Sportgansis

Kehadiran paralimpiade, para games, atau kompetisi lainnya, di mana atlet atau partisipannya menyandang disabilitas, membuktikan: semua manusia, dalam batasan apa pun, bisa melakukan aktivitas olahraga, dan mendapat keuntungan tersendiri dari olahraga tersebut.

Berdiri dengan mindset itu di kepala, 'Skateistan', mengajarkan anak-anak untuk mencerdaskan diri, memupuk percaya diri, bersosialisasi, lewat skateboarding, terlepas dari kekurangan yang dimiliki anak-anak ini.


Pro skater Jamie Thomas dengan anak-anak Afghanistan


Skateistan adalah nama sebuah NGO, yang punya tujuan untuk memberdayakan anak-anak yang datang dari keluarga tak mampu, membantu mereka yang tidak punya akses pendidikan dan hiburan untuk mendapatkannya, lewat skateboarding.

Making kids stay as kids..


Skateistan lagi di Kamboja


Sementara ini, Skateistan, sudah memiliki komunitas di Afghanistan, Kamboja dan Afrika Selatan. Kawasan di mana juga udah dipahami internasional, sebagai daerah dengan taraf kelayakan hidup yang kecil.

Skateistan ingin mengubah itu, dengan skateboarding, dibantu juga pastinya oleh para filantropi, dari siapa pun, termasuk atlet profesional skating.


Tony Hawk, skater udah harus tau


Dokumenter tentang Skateistan dan apa yang sudah tercapai di tiga negara:



Kalo gak merinding, ane gak tau lagi apa yang bisa menyentuh gansis

Skateistan gak hanya sekedar skateboarding dan bermain, mereka juga punya kelas edukasi untuk anak-anak ini. Pengenalan anak-anak ini terhadap skateboard, baru jadi fase pertama. Programnya punya tujuan yang sangat mulia.

1. Outreach
Mengenalkan skateboarding ke penduduk lokal, khususnya anak-anak. Menjadi fase kontak pertama dengan komunitas. Dan di fase ini, Skateistan juga membangun kerja sama dengan agensi perlindungan anak. Dari fase ini, akan ketahuan seberapa banyak anak-anak yang mau lanjutin programnya, karena mereka akan register menjadi 'citizen of Skateistan'.



2. Skate, Create
Program 2 jam yang meliputi, sejam di skatepark dan sejam di ruang kelas. Edukasi yang diberikan bukan edukasi formal seperti sekolah-sekolah kebanyakan, tapi lebih ke pengetahuan umum yang memang anak-anak ini perlukan, seperti hak mereka, pembelajaran budaya, nutrisi, lingkungan, dll. Di sini mereka bisa lebih kreatif dan mengembangkan kepercayaan diri, karena pengetahuan yang baru mereka dapat.
Di skatepark, sudah pasti mereka bebas berekspresi, dan mengembangkan diri.



3. Back-to-School
Ini baru program pendidikan formal. Di Afghanistan, ini seperti kelas di sekolah pada umumnya. Tujuan program ini, ketika selesai, siswa akan dibantu untuk mendaftar ke sekolah setelah mendapat bekal dari Skateistan, di mana mungkin sebelumnya si anak sulit mendapat akses sekolah. Di Kamboja dan Afsel, program ini lebih kepada bantuan pekerjaan rumah setelah jam sekolah, juga mendukung dalam perencanaan pendidikan dan karir.



4. Youth Leadership
Ketika yang tua gagal, saatnya yang muda membereskan masalah yang generasi sebelumnya tinggalkan.

Sucks! Itulah hidup.

Mereka yang termotivasi bisa bergabung dengan program ini, membantu para edukator di kelas, menjadi mentor untuk yang lebih muda, mengembangkan skill dan mengadakan event lokal. Program kepemimpinan ini memang ditujukan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dengan komunitas mereka. Menyadarkan mereka akan kondisi lingkungan mereka, dan mencari tahu apa yang dilakukan untuk memperbaiki kondisinya.



Sport memiliki beberapa arti yang tidak hanya bisa diterjemahkan ke satu kata bahasa Indonesia. Bukan cuma olahraga, ada pengertian sport lain yang cuma bisa dimengerti dengan mengucapkan.. "Yeah, that is sport!"

Apa kontribusimu?