Assalamualaikum gansis yang sehat selalu:]

4 PEMAIN LEGENDA YANG PERNAH BERLABUH DI BRESCIA [MAMPIR MAIN]



Di thread kali ini, ane akan membahas segelintir pemain terkenal yang pernah nyasar atau bermain untuk klub Brescia, yang sekarang bermain di Serie B. Brescia itu klub apa kota? Terus seperti apa klub itu sehingga banyak pemain terkenal yang mampir. Langsung aja gan



Pertama, kita harus berkenalan dengan klub Brescia Calcio ini





Setelah berkenalan dan tau, Berikut mereka-mereka yang pernah [nyasar] bermain di klub lombardia ini:

1. Roberto Baggio, Akhir Karier Sang Kaki Malaikat



Roberto Baggio datang ke Brescia pada umur 33 tahun dengan status bebas transfer dari Inter. Ia datang pada tahun 2000 tepat setelah Inter memutuskan tidak memperpanjang kontraknya. Di Brescia, bersama pelatih kawakan, Carlo Mazzone, ia sukses membawa Brescia finis di peringkat ketujuh, peringkat terbaik Brescia sejak tahun 1946. Selama membela Brescia, ia bermain sebanyak 101 kali dengan mencetak 46 gol.



Di Brescia-lah, akhir dari segala cerita manis. Ia bermain di Brescia sampai pensiun tepatnya pada tahun 2004. Di Brescia, ia menutup kariernya dengan manis. Brescia memensiunkan nomor punggung 10 milik Baggio.

2. Andrea Pirlo, Pergi dan Sempat Kembali [Mampir] di Klub Kecilnya



Pirlo memang terlahir di Flero, yang merupakan bagian dari Provinsi Brescia. Ia memulai karirnya di Brescia, kemudian pindah ke Voluntas dan kembali ke Brescia pada tahun 1994 sebagai pelapis pemain di tim utama Brescia. Pada 21 Mei tahun 1995, ia dipromosikan ke tim utama dan memulai debut pada usia 16, serta menjadi pemain termuda Brescia yang melakukan debut di Serie A. Tahun-tahun selanjutnya ia kembali bermain untuk tim junior Brescia hingga tahun 1996. Pada musim 1996-97, ia membantu Brescia promosi ke Serie A dan mencetak gol pertamanya pada musim 1997-1998.



Lanjut kata, pada paruh kedua musim 2000-01, ia kembali ke Brescia sebagai pemain pinjaman dari Inter. Ia pun bertemu idola masa kecilnya, Roberto Baggio. Sebagai gelandang, ia ditempatkan oleh pelatih Brescia saat itu, Carlo Mazzone, sebagai deep lying playmaker sedangkan, Baggio sebagai offensive playmaker. Pada akhir musim, ia memutuskan untuk pindah ke Milan.

3. Gheorghe Hagi, Sang Maradona Charpatians



Pada tahun 1992, Hagi memutuskan hijrah ke Brescia setelah menghabiskan 2 musim bersama Madrid. Di Brescia ia membangun kembali karirnya. Setelah musim pertamanya, ia bersama Brescia terelegasi ke Serie B setelah kalah di play-off degradasi melawan Udinese dengan skor 1-3. Di musim pertamanya hanya mencetak 5 gol.



Pada musim kedua ia membuktikan magisnya seorang Gheorghe Hagi. Ia tidak ingin menjadi pengecut setelah Brescia terdegradasi. Ia ingin berjuang sebagai seorang pemenang. Bersama Mircea Lucescu, ia terus membawa klub lombardia ini ke jalur kemenangan. Ia pun mencetak 10 gol di musim keduanya. Total ia membukukan 61 gaps serta mencetak 15 gol untuk Brescia. Tepat pada akhir musim pada tahun 1994, ia pun berhasil membawa Brescia kembali promosi ke Serie A dan dipanggil oleh Timnas Rumania untuk bermain di Piala Dunia 1994 AS.



Setelah, menghabiskan 2 musim di Brescia dengan penuh tantangan dan berhasil membawa Rumania ke perempat final Piala Dunia 1994, Johan Cruyff mendatangkannya ke Barcelona dengan harga 2 juta Euro.

4. Josep “Pep” Guardiola I Sala, Salah Peruntungan di Italia




Throwback 2001. Seiring dengan bertambahnya usia, Guardiola yang menjadi andalan Barcelona memutuskan untuk hengkang ke Brescia daripada menerima tawaran Liverpool yang pada saat itu diarsiteki oleh Gerard Houllier. Kepergiannya pun menjadi berkah bagi seorang Xavi. Di Brescia, ia menggantikan peran Pirlo yang sudah hijrah ke Milan sebagai deep lying playmaker. Di Brescia, ia membukukan 11 caps dan mencetak 2 gol pada jilid I (musim 2001-2002) dan 13 caps serta mencetak 1 gol pada jilid II (tahun 2003).



Dalam kurun musim 2002-03, ia sempat ditransfer ke Roma dan hanya membukukan 4 caps. Pencapaian ini merupakan caps terendahnya dalam karirnya sebagai pemain sepakbola professional. Kariernya di Italia sangatlah tidak sukses. Ia dinyatakan positif dopping oleh CONI karena terbukti menggunakan nadrolone. Dia pun terkena sanksi yang sangat mengancam karirnya. Akhirnya pada tahun 2007, tuduhan serta kasus nya bias dicopot. Pep sangat terpukul dengan kasus itu karena ia merasa tidak pernah memakainya. CONI pun sempat membuka kasus ini pada tahun 2009 dan akhirnya tanggal 29 September 2009, ia dinyatakan bersih dan tidak menggunakan dopping oleh pengadilan.





Sumber : Mbah wiki, mbah gugel, my book