

TS
sangceperis
5 Tim Esport Yang Menjadi Pionir di Indonesia menurut ane
hmmm kalo ngebahas tentang esport atau timnya sepertinya akan banyak sekali, tapi disini ts mau coba buat beberapa tim yang menurut ts sebagai pionir atau pelopor tim esport di indonesia, karena menurut pengalaman ts main game dari lama udah banyak denger dan jumpa beberapa tim - tim esport dibawah taun 2010an dan diatasnya yang menjadikan referensi ts membuat trid ini


1. NXL
Spoiler for NXL team ( NextLevel):


NXL yang awalnya dari NxL mungkin banyak yang bingung dengan kepanjangan singkatannya, yakni NeXtLevel , tim ini terbentuk pada kisaran tahun 2006 oleh Richard Permana atau mungkin klo via nick lebih dikenal dengan frgd[ibtJ] di cs 1.6 dan csgo.
richard sendiri awalnya diajak temannya yang namanya anang dari semarang untuk membentuk clan / tim, mereka sering berlatih hanya dari warnet, semenjak dari cs 1.6 ia dan teman-temannya pun pede untuk mendaftarkan diri mengikuti kejuaraan. Meski baru terbentuk, kiprah NxL terbilang gemilang. Di tahun yang sama NxL berhasil menduduki peringkat runner-up CS 1.6 di ajang World Cyber Game (WCG) 2006 yang digelar di mal Taman Anggrek, Jakarta.
Ada pertemuan, ada pula perpisahan. Tak lama setelah mengikuti WCG 2006, Anang memustuskan hengkang dari NxL dan kembali ke kota asalnya. Dari situ, Richard melakukan rebranding nama NxL menjadi Team NXL>. Nama NXL sendiri diambil dari kepanjangan dari Next Level. Lambang '>' yang dipakai menunjukkan istilah matematika yang berarti lebih dari.
"Dengan nama dan lambang tadi menunjukkan semangat dan kepercayaan diri kami bahwa kami bisa lebih hebat dari kompetitor. Ini juga bisa berarti maju terus ke depan dengan ambisi kami di dunia e-Sport (olahraga elektronik)," papar Richard.
Yang namanya perjalanan menuju sukses, pasti ada rintangan dan cobaan yang dialami oleh Team NXL>. Terbukti, tim ini kerap bongkar pasang personil dengan berbagai macam alasan hingga akhirnya saat ini diisi oleh Richard, Agung, Agil, Albert, dan Vega. Begitu pula dengan perpindahan game, dari CS 1.6 ke CSGO yang dirasa cukup sulit.
"Wah, kalau dulu pas awal main CSGO masa transisinya cukup sulit. CSGO dulu tidak seenak CSGO sekarang. Masih perlu banyak yang di-update, banyak bug di sana-sini. Belum lagi pergerakannya yang lambat," ungkap Richard.
Parahnya, Team NXL> pernah sampai-sampai dibantai habis-habisan karena belum terbiasa bermain CSGO. Pun begitu, dengan latihan yang gigih, Team NXL> akhirnya mulai terbiasa dengan ritme permainan.
Pada tahun 2008an mereka mulai di sponsori oleh RAZER dan pada tahun 2013an mereka di sponsori oleh MUGEN dan BENQ,dan setiap kejuaran yang ada baik itu nasional maupun internasional mereka ikuti dan mendapatkan beberapa juara seperti : juara 1 CSGO Indonesia Game Show 2014, Juara 1 CSGO Games Arena CeBIT di Bangalore, India, hingga juara 1 CSGO di Asian Cyber Game (ACG) 2013 mewakili Indonesia di Beijing, Tiongkok. dan masih banyak lagi.
Ia pun berharap pemerintah Indonesia mau melek dengan perkembangan e-Sports di Indonesia dan memberikan dukungan penuh agar tim e-Sports Indonesia bisa mengharumkan nama bangsa lewat game.
2. nXa Gaming Ladies Team
Spoiler for nXa Gaming Ladies:


mungkin diawal jika sekilas akan terdengar seperti NXLadies tapi sebenarnya adalah NXA Ladies atau kepanjangannya dari Nixiagamer Ladies Team , team ini dibentuk oleh Monica Carolina atau lebih dikenal dengan Nix1a pada tahun 2011an meski nixia sendiri sudah mulai berkarir dari tahun 2008an , bisa dibilang team ini mungkin tim gamer profesiona pertama yang ada di indonesia



Nixia bertemu dengan Johnathan “Fatal1ty” Wendel, seorang legenda dunia dalam video game bergenre FPS di sebuah acara di Jakarta sekaligus bertanding satu lawan satu dengannya Setelah bertemu dan pastinya berbincang-bincang dengan Fatal1ty, Nixia terinspirasi dan akhirnya membuat sebuah website bernama Nixiagamer , dan untuk nXa-Ladies Gaming nya adalah subteam dari Nixiagamer yang dibuat sebagai portal untuk mencatat kegiatan-kegiatan pribadi Nixia di dunia gaming serta mengulas perangkat keras, peralatan bermain game, judul game terbaru, hingga gadget.
Siapa sangka, tim yang awalnya hanya memiliki 4 anggota aktif (Nixia, Angelia, Kagomechan, dan Xaviera) ini mampu berkembang dan berekspansi ke berbagai genre game lainnya.
NXA Ladies kini beranggotakan 14 personel yang terbagi menjadi tiga kategori tim, yaitu sebagai berikut (sejumlah anggota bisa merangkap di tim lain):
FPS & Overwatch : Nixia, Angelia, Blizzter, Aivy, May, dan Monskii
LoL : Whiteriell, May, Aimeii, Charon, Ice, dan Ara
Dota 2 : Matchalatte, Monskii, Lanni, dan Sohee
Hingga saat ini, NXA Ladies masih terus aktif mengikuti turnamen-turnamen tingkat nasional dan internasional, baik yang hanya diperuntukkan untuk wanita atau terbuka untuk umum.
Selain aktif mengikuti dan memenangkan turnamen, sebuah tim akan semakin dipandang profesional apabila memiliki sponsor resmi, Sebagai satu-satunya tim gamer wanita profesional di Indonesia, NXA Ladies juga ramai diminati sponsor-sponsor gaming ternama, MSI adalah sponsor pertama tim ini yang memberi kucuran dana dan lima buah laptop gaming MSI untuk setiap anggotanya, Setelah MSI, raksasa dunia gaming NVidia serta Corsair juga mensponsori NXA Ladies dengan dana operasional dan gaming gear, Dari hasil kerjasama tersebut, NXA Ladies sudah memperoleh ribuan dolar per bulannya sejak tahun 2013.
3. Female Fighter
Spoiler for Female Fighter:



Female Fighters awalnya didirikan oleh Ridha Audrey pada tahun 2010 bersama teman-temannya, Audrey membuat Female Fighters karena ingin mencoba menekuni dan memperdalam ilmunya didalam dunia game, audrey sendiri sudah bermain game kisaran tahun 2005,
jika pemain counterstrike 1.6 pasti gak asing dengan clan FF atau Female Fighter.
Untuk menjadi besar dan sukses tentu tidaklah mudah. Apalagi di Industri game Indonesia yang didominasi oleh laki laki, Female Fighters pernah sempat mengalami penurunan aktivitas karena banyaknya kesibukan di dunia nyata dari para pemain, Kejadian tersebut menjadikan anggota Female Fighters tersisa Audrey dan Nabila ( Nabbsky ), Tidak berhenti sampai disitu, karena besar dan kuatnya passion dari Audrey dan Nabila, Female Fighters mulai dibangun kembali lagi dari awal.
Audrey berhasil mendapatkan wajah wajah baru dan Female Fighters baru kembali terbentuk pada tahun 2015, Dengan Audrey yang berperan sebagai Manager Female Fighters yang sangat kuat membuat Female Fighters mendapatkan banyak prestasi dan menarik perhatian dari banyak pihak, Female Fighters berhasil mendapatkan sponsor dari berbagai brand gaming seperti ASUS ROG, Logitech G, UniPin, ST Racing, Good Gaming Shop dan juga Prime Games.
Dengan formasi dan tim yang baru, kurang dari setahun Female Fighters sudah menorehkan banyak prestasi, Contohnya adalah Juara 1 CSGO Ladies Challenge, Juara 4 Final Bullet Grand Galaxy Park, Juara 1 CSO Ladies Megaxus Olimpiade dan yang terakhir adalah 2 kali Juara 1 di Point Blank Ladies Championship pada Season 1 dan Season 2 tahun 2016 dan masih banyak lagi.
4. EXECUTIONER atau XcN
Spoiler for XCN Team:


XCN Gaming atau Team Executioners dibentuk pada tahun 2003, disaat era eSports gaming baru mulai popular di Indonesia. Diawali dengan satu team Counter Strike 1.6, team ini menjadi salah satu team “Legend”dan sering menjadi perwakilan Indonesia di tournament mancanegara, Bagi dunia online game di Tanah Air. Nama tim Executioner (XCN) adalah momok yang ditakuti. Sepak terjangnya bikin merinding tim-tim yang akan berhadapan dengan mereka. Seringkali nama tim ini sengaja diumpetin para panitia turnamen agar tim-tim lain tetap Pe-de berkompetisi.
XCN diawali dari tim Counter Strike (CS) tahun 2002 yang menempati posisi ke-3 penyisihan World Cyber Game (WCG) 2002. Tahun 2003, XCN adalah gabungan tim CIA dan [BIG] Law yang berubah menjadi XCN [e] dan XCN[m], XCN[e] didukung pusat game online ‘Euro Game’ sementara XCN[m] disponsori MAT.
Pada WCG 2003 tingkat Indonesia mereka menjadi jawara dan menjadi wakil bangsa ke Korsel bertarung melawan tim dari 55 negara. Pada kompetisi itu XCN menempati urutan ke-6 dunia.
Mereka hanya kalah dari Team9 dari Denmark. Indonesia bersama China menjadi tim Asia yang bisa masuk dalam jajaran delapan besar dunia. Selebihnya negara-negara Barat. Saat itu XCN itu terdiri dari: Ferdinand Putra (Imothed), Grayson Sumarlin (Gray), Varian Asihwardji (Xtriver), Indra (Legends), Vebbie Lim (Peacemaker), dan Carey Ticoalu (Virelis). XCN sempat melempem karena beberapa personilnya hengkang. Saat dilakukan reshuffle, tim itu hanya menempati posisi ke-2 penyisihan WCG se Indonesia tahun 2004. Tapi setelah itu di Indonesia, XCN tak punya musuh sepadan. Jadi juara di UNO Tournament, Battlestream Tournament dan Electronic Sport World Cup (SWC), Malaysia, Pada ESWC Asean Malaysia mereka berhasil menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Sayang pada Cyberathlete Profesional League (CPL) di Singapura mereka hanya menempati posisi ke-2.
XCN menjadi satu-satunya tim game-online profesional Tanah Air. Para pemainnya dihargai sesuai prestasi mereka. Hitungannya makin berprestasi makin besar bonus yang diterima. Uniknya, sesuai tradisi XCN yang disebut prestasi adalah juara pertama. Bagi anak-anak XCN juara hanyalah posisi pertama. Juara dua, tiga dan seterusnya tak masuk prestasi. Hasilnya para pasukan di tiap divisi berusaha menjadi yang terbaik. Sementara di 2007, menempati posisi 1 dan 2 pada Empire Tournament, Jakarta dan sapu bersih kualifikasi ESWC Indonesia Qualifier 2007 di Mal Taman Anggrek, dan berhak mewakili Indonesia ke Grand Final ESWC di Paris, Perancis. Sayang mereka tidak bisa berbuat banyak setelah dikalahkan oleh Brazil. Untuk divisi Warcraft DOTA, XCN memiliki tim dengan pemain terbaik untuk game ini a.l. Ritter, Melen, St@m-X, idle, Lakuci. Tahun lalu tim terbaik mereka menempati posisi ke-2 kompetisi WCG DOTA Indonesia dengan selisih hanya satu poin dari juara saat itu. Pada ajang World GameMaster Tournament, XCN terus juara sejak 2006. Begitu juga pada kompetisi 2007 yang berakhir pekan lalu. Tak hanya itu tim Battlefield 2 XCN juga meraih juara. Pendek kata tahun ini XCN adalah tim tanpa tanding. Dengan tiga sponsor profesional a.l Biznet, ABIT dan LA Light yang masing-masing menyetor dana sekitar Rp70 juta per tahun XCN tak perlu pusing mempersiapkan diri.
Prestasi CS Team
——————–
1st place at Underground Tournament 2002 Bogor
1st place at Nextgame Tournament 2002 Jakarta
1st place at Fusion Tournament 2002 Jakarta
3rd place at WCG Indonesian Preliminary 2002 Jakarta
1st place at Joglo Tournament 2003 Jakarta
1st place at Naga Tournament 2003 Yogyakarta
1st place at WCG Indonesian Preliminary 2003
6th place at WCG Korea 2003
2nd place at WCG Indonesian Preliminary 2004 Jakarta
1st place at UNO Tournament 2004 Jakarta
1st place at Battlestream Tournament 2004 Jakarta
1st place at JESL II 2005 Jakarta
1st place at WCG Indonesian Preliminary 2005 Jakarta
1st place at ESWC Asean Malaysia 2005
3rd place at MYGO 6 Nation Championship Malaysia 2005
2nd place at CPL winter world tour Singapore 2005
1st place at Challenger Tourney 2005 Jakarta
1st place at Intel Sunday Gaming Party 2005 Jakarta
1st place at Counter Strike festival Surabaya 2005
1st, 2nd and 3rd place at Genie Tournament Semarang 2005
1st place WIZ Bandung Tournament 2006
1st , 2nd ,and 3rd at Surabaya League 2006
3rd place at Razer road to WCG 2006 Jakarta
2nd place at Happy CS Tournament 2006 Jakarta
1st, 2nd and 3rd at Sniper CS Tournament 2006 Ciledug
1st and 3rd at WCG Indonesian Preliminary 2006 Jakarta
3rd at WCG Asian Championship 2006 Singapore
2nd at Kode 5 South East Asia 2006 Singapore
5th at CPL Singapore 2006 Singapore
1st at VW tournament 2006 Jakarta
16th at WCG Monza 18-22 October 2006 Italy (knock out world champion from brazil team mibr in qualification round)
1st place at XCN Challange 2006 Jakarta
1st place at Indonesia Game Championship 2006 Jakarta
1st and 2nd place at Empire Tournament 2007 Jakarta
1st, 2nd , 3rd in ESWC Qualifier Paris Van Java 2007 Bandung
1st World GameMaster Tournament, 2007 Jakarta
XCN Warcraft DOTA Achievements
——————————————
Runner-up in Jakarta Hall Convention Centre (JHCC) tournament (July 2005)
Runner-up in Emporium tournament (September 2005)
Winner in Spider Karawachi tournament (November 2005)
Second and Third place in 24 Cyber tournament (December 2005)
Runner-up in The One tournament (February 2006)
Third place in Bina Nusantara Centre tournament (February 2006)
Winner in KGI Indonesiaamers tournament (March 2006)
Runner-up in Rainbow tournament (April 2006)
Third place in KGI tournament (June 2006)
Winner and Runner-up in Interville tournament (July 2006)
Runner-up in World Cyber Games (WCG) 2006 Indonesia (July 2006)
Winner in World GameMaster Tournament (WGT) Indonesia by ASUS and Gamestation Jakarta (July 2006)
1st place and 2nd place in Vivagamers tournament (August 2006)
2nd place at World GameMaster Tournament (WGT) Indonesia by ASUS and Gamestation Bandung (October 2006)
1st and 2nd place at Be-Mall tournament 2006 Bandung (October 2006)
1st and 2nd at World Games Tournament (WGT) Indonesia by ASUS Medan 2006
1st and 2nd at Binus (Bina Nusantara University) Tournament 2006
1st place at 3 line party gaming exhibition 2006 Jakarta
1st place at Indonesia Game Championship 2006 Jakarta
1st place at Imlek Game Tournament 2007 Jakarta
1st and 2nd place at ESWC Qualifier Paris Van Java 2007 Bandung
1st place at BNCC Tournament Mall Taman Anggrek 2007 Jakarta
1st World GameMaster Tournament, 2007 Jakarta
Juara 1 WCG 2008
Juara 1 Asia Dota Championship
Juara 1 Samsung King of the Hill (Call of Duty 4)
Juara 1 Cyber Athelte Championship Surabaya
dan masih banyak banyak lagi



5. RECCA esport
Spoiler for RECCA Esport:



Penggemar Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) di Indonesia harusnya enggak asing dengan tim Recca Esports. Tim asal Jakarta yang terbentuk pada 2013 ini berhasil menjadi salah satu dari sedikit tim CS:GO asal Indonesia yang berprestasi di kancah internasional. Prestasi terbaik mereka raih pada gelaran ZEN Esports Network League 2017 sebagai pemenang dan berhak mendapat hadiah sebesar 13.719,53 dolar.
Saat itu, Recca memang berada di masa jaya. Mereka masih diperkuat oleh dua pemain CS:GO kebanggaan tanah air, Hansel "BnTeT" Ferdinand dan Kevin "xccurate" Susanto, yang saat ini sedang berjuang di New Legends Stage FACEIT Major: London 2018.
Sayangnya, prestasi Recca mulai meredup setelah kedua pemain tadi meninggalkan mereka. Mereka kalah secara mengejutkan dari Akara di babak final gelaran ASUS ROG Masters 2017. Nasib mereka di World Electronic Sports Games (WESG) 2017 juga terbilang buruk. Mereka hanya berhasil meraih posisi 13-16 setelah tak mampu lolos dari fase grup.
beberapa pemain recca untuk csgo
Albert “FrostMisty“ Giovanni
Baskoro “roseau“ Dwi Putra
Agung “Sys“ Frianto
Hansel “BnTeT“ Ferdinand
Kevin “xccurate“ Susanto
Kevin “Eeyore“ Gunawan
Recca Esports membuktikan diri menjadi yang terbaik di Indonesia dan menjadi juara WESG Indonesia Qualifier 2017 cabang game CS:GO
WESG Indonesia Qualifier 2017 cabang game Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) akhirnya selesai digelar. Tim CS:GO yang saat ini masih menjadi nomor satu di Indonesia, Recca Esports membuktikan diri menjadi yang terbaik dan menjadi juara setelah mengalahkan tim yang baru 'lahir kembali', XCN.
mungkin sekian aja pembahasan ts yang panjang didalam beberapa spoiler
, jika ada kesalahan kata atau info yang ada mohon dimaafkan karena pegel
dan itu beberapa tim esport menurut ane selama pengalaman maen game dari counter strike 1.6 dll





Spoiler for referensi:
referensi
isi trit ada dari seingetnya ts dan beberapa forum esports
gambar dari embah gugel dan beberapa forum juga
video dari embah yutub
isi trit ada dari seingetnya ts dan beberapa forum esports
gambar dari embah gugel dan beberapa forum juga

video dari embah yutub

0
2.4K
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan