Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

madjoekiAvatar border
TS
madjoeki
Pemahaman Keamanan Selama Penerbangan Untuk Penumpang Pesawat Komersil.
MENGENAL TINGKAT KEAMANAN MASKAPAI PENERBANGAN INDONESIA.

Spoiler for gambar sumber:

Dilihat secara umum, di Indonesia juga sering terjadi kecelakaan pesawat terbang yang akhirnya mengakibatkan munculnya pandangan masyarakat umum yang berpendapat bahwa menggunakan mode transportasi pesawat terbang tidak aman. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kondisi semakin membaik. Terlebih dengan adanya usaha pemerintah untuk meningkatkan peraturan dan juga standar keamanan penerbangan di Indonesia. Di sisi lain, maskapai penerbangan juga terus berusaha meningkatkan pelayanannya agar memenuhi standar keamanan tinggi sekaligus mengurangi risiko kecelakaan pesawat.
Tercatat ada beberapa
kecelakaan pesawat yang paling dahsyat sepanjang masa , seperti:
1. GARUDA INDONESIA 1997
MENEWASKAN 222 ORANG
Penerbangan GA 152
menggunakan pesawat Airbus
A300-B4 yang dimiliki oleh
Garuda Indonesia. Pesawat
Garuda Indonesia pada waktu
itu jatuh di Desa Buah Nabar,
Deli Serdang, Sumatera Utara.
Desa ini berjarak sekitar 32 km
dari bandara Polonia Medan.
Pesawat jatuh di Medan dan
meledak setelah menabrak
tebing. Seluruh penumpang
yang berjumlah 222 orang
dinyatakan tewas berikut
dengan 13 awak yang pada
saat ini masih tercatat sebagai
kecelakaan pesawat yang
terdahsyat dan paling tragis
dalam sejarah penerbangan
Indonesia. Bahkan, dari 222
penumpang yang tewas, 44
mayat korban diantaranya tidak
dapat dikenali dan kemudian
dimakamkan di Monumen
Membramo, Medan. Beberapa
korban diantaranya juga
merupakan penumpang
dengan kewarganegaraan
Belanda, Amerika Serikat dan
Jepang. Hal ini juga yang
menjadi alasan pernah
diturunkannya larangan
terbang ke Eropa untuk Garuda
Indonesia oleh Uni Eropa.
2. SILK AIR 1997 MENEWASKAN
104 ORANG.
Penerbangan 185 merupakan
layanan penerbangan
komersial rutin Silk Air dari
Jakarta menuju ke Singapura
(Bandara Changi).
Pada tanggal 19 Desember
tahun 1997 silam, sekitar pukul
16:13 WIB, maskapai berjenis
Boeing 737-300 yang bertugas
untuk melayani rute tersebut
mengalami tragedi kecelakaan
dan terjatuh di atas Sungai
Musi, Palembang. Seluruh
penumpang dengan jumlah
104 jiwa, yang tercatat sebagai
97 penumpang
dan 7 diantaranya adalah awak
kabin tewas. Termasuk juga
sang pilot, Tsu Way Ming asal
Singapura sekaligus kopilot
Duncan Ward yang berasal dari
Selandia Baru. Sayangnya,
hingga investigasi selesai,
penyebab kecelakaan ini
dinyatakan tidak dapat
diketahui.
3. ADAM AIR 2007
MENEWASKAN 102 ORANG
Penerbangan KI-574 yang
melayani rute domestik Adam
Air dari Surabaya menuju
Manado tiba-tiba hilang dalam
penerbangan pada tahun 2007
silam. Bahkan, hingga saat ini
bangkai pesawat masih berada
di dalam status hilang,
walaupun kotak hitam pesawat
sebenarnya sudah ditemukan
di dalam laut (2000 meter)
pada 28 Agustus 2007. Dalam
kecelakaan ini, seluruh
penumpang yang berjumlah 96
penumpang dengan 6 awak
pesawat tewas.
Konon, kecelakaan Adam Air ini
terjadi akibat cuaca buruk
sekaligus adanya kerusakan
pada alat bantu navigasi.
Maskapai penerbangan Adam
Air, kini sudah tidak
beroperasional di Indonesia.
4. MANDALA AIRLINES 2005
MENEWASKAN 101 ORANG
Penerbangan RI 091, Boeing
737-200 yang merupakan
penerbangan milik Mandala
Airlines jatuh di kawasan
Padang Bulan, Medan, 5
September 2005. Dari 112
penumpang dengan 5 awak
tercatat 16 orang diantaranya
selamat. Akan tetapi 44 orang
yang berada di darat justru ikut
menjadi korban. Adanya
kerusakan dinyatakan sebagai
penyebab kecelakaan pesawat
Mandala Airlines ini. Maskapai
penerbangan Adam Air, kini
sudah tidak beroperasional.
5. C-130H HERCULES 2009
MENEWASKAN 100 ORANG
Kecelakaan pesawat terakhir
yang paling tragis adalah
kecelakaan yang dialami
pesawat C-130H Hercules
pada 20 Mei 2009. Kecelakaan
ini menewaskan 98
penumpang serta 2 warga
lokal. Tercatat 98 penumpang
beserta 14 kru berada di dalam
penerbangan ini. Pesawat
menghantam rumah sekaligus
daratan sebelum akhirnya
mendarat di sawah magetan
jawa timur.
Sumber :
https://www.tiket2.com/blog/mengenal...an-indonesia/.

Kalo menurut ane gan faktor keamanan terkadang menjadi hal yang "kurang" urgent bagi pihak maskapai maupun penumpang untuk memahami. Maskapai kudu njelimet untuk maintenance secara berkala setiap armada mereka, dan bagi penumpang seringkali aturan-aturan dari pramugari terkesan 'menggurui' padahal satu yang sengak yang lain bakalan nanggung akibatnya. Gimana pendapat agan- agan sekalian. Kalo berkenan mohon rate dan cendolnya.emoticon-Malu. Kalo nggak berkenan mohon jangan emoticon-Lempar Bata
Diubah oleh madjoeki 04-11-2018 12:40
2
928
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan