Di hari sumpah pemuda. Kita seharusnya malu kepada orang-orang zaman dahulu mereka bisa berkumpul dari berbagai suku, ras bahkan agama untuk membentuk satu visi yang di simbolkan dengan kata-kata



Jujur saya berfikir dahulu ego kedaerahan sungguh sangat besar mereka bisa menyatukan pikiran, visi dan menghilangkan ego demi persatuan bangsa yaitu bangsa Indonesia.



Akan tetapi pada zaman sekarang karena hanya berbeda pilihan mereka menganggap saudara sebangsa kita ini musuh. Menganggap kita tidak hidup di negara yang sama, tidak berbangsa yang sama dan tidak berbahasa yang sama. Jujur saya malu dengan para pemuda zaman dulu jika melihat kondisi bangsa pada saat ini. Mereka tega mengotak-ngotakan golongan hanya demi ego pribadi yang belum tentu jelas hasilnya. Mereka tega berlaku SARAtanpa memikirkan apa yang dirasakan orang orang tersebut. Padahal mereka sama-sama mahluk ciptaan tuhan yang lebih lagi kita sama-sama memiliki bangsa yang sama yaitu bangsa Indonesia. Apapun Suku, Ras, Dan Agamanya kita semua adalah saudara, saudara sebangsa, Bangsa Indonesia.



Di moment sumpah pemuda ini saya mengajak mari kita merenung kembali walaupun banyak perbedaan, tolong ingat lagi perjuangan pemuda di masa lalu, tolong baca kembali sumpah pemuda, masukan dalam hati, bayangkan perjuangan pemuda di zaman dahulu yang rela meruntuhkan ego kedaerahannya yang sangat kuat demi menyatukan bangsa kita bangsa Indonesia. Jujur kondisi bangsa pada saat ini sama sekali bukan apa-apa dibandingkan dengan zaman penjajahan pada saat dahulu. Lalu kenapa kita seakan karena perbedaan yang menurut saya tidak terlalu penting (karena mereka semua negarawan yang pasti berfikir demi kemajuan bangsa). Walaupun berbeda kita tetaplah satu yaitu bangsa indonesia.

Jadi sumpah pemuda bukan ganya sebagai peringatan akan tetapi sebagai pengingat kembali walaupun kita berbeda. Suku, Ras dan Agama. Kita tetaplah satu, kita tetaplah sama, kita tetaplah saudara sebangsa. Bangsa Indonesia.