- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KPK Hati-Hati Buka Dugaan Aliran Suap Meikarta untuk Pilkada
TS
Jayakahmi
KPK Hati-Hati Buka Dugaan Aliran Suap Meikarta untuk Pilkada
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang (Foto: Nusantaranews)
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kasus dugaan suap dalam proses perizinan pembanunan megaproyek Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, terus dilakukan pendalaman oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga:
KPK juga berencana mendalami dugaan aliran suap untuk ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di wilayah Jawa Barat. Karena, menurut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, tidak menutup kemungkinan adanya aliran dana suap untuk pembiayaan dana pilkada. Walaupun ia belum bisa memastikan karena masih dalam proses penyelidikan.
Simak:
[size={defaultattr}]“Apakah ini ada aliran kesana untuk yang kasus Bekasi (Meikarta) itu kita dalami dulu,” kata Saut kepada wartawan di sela Roadshow Bus Sosialisasi KPK di Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Selasa (30/10/2018).[/size]
baca juga:
LSI: Jokowi-Ma’ruf Amin Berpotensi Menang Telak
Ferry Juliantono Percaya Kekuatan Doa dan Sosial Media Menangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019
Dalam pengungkapan kasus korupsi, kata Saut, KPK berupaya mengungkap secara menyeluruh hal-hal yang berkaitan. Mulai dari aliran dana hingga peran setiap orang dalam kasus tersebut. Termasuk, kemungkinan aliran dana untuk proses pilkada serentak yang beberapa waktu lalu digelar di sejumlah daerah.
Simak:
Untuk itu, lanjutnya, perlu bukti-bukti yang harus dikumpulkan guna mengungkap kemungkinan tersebut. Apalagi, berdasarkan pengalaman KPK, beberapa kasus korupsi di daerah sering kali berkaitan dengan proses pilkada. “Pernah ada beberapa kali (kasus korupsi) di Jawa Barat alirannya ke sana (pilkada),” ujar Saut.
Baca Juga:
Saut juga menyampaikan bahwa KPK akan mengungkap secara bertahap, kasus dugaan suap perizinan Meikarta. KPK, kata dia, juga perlu berhati-hati dalam menyampaikan dan menyelidiki kasus korupsi.
Baca Juga:
“Enggak boleh suuzon juga. Banyak kasus orang disebut, dicantumkan, tapi kita nggak bisa buktikan bahwa dia memang berperan di situ. Oleh karena itu, perlu waktu untuk mendalaminya,” ucapnya.
Simak:
[size={defaultattr}]
KPK saat ini telah memeriksa 34 saksi yang berasal dari Lippo Group, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. KPK juga masih memeriksa CEO Lippo Group James Riady.[/size]
Baca Juga:
“Dipanggil itu menjelaskan sesuatu, belum tentu statusnya berubah. Dipanggil itu diminta untuk menjelaskan apa yang dia ketahui, walaupun KPK sudah punya seperti apa setiap orang sudah jelas. Tapi, ini juga peran yang bersangkutan memberi keterangan begitu jauh, baru dimintai keterangan,” tuturnya.
Baca Juga:
SUMBER BERITA: https://nusantaranews.co/kpk-hati-hati-buka-dugaan-aliran-suap-meikarta-untuk-pilkada/
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kasus dugaan suap dalam proses perizinan pembanunan megaproyek Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, terus dilakukan pendalaman oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga:
- Tantangan Keadilan Sosial: Kasus Meikarta dan Reklamasi
- Sebelas Windu Menjadi Bangsa, Indonesia Tak Kuasa Hadapi Lilitan Meikarta dan Reklamasi
- Desa Obat Jakarta, Bukan Meikarta
KPK juga berencana mendalami dugaan aliran suap untuk ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di wilayah Jawa Barat. Karena, menurut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, tidak menutup kemungkinan adanya aliran dana suap untuk pembiayaan dana pilkada. Walaupun ia belum bisa memastikan karena masih dalam proses penyelidikan.
Simak:
- Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin Terjun Bebas, Prabowo-Sandi Naik Signifikan
- Ferry Juliantono Percaya Kekuatan Doa dan Sosial Media Menangkan Prabowo-Sandi di Pilpres
- Menangkan Prabowo-Sandi, Putih Sari Dirikan Roemah Djoeang di 3 Kabupaten
[size={defaultattr}]“Apakah ini ada aliran kesana untuk yang kasus Bekasi (Meikarta) itu kita dalami dulu,” kata Saut kepada wartawan di sela Roadshow Bus Sosialisasi KPK di Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Selasa (30/10/2018).[/size]
baca juga:
LSI: Jokowi-Ma’ruf Amin Berpotensi Menang Telak
Ferry Juliantono Percaya Kekuatan Doa dan Sosial Media Menangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019
Dalam pengungkapan kasus korupsi, kata Saut, KPK berupaya mengungkap secara menyeluruh hal-hal yang berkaitan. Mulai dari aliran dana hingga peran setiap orang dalam kasus tersebut. Termasuk, kemungkinan aliran dana untuk proses pilkada serentak yang beberapa waktu lalu digelar di sejumlah daerah.
Simak:
- Bagaimana Pemilu Mau Adil, Tahap Awal Deklarasi Damai saja Sudah Dilanggar
- KPU dan Bawaslu Disebut Pemicu Kerawanan Pecah dalam Pemilu
Untuk itu, lanjutnya, perlu bukti-bukti yang harus dikumpulkan guna mengungkap kemungkinan tersebut. Apalagi, berdasarkan pengalaman KPK, beberapa kasus korupsi di daerah sering kali berkaitan dengan proses pilkada. “Pernah ada beberapa kali (kasus korupsi) di Jawa Barat alirannya ke sana (pilkada),” ujar Saut.
Baca Juga:
- Menguji Kebenaran Agenda Politik Komunisme dan Khilafah di Pilpres 2019
- Islam dan Kekuatan Anti-Komunisme Didesak Galang Kekuatan
- Hasil Putusan Muktamar Ulama se-Indonesia Lawan Komunisme
Saut juga menyampaikan bahwa KPK akan mengungkap secara bertahap, kasus dugaan suap perizinan Meikarta. KPK, kata dia, juga perlu berhati-hati dalam menyampaikan dan menyelidiki kasus korupsi.
Baca Juga:
- Ini Alasan Jokowi Jadikan Suramadu Sebagai Jembatan Non Tol
- Ditemani Gubernur Soekarwo, Presiden Umumkan Status Baru Jembatan Suramadu
- Pengembangan Wilayah Suramadu Kembali Digodok
“Enggak boleh suuzon juga. Banyak kasus orang disebut, dicantumkan, tapi kita nggak bisa buktikan bahwa dia memang berperan di situ. Oleh karena itu, perlu waktu untuk mendalaminya,” ucapnya.
Simak:
- Menteri PUPR Tegur Pengembang Meikarta?
- Pemasaran Meikarta Tabrak Tiga Aturan Hukum
- Panggung Sandiwara Meikarta
[size={defaultattr}]
KPK saat ini telah memeriksa 34 saksi yang berasal dari Lippo Group, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. KPK juga masih memeriksa CEO Lippo Group James Riady.[/size]
Baca Juga:
- Menguji Kebenaran Agenda Politik Komunisme dan Khilafah di Pilpres 2019
- Islam dan Kekuatan Anti-Komunisme Didesak Galang Kekuatan
- Hasil Putusan Muktamar Ulama se-Indonesia Lawan Komunisme
“Dipanggil itu menjelaskan sesuatu, belum tentu statusnya berubah. Dipanggil itu diminta untuk menjelaskan apa yang dia ketahui, walaupun KPK sudah punya seperti apa setiap orang sudah jelas. Tapi, ini juga peran yang bersangkutan memberi keterangan begitu jauh, baru dimintai keterangan,” tuturnya.
Baca Juga:
- Catatan Kritis Amien Rais Soal Divestasi 51 Persen Saham Freeport
- Pemuda Madani Tak Terima Amien Rais Dituding Pengkhianat Reformasi
- Gubernur Anies Amini Ramalan Amien Rais
SUMBER BERITA: https://nusantaranews.co/kpk-hati-hati-buka-dugaan-aliran-suap-meikarta-untuk-pilkada/
tien212700 memberi reputasi
2
1.2K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan