jogan46Avatar border
TS
jogan46
Genderuwo Seberang Langit
Mbah Embrong lagi asyik ngelinting rokok kawungnya di sore yang cukup cerah, di teras rumahnya. Saat itulah, tiba-tiba Samiun nongolin mukanya

"Wealah dalah, Miun. Lo bikin gue kaget aja. Surprise Lo gak asyik. Bukannya ngasih kado, eh ini ngasih muka jelek Lo."

"Ye Mbah main fisik nih. Gak boleh, Mbah. Tar aye laporin atau bikin demo loh."

"Ini dia nih, anak muda gak beradab. Bukan ngaku kesalahan udah lupa ucap salam kalo mau bertamu. Eh, ini malah songong banget mau ancam-ancam."

"Iya, deh. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum. Pertama saya mau ucapakan terima kasih atas waktu yang diberikan dan rasa hormat saya atas undangannya. Sebelum saya menyampaikan sambutan, sebaiknya kita mengucapakan...."

"Stop, gak pake peluit. Lo pikir Lo pejabat apa, pake acara sambutan segala."

"Ya, Mbah. Namanya juga latihan. Kan aye mau migrasi ke negeri seberang langit. Mau jadi caleg. Mumpung menjelang pemilu Mbah." Tangan Samiun mengambil rokok.

"Wow, kete Lo punya ambisi."

"Kok, kete Mbah? Kete kan..."

"Udah, gak penting! Memangnya Lo mau migrasi ke sono dan jadi caleg itu udah Lo pikirin?"

"Udah, Mbah. Aye kan mau ke sono karena ada partai yang butuh caleg potensial. Dan kebetulan aye itu punya banyak yang bisa ditawarkan."

"Apa aja tuh?"

"Lihat sikon aja, Mbah. Kalo aye lihat ada ketimpangan di bidang ini. Ya, aye tinggal janji bakal benahi jadi baik."

"Janji doang? Solusinya apa? Program apa yang Lo mau tawarin?"

"Ye Mbah gimana sih? Yang penting mah janji aja dulu. Begitu kepilih, memangnya harus dikerjain gitu. Gak lah. Tinggal tunjuk aja tim ahli kan beres. Kayak di negeri kita ini Mbah."

"Nah, ini yang bakal bikin rusak sebuah negeri. Janji doang tanpa realisasi. Pantas negeri seberang langit itu susah buat maju. Kalo calon pemimpinnya sekedar janji aja."

"Memangnya negeri kita ini lebih baik dari negeri seberang langit, Mbah?"

"Setidaknya beberapa tahun terakhir ini jauh lebih baik. Pemerataan terjadi hampir di semua negeri. Ada banyak lagi yang gak perlu disebutin. Lo kan juga warga negeri ini. Lo bisa lihat, Lo bisa denger. Jangan buta dan budek.

Suatu negeri itu bakal kuat kalo semua elemen yang ada saling dukung. Baik pendukung pemerintah maupun oposisi. Sebaik-baiknya oposisi itu memberikan program pembanding jika tak setuju sama ide pemerintah. Terus rundingkan dan carilah kesepakatan. Bukan sekedar walk out tanpa solusi."

"Iya, Mbah." Sekali lagi tangan Samiun mengambil rokok.

"Lo masih mau ke sono."

"Iya, dong."

"Tapi Lo jangan sampe jadi genderuwo yak!"

"Kok, genderuwo?"

"Di sono kan lagi heboh masalah genderuwo."

"Memangnya itu masalah Mbah?"

"Iya. Genderuwo itu kan jin jantan kualitas rendah. Yang punya libido seksual tinggi. Korbannya itu wanita yang ditipu seakan-akan genderuwo itu pasangannya. Sebelum korban sadar, dia sudah pergi jauh.

Karena itu, kalo Lo beneran mau jadi calon pemimpin di sono, jangan Lo pake cara genderuwo itu. Lo pura-pura menjadi teman, penolong yang baik. Terus sebelum korban sadar dah Lo tipu, Lo udah kaya raya dan lupa sama mereka. Ah, memang genderuwo dari kalangan manusia itu libido ambisi berkuasa nya tinggi."

"Iya, Mbah. Aye sebenarnya gak paham banget sama yang Mbah omongin. Berhubung udah mau adzan, aye pamit pulang. Apa yang aye dapat ini, aye bakal renungin."

"Sejujurnya, gue juga gak paham sama yang gue omongin barusan. Bukan Lo aja yang butuh ngerenung. Gue juga. Kan sebagian dari iman itu adalah tanda-tanda untuk berpikir. Tapi Lo...."

"Apa Mbah?"

"Lo kudu Inget. Nurani itu sahabat kebaikan. Akal itu teman keuntungan. Pikiran itu kawan impian. Udah sono pulang! Udah adzan!"

Agan-agan, maaf ya kalo ga bikin agan-agan senang sama thread ini. Baru belajar nih.
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
560
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan