- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Travellers
Keren, Wisata Berbasis Lahan Pertanian Mulai Dikembangkan di Kulon Progo


TS
fajariz30
Keren, Wisata Berbasis Lahan Pertanian Mulai Dikembangkan di Kulon Progo
Finroll.com – Masyarakat Desa Gejahan, di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, saat ini tengah mengembangkan wisata berbasis lahan pertanian bernama Bulak Widoro. Pengembangan kawasan wisata pertanian ini ditujukan untuk meningkatkan perekomian petani lokal.
“Jadi ini awalnya untuk pertanian, tapi tingginya minat masyarakat datang kesini akhirnya digunakan untuk wisata juga,” ujar salah seorang warga dan penggagas wisata Bulak Widoro, Riptanto Edy di Gunung Kidul, yang dilansir dari Antara, Sabtu (3/11).
Ia menambahkan, untuk mempercantik keindahan di Bulak Widoro, warga pun membangun beberapa rumah kayu dan jembatan bambu yang ada di petak sawah. Kombinasi antara lingkungan asri, hamparan sawah, dan rasa tradisional yang ditampilkan lewat rumah bambu menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung.
Baca Lainnya: Indonesia Masuk 10 Destinasi Terbaik, Lonely Planet : Pergilah ke Indonesia Sekarang!
Hal ini terbukti efektif, Edy mengaku saat ini lokasi tersebut makin ramai dikunjungi wisatawan yang berasal dari luar kota. Mereka rela datang jauh-jauh untuk berekreasi sekaligus belajar mengenai sistem pertanian di sawah.
“Wisatawan yang datang juga ada dari anak sekolah. Mereka ingin berwisata sekaligus belajar. Harapan kita semoga banyak pengunjung yang datang sehingga ekonomi rakyat meningkat,” harapnya.
Konsep wisata pertanian terpadu
Salah seorang penyuluh pertanian Desa Gejahan, Heru Prasetyo mengatakan, konsep yang ditawarkan kawasan pertanian Bulak Widoro merupakan penggabungan antara tanaman padi dan bunga.
“Disini tanaman bunganya bisa menarik capung dan tawon untuk datang, nah mereka juga bisa sekaligus memangsa hama yang ada di lahan pertaniannya,” jelasnya. Tidak hanya itu, sinergi antara generasi muda yang membangun lahan bunga oleh pemuda, dan lahan sawah oleh petani diharapkan bisa menarik pemuda untuk ikut bertani.
Baca Lainnya: Wisata Kereta Gantung di Pantai Timang yang Siap Uji Adrenalin
Hal serupa juga disebutkan oleh Camat Ponjong, Eko Sudarto. Ia sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh generasi muda untuk menggabungkan antara lahan pertanian dan wisata edukasi.
Sumber : Finroll
“Jadi ini awalnya untuk pertanian, tapi tingginya minat masyarakat datang kesini akhirnya digunakan untuk wisata juga,” ujar salah seorang warga dan penggagas wisata Bulak Widoro, Riptanto Edy di Gunung Kidul, yang dilansir dari Antara, Sabtu (3/11).
Ia menambahkan, untuk mempercantik keindahan di Bulak Widoro, warga pun membangun beberapa rumah kayu dan jembatan bambu yang ada di petak sawah. Kombinasi antara lingkungan asri, hamparan sawah, dan rasa tradisional yang ditampilkan lewat rumah bambu menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung.
Baca Lainnya: Indonesia Masuk 10 Destinasi Terbaik, Lonely Planet : Pergilah ke Indonesia Sekarang!
Hal ini terbukti efektif, Edy mengaku saat ini lokasi tersebut makin ramai dikunjungi wisatawan yang berasal dari luar kota. Mereka rela datang jauh-jauh untuk berekreasi sekaligus belajar mengenai sistem pertanian di sawah.
“Wisatawan yang datang juga ada dari anak sekolah. Mereka ingin berwisata sekaligus belajar. Harapan kita semoga banyak pengunjung yang datang sehingga ekonomi rakyat meningkat,” harapnya.
Konsep wisata pertanian terpadu
Salah seorang penyuluh pertanian Desa Gejahan, Heru Prasetyo mengatakan, konsep yang ditawarkan kawasan pertanian Bulak Widoro merupakan penggabungan antara tanaman padi dan bunga.
“Disini tanaman bunganya bisa menarik capung dan tawon untuk datang, nah mereka juga bisa sekaligus memangsa hama yang ada di lahan pertaniannya,” jelasnya. Tidak hanya itu, sinergi antara generasi muda yang membangun lahan bunga oleh pemuda, dan lahan sawah oleh petani diharapkan bisa menarik pemuda untuk ikut bertani.
Baca Lainnya: Wisata Kereta Gantung di Pantai Timang yang Siap Uji Adrenalin
Hal serupa juga disebutkan oleh Camat Ponjong, Eko Sudarto. Ia sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh generasi muda untuk menggabungkan antara lahan pertanian dan wisata edukasi.
Sumber : Finroll
0
336
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan