Kaskus

News

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Fakta Finansial Pensiunan di Indonesia
Senin, 05/11/2018 10:19 WIB
Fakta Finansial Pensiunan
di Indonesia

Fakta Finansial Pensiunan di Indonesia

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -
Home Kabar Finansial
Perencanaan Keuangan
Senin, 05/11/2018 10:19 WIB
Fakta Finansial Pensiunan
di Indonesia
Perencanaan pensiun adalah
proses penentuan pendapatan
saat pensiun dan hal-hal yang
harus dilakukan baik keputusan
maupun tindakan untuk
mencapainya. Termasuk
mengidentifikasi sumber
pendapatan, memperkirakan
biaya (pengeluaran) saat pensiun,
menerapkan strategi dan
investasi yang harus dilakukan,
serta mengelola aset yang
dimiliki. Angka dan data yang
digunakan adalah kondisi riil kita
saat ini.

Pensiun adalah berhenti bekerja
dan menikmati hidup dengan
dana yang dibentuk saat masih
produktif. Namun faktanya, jarang
yang benar-benar pensiun,
namun berganti pekerjaan. Alasan
di baliknya berbagai macam,
mulai dari untuk mencukupi
kebutuhan pensiun, menghindari
post power syndrome, killing
time, maupun ingin bermanfaat
alias eksistensi, karena pensiun
tidak hanya berhubungan dengan
keuangan namun juga faktor
lainnya, aspek kehidupan lainnya,
baik sosial, jasmani maupun
rohani.

Alasan pertama berganti
pekerjaan alias bekerja kembali
biasanya karena tidak memiliki
dana pensiun atau dana pensiun
yang dibentuk tidak cukup untuk
kebutuhan hidup sehari-hari. Hal
lain yang menjadi penyebab hal
tersebut adalah pensiun sudah
tiba, namun anak masih
menempuh pendidikan. Mau tidak
mau akhirnya mereka kembali
bekerja untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.

Berikut berbagai kondisi pensiun
yang penulis dapati

1. Makmur Sejahtera

Gaya hidup saat pensiun lebih
baik dari saat produktif, anggaran
atau porsi-porsi pos keuangan
sosial, investasi, biaya hidup
meningkat dibanding saat usia
produktif, pos utang sudah tidak
ada. Mereka eksis ngafe,
travelling, dll, bahkan masih
memberi anak-anak jatah
bulanan. Dampak negatif bagi
anak adalah timbulnya kids
parent, orang dewasa namun
masih bersikap kanak-kanak dan
mengandalkan keuangan dari
orang tua.

2. Berkecukupan

Kondisi keuangan pascapensiun,
cukup untuk membiayai
kebutuhan hidup pribadi dengan
gaya hidup sama dengan saat
produktif.

3. Mengandalkan Anak

Gaya hidup saat pensiun turun
dibandingkan dengan saat
produktif. Kondisi ini terjadi
karena tidak menyiapkan dana
pensiun dan hanya mengandalkan
gaji pensiunan sehingga
mengandalkan kiriman dari anak-
anak. Anggaran untuk orang tua
memerlukan porsi hampir 30%
gaji dari pendapatan anak. Tidak
menjadi masalah bagi anak yang
mapan secara finansial, namun
bagi generasi sandwich yang
berada pada taraf belum mapan
maka menjadi dilema antara
kebutuhan keluarga dengan
kebutuhan orang tua.

"Duh sedih aku, saat ibu telepon
bilang uangnya tinggal beberapa
saja, belum untuk hidup, bayar-
bayar, dan uang kuliah adikku,
padahal uang pensiun baru cair
lagi bulan depan. Bingung aku,
kalo disambati seperti ini, antara
kebutuhan sendiri dan ingin bantu
ortu," ujar beberapa orang. Ada
yang mengalami juga?

Nah, kita tentu ingin pensiun
seperti orang tua dari klien
pertama di atas. Bagaimana
caranya? Simak dalam artikel
berikutnya. Semoga bermanfaat,
empowering your financial!

Tag: Ila Abdulrahman
Penulis: Ila Abdulrahman,
Financial Advisor
Editor: Cahyo Prayogo
Foto: Unsplash/Matthew
Bennett

https://m.wartaekonomi.co.id/berita2...n-di-indonesia
0
1.1K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan