Namun,yang dulu biasa kita katakan sebagai dongeng dan tak bisa di terima dengan akal sehat.Ternyata kini begitu nyata dan bisa di katakan sangat bisa di terima akal sehat.Sebagai contoh adalah pesawat terbang.Mungkin beberapa ratus ribu tahun yang lalu,seseorang yang berangkat dari satu tempat ke tempat lainnya dengan jarak ratusan ribu kilometer ditempuh dalam waktu beberapa menit saja,adalah hal yang mustahil.Benar kan?Namun pada hari ini,perjalanan singkat itu sudah menjadi rutinitas beberapa orang seperti pilot dan pramugari/a.Contoh lain adalah tekhnology kamera yang sekarang sangatlah canggih.Kalo zaman dahulu,pastinya mengintip seseorang dari tempat yang sangat jauh,pastinya sangatlah mustahil.Nmun.pada zaman sekarang,hal itu sangatlah mungkin dan mudah di lakukan.Dengan koneksi Internet dan kamera,semuanya sangat mungkin di lakukan.
Lalu,kesimpulannya apa?Kalau pada zaman dahulu di katakan tidak ilmiah dan pada zaman sekarang bisa di katakan ilmiah.Dengan kata lain,sesuatu di katakan ilmiah atau tidak itu sangatlah relative.Tergantung dari sudut pandang mana ente melihat.Dan ditambah,dari zaman mana ente mengidentifikasi hal itu.Hal ini akan berbahaya,karena persepsi orang akan sangatlah berbeda.Orang yang pemikirannya masih kolot dan tak maju pastilah akan menganggap sesuatu yang baru,dikatakan sebagai sesuatu yang tidak ilmiah.Sebagai contoh,bila kita membicarakan tentang Mujizat.Orang yang pemikirannya kolot dan tak maju,pastilah akan mengatakan kalau Mukjizat di Kitab kitab Agama itu sebagai sesuatu yang tidak ilmiah.Namun,pada kenyataannya ada beberapa Mukjizat yang telah di teliti dan sangat bisa untuk dikatakan sebagai fakta ilmiah.
TAK RELEVAN
Lalu,kalau pun begitu.Berarti ilmu ilmiah sebenarnya tak relevan untuk digunakan sebagai penerjemah bagi logika otak.Karena seharusnya,logika otak itu sendirilah yang harus menyesuaikan diri dengan hal hal yang tidak sesuai dengan ilmu ilmiah.Karena setelah ane teliti dengan seksama,menggunakan ilmu “egagology”

.Metode ilmiah sebenarnya tak lebih dari ilmu untuk mempelajari “proses” dari suatu hal,bukanlah asal dari hal tersebut.Sebagai contoh,Masih ingat gak ente.Ketika kita masih belajar di sekolah dulu,dikatakan bahwa oksigen itu di katakan sebagai hasil dari proses fotosintesis.Namun tak di jelaskan,darimana asalnya oksigen bisa muncul dari proses pencampuran matahari dan air.Begitu pula dengan proses kehamilan,dikatakan bahwa bayi itu bisa hidup karena pencampuran sperma dan ovum.Sekarang coba ente ambil sperma dan ovum,lalu taro di mangkok,lalu campurkan dan aduk aduk.Jadi bayi gak..?nggak.Kenapa? Karena sebenarnya ovum dan sperma bukanlah asal dari semua itu.Dari semua proses yang dikatakan “ilmiah” itu.Ada yang memprogram semua proses itu,dan merupakan asal dari semua proses yang dikatakan “ilmiah”.Pemogram itulah yang dikatakan/disebut sebagai “Tuhan”.
Kesimpulannya lagi adalah,ternyata masih banyak yang tak kita ketahui dari alam semesta yang sangat luas ini.Yang kita bisa lakukan,hanyalah menjelaskan sesuatu.Yang itu pun,karena pengalaman dan apa yang pernah kita lihat dan amati sehari hari,sehingga kita menganggap hal itu adalah sangat ilmiiah dan logika.Namun,hanya sampai sana sajalah kemampuan kita.Kita bukanlah Tuhan,yang tahu segalanya.Kita hanyalah Manusia yang penuh dengan kekurangan.