan vitamin dan meniral tertentu. Adapula yang cara lebih praktis yaitu mengonsumsi suplemen baik yang bebahan dasar alami maupun sintesis. Belum banyak yang memahami benar seberapa banyak kebutuhaan tubuh kita akan vitamin A,C dan E yang dikelompokkan sebagai antioksidan. Sebagai contoh masih terdapat perbedaan pendapat tentang dosis vitamin C yang perlu dikonsumsi setiap hari. Sebagian pakar merekomendasikan cukup 60-70mg, dengan alasan cukup untuk kebutuhan setiap hari. Jika mengonsumsi lebih akan terbuang oleh urin, sedangkan yang lain menganjurkan 500-1000mg agar vitamin c bukan sekedar memenuhi kebutuhan tubuh untuk simulasi proses metabolisme tetapi benar-benar agar berfungsi sebagai antioksidan. Beberapa pakar nutrisi berpendapat, bahwa kecukupan antioksidan dapat diperoleh dengan cara menjaga pola makan bergizi seimbang, namun pada kenyataannya tidak banyak yang dapat melakukan setiap hari. Sebagai contoh bagi kalangan berpendapat kelas menengah atas dan bawah buah-buahan yang dijual pada umumnya relatif mahal sehingga kebutuhan akan vitamin yang tergolong anti oksidan menjadi berkurang.
0
304
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan