Jakarta: Massa yang membawa atribut bendera tauhid berkerumun di seberang gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kramat Raya, Jakarta Pusat. Mereka melakukan aksi protes terkait insiden pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diduga dilakukan oknum Banser NU. 


Pantauan Medcom.id di lokasi, massa datang dari arah Jalan Kramat Raya menuju arah Jatinegara. Mereka sebelumnya sempat berkerumun di depan gedung Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang tak jauh dari lokasi. 


Mereka Cumiikkan takbir dan melantunkan kalimat syahadat. Petugas kepolisian dan TNI membujuk massa agar membubarkan diri. 


Hingga berita ini ditulis, massa masih berkerumun di seberang gedung PBNU. Namun, berangsur-angsur mulai membubarkan diri. Gedung PBNU dijaga ketat oleh aparat keamanan dan anggota Banser. Mereka telah bersiaga sejak siang hari. 


Aksi yang jadi tontonan warga ini membuat arus kendaraan dari arah Kramat Raya menuju Jatinegara tersendat. Aksi serupa juga terjadi di depan Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Jakarta Pusat. 


Massa aksi meminta pemerintah membubarkan GP Ansor dan Banser. Mereka menilai pembakaran bendara HTI oleh oknum Banser itu sebagai penistaan agama.


'Wajib diproses dengan UU penistaan agama. Kami mengecam keras oknum Banser yang membakar bendera tauhid,' kata salah seorang orator massa, di lokasi.


Baca: Massa Bela Tauhid Berjubel di Patung Kuda


Menurutnya, peristiwa itu merupakan penghinaan kepada Islam. Sebab, kata dia, bendera tauhid bukan hanya milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Namun, bendera itu milik umat islam. Massa meminta polisi bertindak tegas dan tak tebang pilih. 

Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiw...mo-bela-tauhid

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Muhammadiyah Larang Anggota Ikut Aksi Bela Tauhid

- Polisi Tangkap Pembawa Bendera HTI di Garut

- PBNU Tawarkan Saksi Ahli dari Suriah dan Yaman