sumber: Instagram @bayi_lucu
Tidak usah heran ketika balita menjadi sangat manja dan tak mandiri ketika GanSist menuruti kemauannya. Sikap seperti ini pasti sudah menjadi hal yang sering terjadi sama balita. Dalam menuruti segala kemauannya, kita harus tetap memantau tindakannya secara intensif. Kalau perlu GanSist harus berpikir seperti lampu lalu lintas. Tahu kapan menjadi lampu merah untuk memberikan larangan dengan alasan yang baik. Menjadi lampu kuning yang mengizinkan balita melakukan apa yang diinginkan tetapi dengan syarat tertentu agar si kecil tahu batasan. Terakhir, menjadi lampu hijau ketika GanSist merasa apa yang balita inginkan sejalan dengan pikiran kita.

Pada intinya sih, kunci kemauan balita tetap ada ditangan kita.

sumber: Instagram @sersu
Nah ketika terus berada di sampingnya, sang balita akan berpikir kalau GanSist layaknya seorang sahabat. Temani dia ketika bermain, ajarkan dia ketika melihat gambar hewan, menonton, atau menggambar. Gandeng tangannya ketika GanSist berjalan di sampingnya. Kalau perlu GanSist bantu dia ketika sedang poop dan ketika terus berada di sampingnya usahakan tuntun si kecil ketika memulai sesuatu hal baru seperti menonton video hewan yang tidak pernah dilihatnya.

sumber: Instagram @bayi_lucu
Lingkungan di luar keluarga berperan penting menjadi akar pertumbuhan anak balita. Kelakuan dan lingkungan saling bersinergi satu sama lainnya. Banyak orang bilang kalau belajar itu bisa melalui lingkungan dan semua itu benar adanya. Kita harus pandai menghadapi situasi seperti ini, jika dilakukan dalam batas tidak wajar pasti sang balita akan merasa risih. Ini salah satu cara ampuh untuk lebih dekat dengan sang balita. Karena ketika mengenali lingkungan bermainnya secara tidak langsung kita juga ikut bermain dengan dia.

Kelakuan umumnya akan menjadi sikap seorang balita ketika berada diluar lingkungan. Berteman dengan kelakuannya menjadi point penting, tapi sesekali larang dia dengan cara halus ketika sudah diluar batas. Justru dari sini kita bisa lebih banyak memberikan edukasi kepada sang balita baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Pahami perkembangan tiap balita agar tidak salah kaprah ketika berteman dengan dia.