Aku mahasiswi semester akhir yang terperangkap dalam jurang tugas akhir. Dimana setiap kehidupan perkuliahan akan berujung pada kesiapan kita menyelesaikan momok 4 sks ini. Aku sudah berkeliling dosen pembimbing mencari pencerahan, tapi di setiap sudut kesempatan rasanya buntu. Berulang kali ganti judul dan topik. Menjelajah situs pencarian dengan berbagai macam kata kunci. Dan masih berkutat pada masalah dan solusi yang belum ditemukan. Di fase kehidupan ini aku kacau, kesana kesini lari dari tugas demi tugas yang terbengkalai. Hadir sebentuk semangat dan pengharapan yang mudah hilang. Sehari ada esoknya tak berbentuk lagi, malah semakin menghadirkan kecaman. Tidak sampai disitu, berupa rupa pikiran lainnya lalu lalang mengisi rongga otak. Berebut tempat untuk dipikirkan. Aku malah fokus mencari tempat dimana pecundang bisa menangis tanpa malu. Meraung raung tanpa dosa. Menjerit tanpa ampun. Tapi kekalutan ini malah semakin mencuri naluri.