- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menteri Siti Nurbaya:Uni Eropa Nilai Circular Economy Indonesia Jadi Harapan Global


TS
sukhoivsf22
Menteri Siti Nurbaya:Uni Eropa Nilai Circular Economy Indonesia Jadi Harapan Global
Menteri Siti Nurbaya:
Uni Eropa Nilai
Circular Economy
Indonesia Jadi
Harapan Global
Jumat, 26 Oktober 2018 14:06
WIB

Ist
Menteri Siti Nurbaya
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta
- Uni Eropa memberi apresiasi
langkah-langkah pengelolaan
terpadu melalui konsep
circular economy penanganan
sampah dan limbah di
Indonesia. Dengan prinsip 3R
(reduce-reuse-recycle), kini
sampah dan limbah menjadi
sumber daya terbarukan di
sektor industri, hingga
konservasi lingkungan melalui
proses daur ulang. Sampah
juga membuka lapangan
pekerjaan baru bagi banyak
orang.
Hal ini mengemuka dalam
forum dialog 'The 8th EU
(European Union)-Indonesia
Bussiness, yang mengangkat
tema "Circular Economy:
Maximizing Bussiness Through
Sustainable Practice' di
Jakarta. Sebelumnya digelar
pertemuan bilateral antara
Menteri LHK Siti Nurbaya
dengan Komisaris Uni Eropa
untuk Lingkungan, Kelautan,
dan Perikanan, Karmenu Vella
khusus membahas circular
economy.
''Circular economy melalui
mekanisme Bank Sampah
semakin menjadi harapan. Saat
ini jumlah Bank Sampah telah
mencapai 5.244, yang tersebar
di 34 provinsi dan 219 kota di
seluruh Indonesia, melibatkan
lebih dari 179 ribu pelanggan,''
ungkap Menteri Siti Nurbaya
tentang pertemuan tersebut
melalui rilis pada media, Jumat
(26/10/2018).
Masyarakat kini terlibat dalam
memisahkan limbah, dan
menjualnya ke Bank Sampah.
Program Bank Sampah telah
menghasilkan pendapatan
baru, dengan rata-rata
pendapatan Rp40 juta per
bulan. Pemanfaatannya
semakin memberi nilai tambah
dengan melibatkan sektor
industri, melalui inovasi produk,
kolaborasi dan program
kemitraan. Ada beberapa
proyek percontohan di Bali,
Jakarta dan Jawa Timur yang
diintegrasikan dengan Bank
Sampah dan industri daur
ulang plastik.
''Melalui Penilaian Kinerja
Lingkungan (PROPER), kami
juga terus mendorong industri
melakukan efisiensi energi,
dan menjadikan limbah
sebagai bagian dari sumber
daya utama mereka. Lebih dari
200 industri terlibat dan tren
industri berkelanjutan semakin
meningkat,'' papar Menteri Siti.
Dengan keluarnya Keppres
2017 mengenai Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengelolaan
Sampah (JAKSTRANAS),
Indonesia memiliki target pada
tahun tahun 2025, 100% dari
limbah padat dapat dikelola
dengan baik, terdiri dari 30%
pengurangan limbah dan 70%
penanganan limbah.
Komitmen penanganan
sampah juga semakin kuat
dengan keluarnya Perpres
nomor 83 tahun 2018 tentang
penanganan sampah laut pada
tanggal 17 september lalu.
Pengelolaan limbah padat
terpadu juga didorong mampu
menghasilkan gas metana
untuk listrik atau penggunaan
lainnya. Ada 12 kota yang siap
melaksanakan proses
pengolahan limbah padat
berbasis energi, tidak hanya di
Jawa tetapi juga di Sumatera,
Bali, dan Sulawesi.
KLHK juga terus melakukan
inovasi, dan mengintegrasikan
tanggung jawab produsen
lebih luas, atau Extended
Producer Responsibilty (EPR)
dengan Bank Sampah.
Mekanisme yang dibangun
dengan menempatkan Bank
Sampah sebagai 'dropping
point' dan pengelolaannya
dapat dikerjasamakan atau
dimitrakan dengan para
produsen.
Bank Sampah juga digagas
berbasis on-line melalui
aplikasi berbasis smartphone,
Sehingga memudahkan
masyarakat dalam menyetor
sampahnya.
''Ini sesuai dengan arahan
Bapak Presiden Jokowi bahwa
penanganan sampah harus
ditangani terpadu,
mewujudkan kota dan wilayah
pemukiman yang bersih,
sekaligus dapat memberi nilai
tambah ekonomi bagi
masyarakat,'' kata Menteri Siti.
RI Mitra Penting Uni Eropa
Komisaris Uni Eropa untuk
Lingkungan, Kelautan, dan
Perikanan, Karmenu Vella
memberi apresiasi pada upaya
dan langkah nyata Pemerintah
Indonesia. Ia mengatakan
bahwa Indonesia adalah mitra
penting bagi EU dalam
melangkah menuju circular
economy global.
''Dalam menuju masa depan
yang hemat SDA, sirkular, dan
rendah karbon, kita tidak bisa
berkembang sendiri. EU siap
bekerja bersama Indonesia
untuk mendukung transisi baik
bisnis, lingkungan, dan
perlindungan iklim,'' katanya.
Pada forum dialog ini juga
turut hadir Presiden Direktur
EuroCham Indonesia, Mark
Magee, perwakilan dari Kamar
Dagang dan Industri Indonesia
(KADIN Indonesia), dan Ketua
Umum Asosiasi Pengusaha
Indonesia (APINDO).''Kerja
keras harus kita lakukan.
Kolaborasi Pemerintah,
Pemda, pelaku bisnis dan
masyarakat, serta para
penggiat atau aktivis
merupakan kunci sukses.
Pemerintah akan terus
mendorong dan fasilitasi. Kita
bisa selesaikan bersama,''
tutup Menteri Siti Nurbaya.
Masih di hari yang sama,
sistem pengelolaan sampah
terintegrasi melalui Circular
Economy juga menjadi salah
satu bahasan utama
pertemuan bilateral Menteri
LHK Siti Nurbaya dengan Wakil
Menteri Infrastruktur dan
Pengelolaan Air Belanda, Roald
Lapperre.(*)
Editor: Johnson Simanjuntak
http://m.tribunnews.com/nasional/201...harapan-global
Uni Eropa Nilai
Circular Economy
Indonesia Jadi
Harapan Global
Jumat, 26 Oktober 2018 14:06
WIB

Ist
Menteri Siti Nurbaya
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta
- Uni Eropa memberi apresiasi
langkah-langkah pengelolaan
terpadu melalui konsep
circular economy penanganan
sampah dan limbah di
Indonesia. Dengan prinsip 3R
(reduce-reuse-recycle), kini
sampah dan limbah menjadi
sumber daya terbarukan di
sektor industri, hingga
konservasi lingkungan melalui
proses daur ulang. Sampah
juga membuka lapangan
pekerjaan baru bagi banyak
orang.
Hal ini mengemuka dalam
forum dialog 'The 8th EU
(European Union)-Indonesia
Bussiness, yang mengangkat
tema "Circular Economy:
Maximizing Bussiness Through
Sustainable Practice' di
Jakarta. Sebelumnya digelar
pertemuan bilateral antara
Menteri LHK Siti Nurbaya
dengan Komisaris Uni Eropa
untuk Lingkungan, Kelautan,
dan Perikanan, Karmenu Vella
khusus membahas circular
economy.
''Circular economy melalui
mekanisme Bank Sampah
semakin menjadi harapan. Saat
ini jumlah Bank Sampah telah
mencapai 5.244, yang tersebar
di 34 provinsi dan 219 kota di
seluruh Indonesia, melibatkan
lebih dari 179 ribu pelanggan,''
ungkap Menteri Siti Nurbaya
tentang pertemuan tersebut
melalui rilis pada media, Jumat
(26/10/2018).
Masyarakat kini terlibat dalam
memisahkan limbah, dan
menjualnya ke Bank Sampah.
Program Bank Sampah telah
menghasilkan pendapatan
baru, dengan rata-rata
pendapatan Rp40 juta per
bulan. Pemanfaatannya
semakin memberi nilai tambah
dengan melibatkan sektor
industri, melalui inovasi produk,
kolaborasi dan program
kemitraan. Ada beberapa
proyek percontohan di Bali,
Jakarta dan Jawa Timur yang
diintegrasikan dengan Bank
Sampah dan industri daur
ulang plastik.
''Melalui Penilaian Kinerja
Lingkungan (PROPER), kami
juga terus mendorong industri
melakukan efisiensi energi,
dan menjadikan limbah
sebagai bagian dari sumber
daya utama mereka. Lebih dari
200 industri terlibat dan tren
industri berkelanjutan semakin
meningkat,'' papar Menteri Siti.
Dengan keluarnya Keppres
2017 mengenai Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengelolaan
Sampah (JAKSTRANAS),
Indonesia memiliki target pada
tahun tahun 2025, 100% dari
limbah padat dapat dikelola
dengan baik, terdiri dari 30%
pengurangan limbah dan 70%
penanganan limbah.
Komitmen penanganan
sampah juga semakin kuat
dengan keluarnya Perpres
nomor 83 tahun 2018 tentang
penanganan sampah laut pada
tanggal 17 september lalu.
Pengelolaan limbah padat
terpadu juga didorong mampu
menghasilkan gas metana
untuk listrik atau penggunaan
lainnya. Ada 12 kota yang siap
melaksanakan proses
pengolahan limbah padat
berbasis energi, tidak hanya di
Jawa tetapi juga di Sumatera,
Bali, dan Sulawesi.
KLHK juga terus melakukan
inovasi, dan mengintegrasikan
tanggung jawab produsen
lebih luas, atau Extended
Producer Responsibilty (EPR)
dengan Bank Sampah.
Mekanisme yang dibangun
dengan menempatkan Bank
Sampah sebagai 'dropping
point' dan pengelolaannya
dapat dikerjasamakan atau
dimitrakan dengan para
produsen.
Bank Sampah juga digagas
berbasis on-line melalui
aplikasi berbasis smartphone,
Sehingga memudahkan
masyarakat dalam menyetor
sampahnya.
''Ini sesuai dengan arahan
Bapak Presiden Jokowi bahwa
penanganan sampah harus
ditangani terpadu,
mewujudkan kota dan wilayah
pemukiman yang bersih,
sekaligus dapat memberi nilai
tambah ekonomi bagi
masyarakat,'' kata Menteri Siti.
RI Mitra Penting Uni Eropa
Komisaris Uni Eropa untuk
Lingkungan, Kelautan, dan
Perikanan, Karmenu Vella
memberi apresiasi pada upaya
dan langkah nyata Pemerintah
Indonesia. Ia mengatakan
bahwa Indonesia adalah mitra
penting bagi EU dalam
melangkah menuju circular
economy global.
''Dalam menuju masa depan
yang hemat SDA, sirkular, dan
rendah karbon, kita tidak bisa
berkembang sendiri. EU siap
bekerja bersama Indonesia
untuk mendukung transisi baik
bisnis, lingkungan, dan
perlindungan iklim,'' katanya.
Pada forum dialog ini juga
turut hadir Presiden Direktur
EuroCham Indonesia, Mark
Magee, perwakilan dari Kamar
Dagang dan Industri Indonesia
(KADIN Indonesia), dan Ketua
Umum Asosiasi Pengusaha
Indonesia (APINDO).''Kerja
keras harus kita lakukan.
Kolaborasi Pemerintah,
Pemda, pelaku bisnis dan
masyarakat, serta para
penggiat atau aktivis
merupakan kunci sukses.
Pemerintah akan terus
mendorong dan fasilitasi. Kita
bisa selesaikan bersama,''
tutup Menteri Siti Nurbaya.
Masih di hari yang sama,
sistem pengelolaan sampah
terintegrasi melalui Circular
Economy juga menjadi salah
satu bahasan utama
pertemuan bilateral Menteri
LHK Siti Nurbaya dengan Wakil
Menteri Infrastruktur dan
Pengelolaan Air Belanda, Roald
Lapperre.(*)
Editor: Johnson Simanjuntak
http://m.tribunnews.com/nasional/201...harapan-global
0
591
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan