Kaskus

News

indonesiaupdateAvatar border
TS
indonesiaupdate
Sentra IKM Tanggulangin Riwayatmu Kini
[img][/img]



JPP, JAKARTA - TanggulanginSebut saja nama Tanggulangin, Sidoarjo, maka yang terbayang adalah aneka produksi kerajinan. Mulai dari alas kaki, tas, barang jadi kulit dan aneka produk kerajinan industri kecil yang lain. Ya, di kalangan masyarakat industri, daerah di Jawa Timur itu dikenal sebagai sentra Industri Kecil Menengah (IKM).

Nama IKM Tanggulangin sempat meredup seiring dengan mencuatnya lumpur Sidoarjo. Karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menaruh perhatian secara khusus. Kemenperin berharap, kontribusi positif yang ditunjukkan sentra IKM Tanggulangin, dan juga sentra IKM lain di Indonesia terus dikembangkan agar lebih berdaya saing global. 

“Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri  kulit, alas kaki dan barang jadi kulit. Saat ini, Indonesia berada pada posisi ke-6 dunia sebagai eksportir produk kulit, alas kaki dan barang jadi kulit,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih, dalam keterangan tertulis  di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk kulit, alas kaki dan barang jadi kulit dari Indonesia mencapai USD4,16 miliar pada Januari-September 2018, meningkat 6,28 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Beberapa negara tujuan ekspor utamanya antara lain ke Amerika Serikat, Belgia, Jepang dan China. “Salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia adalah kreativitas para pengrajin sehingga produk kita cukup kompetitif di pasar domestik dan internasional,” ujar Gati.

Jumlah unit usaha IKM di dalam negeri terus mengalami peningkatan setiap tahun. Misalnya, pada tahun 2013, sebanyak 3,43 juta IKM, naik menjadi 3,52 juta IKM pada tahun 2014. Kemudian, mampu mencapai 3,68 juta IKM di tahun 2015, dan bertambah lagi hingga 4,41 juta tahun 2016. Pada triwulan II tahun 2017, jumlah IKM berada di angka 4,59 juta unit usaha.

Untuk mempertahankan kinerja tersebut, Kemenperin terus berupaya menjalankan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di sektor industri. Di samping itu, Kemenperin juga melakukan revitalisasi sentra IKM. Salah satunya adalah sentra IKM Tanggulangin di Sidoarjo, Jawa Timur. Program strategis di IKM Tanggulangin ini telah dijalankan sejak tahun 2017. “Upaya ini dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi dengan stakeholders terkait,” jelas Gati.

Tujuan dari kegiatan revitalisasi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja ekosistem bisnis di sentra IKM tas dan koper Tanggulangin yang sempat mengalami penurunan sejak terjadinya bencana lumpur beberapa waktu lalu. Program revitalisasi ini diyakini dapat memberikan daya tarik bagi para wisatawan yang mengunjungi sentra IKM Tanggulangin, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbelanja dan berekreasi.

Revitalisasi sentra IKM Tanggulangin meliputi sektor industri tas, koper dan keunggulan produk lokal lainnya melalui strategi transformasi fisik, ekonomi, dan kultural. Upaya itu dalam jangka panjang untuk menjadikan sentra IKM Tanggulangin sebagai Kawasan Wisata Terpadu berkonsep 3 in 1, yaitu wisata belanja, budaya dan kuliner, serta edukasi industri. “Program ini dilakukan dengan bersinergi dan berkolaborasi bersama berbagai stakeholder terkait di Kabupaten Sidoarjo serta menyusun Roadmap Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin,” jelasnya.

Kegiatan Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin bertujuan untuk meningkatkan kinerja ekosistem bisnis  di sentra tas dan koper Tanggulangin yang mengalami penurunan sejak terjadinya lumpur lapindo. Dalam hal ini Ditjen IKM memiliki  3 isu utama yang menjadi fokus Program Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin, yaitu: Revitalisasi Kelembagaan Koperasi INTAKO, Revitalisasi Fisik Sentra Tanggulangin serta membuat Kawasan Wisata Terpadu Tanggulangin (3in1).

Ketiga isu tersebut secara simultan dan kolaboratif dilakukan oleh seluruh stakeholder yaitu Kementerian Perindustrian, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoardjo.

Revitalisasi fisik yang dilakukan berupa pengembangan sembilan identitas lokal di kawasan tersebut, di antaranya pintu gerbang utama, area pejalan kaki, desain kursi taman, tugu tas, storyboard, dan mural wisata edukasi. Selain itu, taman budaya dan kuliner, workshop wisata edukasi industri, serta moda transportasi kawasan wisata.

Selanjutnya, dilaksanakan pula program peningkatan kemampuan bisnis dan manajerial para IKM di Tanggulangin dengan menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi 60 orang pelaku usaha tas dan sepatu yang dilaksanakan pada 6-10 November 2018 di Balai Pengembangan Industri persepatuan Indonesia (BPIPI), Sidoarjo. “Para instruktur dalam pelatihan itu merupakan pakar marketing dan branding dari universitas ternama dan praktisi bisnis muda di bidang sepatu dan tas yang telah berhasil mengembangkan usahanya,” lanjut Gati. Kemudian, dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Kemenperin juga menjalankan program rebranding.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, sebagaimana dilansir kemenperin.go.id, menyatakan optimistis program revitalisasi dapat meningkatkan kinerja bisnis IKM Tanggulangin serta jumlah kunjungan wisatawan ke sana. Pihaknya mencatat, kunjungan wisatawan dalam negeri pada 2014 sebanyak 104.053 orang, meningkat sampai 135 persen menjadi 244.974 orang pada 2016. “Saat ini, kunjungan wisatawan ke sentra IKM Tanggulangin sudah mulai mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan membantu merevitalisasi sentra IKM Tanggulangin agar bisa memperluas pasar ekspor. Rektor ITS Joni Hermana mengatakan, saat ini yang perlu didorong bagi industri kreatif di wilayah Tanggulangin adalah penggunaan teknologi digital. “Selama ini perdagangan produk kreatif Tanggulangin masih dilakukan secara konvensional. Namun, sekarang pasar sudah berubah menjadi digitalisasi yakni transaksi penjualan secara online,” tutunrya

Joni menyampaikan, produk-produk unggulan IKM Tanggulangin seperti tas kulit sudah merambah pasar ekspor sampai ke Amerika Serikat, tetapi barang yang dikirim belum memiliki merek sendiri. “Untuk itu, ITS juga akan membantu pemilihan merek dalam hal industri-industri kreatif agar karya warga Tanggulangin bisa semakin dikenal,” imbuhnya. (ind)


Sumber : https://jpp.go.id/46-umkm/327185-sen...riwayatmu-kini

---

Kumpulan Berita Terkait UKM :

- Sentra IKM Tanggulangin Riwayatmu Kini Pelesir ke Paris, Industri Makanan dan Minuman Nasional Genjot Ekspor

- Sentra IKM Tanggulangin Riwayatmu Kini Dalam 2 Tahun, Pedet Hasil Program Inseminasi Buatan Catat Nilai Tambah Rp 17 Triliun

- Sentra IKM Tanggulangin Riwayatmu Kini 40 Ahli Sepakat Dukung Upaya Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan

0
156
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan