Jakarta,Realitarakyat.com. – Darmansyah selaku jurnalis ibu kota sangat menyesalkan dugaan persekusi terhadap wartawan Detikcom saat peliputan demo bela bendera berlafazkan tauhid di kawasan Monas, Jakarta, pada Jumat (2/11/2018) lalu.

Tindakan tidak terpuji itu dapat dikategorikan penghinaan profesi terhadap wartawan. Apalagi, terjadi saat seorang wartawan melaksanakan tugas kejurnalistikan.

“Padahal, setiap penugasan wartawan beracuan pada UU No. 40/1999 tentang Pers,” demikian Darmansyah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/11/2018).

Artinya kata diaa, tidak seharusnya pihak-pihak tertentu melecehkan profesi wartawan dengan mengintervensi setiap pergerakannya di lapangan. Mengingat, wartawan memiliki independensi dalam setiap penugasan.

“Saya juga menyesalkan pihak Dewan Pers dan organisasi wartawan lainnya yang apatis terkait dugaan persekusi ini,” ujarnya.

Mengapa? Pasalnya, kasus serupa terkait persekusi wartawan semakin sering terjadi. Sehingga, jika hal ini dibiarkan begitu saja, akan menjadi preseden buruk terhadap dunia jurnalistik.

Akibatnya, wartawan akan rentan diintervensi, bahkan dipersekusi setiap melaksanakan tugas kejurnalistikan.

“Bukan tidak mungkin, saya atau rekan wartawan lainnya malah jadi korban persekusi serupa pada kesempatan berikutnya,” tambah Darmansyah.

Jika Dewan Pers tidak lagi mampu menjamin perlindungan terhadap wartawan, maka kemana lagi wartawan harus berlindung? “Jadi, Dewan Pers harus bertindak atas persekusi oleh pendemo kalimat tauhid itu,” pungkasnya.

Jadi Gini




http://www.realitarakyat.com/2018/11...kusi-wartawan/