Sengsara ternyata jadi manusia, kita diberi akal & hati untuk menimbang antara hal baik dan buruk. Semua dampak yang ada dibumi merupakan ulah manusia juga. Ada yang merusak lingkungan dan ada juga yang menjaga lingkungan. Ada jahat ada baik, ada bersih ada kotor, ada siang ada malam ada matahari dan ada bulan.

Katanya segala sesuatu hal yang diperbuat oleh manusia itu akan dipertanggungjawabkan kelak di alam akhirat sana, lalu segala sesuatu yang di perbuat kita di dunia ini ditentukan Oleh siapa ya, apakah oleh kita sendiri atau oleh yang menciptakan kita.

Kalau kita banyak berbuat dosa katanya masuk neraka, kalau berbuat baik masuk surga. Kalau berbuat baik dan buruk nya seimbang bagaimana ?

Kata orang-orang seni kehidupan di dunia ini hanyalah panggung sandawa, kita harus menurut kepada Sang Maha Sutradara tak tertandingkan yaitu Tuhan. Kita nikmati saja lakon lakon yang diperankan masing-masing jangan rumut memikirkan hal yang membuat rumit hingga tak tau harus berbuat apa dan jalan keluarnya seperti apa.

Lalu, kalau iya ini panggung sandiwara, kenapa harus ada perang, kenapa harus ada kerusakan, kenapa harus ada pertikaian yang membuat perpecahan dan terbentuknya golongan-golongan. Apakah memang alur kehidupan di dunia ini harus seperti itu dan kita harus menempatkan posisi kita berada dimana.

Hah...ini hanyalah keresahan seorang anak ingusan yang malang.